"Seb!?"
Tera berseru kaget saat menemukan sosok Sebastian yang berdiri tak jauh darinya. Pria itu berdiri kaku dengan kedua tangan mengepal erat. Aura pria itu sangat gelap hingga Tera yakin bahwa Sebastian mampu melampiaskan emosinya dengan adu fisik yang sangat kasar.
Nyonya Lim itu mengkerut takut membayangkan kekerasan yang bisa pria itu lakukan. Sebastian memang tak pernah memukul wanita, namun pria itu sangat jago meninju lawan. Jadi, kedua kepalan tangan itu pasti akan bersarang diantara salah satu dari mereka. Entah Tera, ataupun Ramon. Tergantung dari bagaimana Sebastian menyasar amukannya.
"Ya, Seb? Hanya Seb?" geram pria itu.
Tera mengerjap, Ramon pun mengerjap. Keduanya menoleh pada satu sama lain dan menyadari bahwa posisi mereka terlalu dekat, terlalu intim di ruang publik seperti lorong hotel yang sepi ini.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com