webnovel

satu

Sheril adalah siswi kelas 12 di sebuah sekolah swasta ternama di Jakarta! Sekola tersebut bisa di bilang sekola unggulan di daerah tersebut. Kebanyakan murid yang bersekolah disanapun rata rata anak dari keluarga kaya raya, dan sheril bisa di bilang cukup beruntung karena bisa masuk ke sekolah tersebut karena mendapat beasiswa!

"Sher..." panggil Bryan

"Apa?" Jawab sheril singkat

"Pulang sekola Lo ikut gw ya" ajak Bryan

"Kemana?" Bingung sheril karena ajakan Bryan yang begitu mendadak

"Gak usah banyak tanya, ikut aja" ucap Bryan santai

"Hellooooo ..... tuan muda Bryan yang terhormat! Kalo gak jelas dan gak tujuan mau ke mana maaf saya gak bisa ikut. Ajak yang lain aja oke" ucap sheril gemas dan juga kesal pada Bryan

"Lo gak usah ngebantah gw ok! Jangan lupa gw ini siapa" ancam Bryan dengan senyuman sinisnya, dan hal tersebut membuat sheril tidak bisa berkutik. Tanpa menunggu jawaban dari sheril, Bryan langsung pergi begitu saja dari kelas sheril! Namun bukan kembali ke kelas melainkan pergi ke taman sekola untuk bermain game kesayangannya di handphone.

"Dasar ya, sifat tuan mudanya gak pernah berubah!" Gerutu sheril

"Semuanya sendiri, dan apa apa maunya di turutin aza!" Kesalnya lagi

Lalu datanglah Stenley yang menghampiri sheril

"Ngapain tuh anak nyamperin kamu ril?" Tanya Stenley

"Ya ngapain lagi, biasa deh gangguin gw!" Jawab sheril sambil mengerjakan tugasnya di sela sela jam istirahat yang masih tersisa

"Lo kok gak ke kantin ril? Gw tungguin dari tadi!" Ucap Stenley

"Sorry ly, gw hari ini bawa bekal! Udah gitu, nih Lo liat!" Sheril pun menunjukkan pekerjaan rumah plus tugas yang menumpuk di mejanya

"Lo belum selesai mengerjakan PR!?" bingung Stenley

"Bukan pr gw ly, tapi pr tuan muda Bryan!" Jawabnya kesal

"Biar gw hajar tuh anak" kesal Stenley lalu bangun dari kursinya karena ingin membuat perhitungan dengan Bryan

"Eh....eh... stop...stop! Inget jangan cari masalah sama orang sinting kaya gitu ya! Lo tenang aja, gw gak pa pa kok! Ok ly" ucap sheril menenangkan Stenley. Stenley yang sudah begitu panas pun akhirnya menyerah karena ucapan sheril, dan dia tidak mau kalo gara gara dia gegabah Bryan malah tambah mengerjai sheril lagi!

"Perlu bantuan gw gak?" Lanjut stenley bertanya

"Gak usah! udah mau bel, udah Lo masuk kelas sana nanti telat Lo" senyum sheril seraya mengusir Stenley agar segera keluar dari kelasnya

"Ya udah, kalo butuh bantuan hubungi gw ya ril" pinta Stenley, lalu dia pun pergi.

"Mereka berdua ini ibarat malaikat sama iblis" ucap Rena teman sebangku sheril yang juga teman dekatnya selama di sekola!

Bisa di bilang di sekola saat ini, sheril lebih banyak memiliki musuh daripada teman! Karena semua murid beranggapan kalo sheril tidak selevel dengan mereka, yang notabene adalah orang orang kaya dan semuanya anak pengusaha.

Bryan salah satunya, dia adalah anak seorang pengusaha di industri otomotif dan juga pemilik dari sekola tempat mereka bersekolah saat ini. Karena itu lah kelakuan Bryan di sekolah pun seenaknya saja. Bahkan belajar pun ia tidak pernah, dan guru guru di sana satu pun tidak ada yang berani menegur Bryan! Mendapat nilai buruk sekalipun ia selalu naik kelas, walau semua nilai raportnya setiap semester selalu berwarna warni.

Entah keberuntungan atau musibah buat sheril karena berhubungan dengan Bryan yang memiliki kelakuan dan tempramen buruk.

"Yah walau dia iblis, tetap gw harus berterimakasih sama dia ren! Karena gw bisa sekola di sini juga berkat dia!" Ucap sheril tersenyum.

"Iya sih, tapi kan memang nilai Lo juga luar biasa ril" jawab Rena

"Gak sepenuhnya berkat bantuan dia doang" lanjut Rena kesal. Karena dia merasa kasian dengan temannya ini, yang selalu saja di suruh suruh oleh iblis Bryan. IBLIS memang panggilan yang sangat cocok buat Bryan karena sejak kelas 10, ia tidak henti hentinya menyiksa sheril!

"Sher.... bawain tas gw! Ikut gw ke kantin!" Perintah Bryan, saat pertama kali mereka masuk kesekola tersebut.

"Lo pesenin gw bakso sana!" Perintahnya lagi

"Lo bisa pesen sendiri kan?" Ucap sheril kesal

"Buat apa ada Lo kalo gw harus pesan sendiri!" Jawab nya santai

"Pesen dua porsi sana sama minumnya" ucap Bryan lagi

Walau kesal, mau gak mau sheril menurutinya dan hendak memesan bakso di kantin, namun dia lupa sesuatu

"Minumnya mau apa tuan muda??""" Tanya sheril

"Terserah Lo aja" jawab Bryan santai

Tanpa menjawab sheril pun pergi begitu saja meninggalkan Bryan

"Sabar sher... sabar" gumam sheril dalam hati sambil mengelus dadanya menahan amarah dan rasa kesal terhadap Bryan. Di kejauhan Bryan memandangi sheril sambil tersenyum

"Lucu juga nih anak" pikir Bryan

Pertemuan mereka berdua di awali saat sheril yang datang kesekola mereka yang sekarang untuk sekedar melihat lihat dan sedikit bertanya tentang prosedur masuk kesekola tersebut! Karena memang sekola ini adalah sekola favorite dan sekola unggulan, walau hanya sekitar 60% murid yang benar benar pintar. Saat sedang bertanya tanya kepada security disana, tanpa sengaja Bryan pun sedang berkunjung kesekola tersebut.

"Pak!!" Panggil Bryan kepada security sekola tersebut

"Ngapain tuh cewek?" Tanyanya lagi

"Oh...itu lagi tanya tanya tentang sekola tuan muda" jawab security

Sebenarnya Bryan sudah lama berada di sekola tersebut, dan sejak tadi dia memandangi sheril tanpa berkedip sedikitpun dari dalam mobil miliknya! Walau belum genap 17 tahun dan belum memiliki SIM, tapi Bryan sudah di izinkan untuk membawa kendaraan sendiri oleh orangtuanya.

"Lo calon murid baru di sini?" Tanya Bryan

"Oh... bukan! Lagi tanya tanya aja kok" jawab sheril tersenyum. Senyum yang begitu manis, dan membuat jantung Bryan sedikit berdebar

"Hmmm....." deham Bryan untuk menghilangkan kegugupannya juga menetralkan jantungnya

"Lo mau sekola di sini?" Tanyanya lagi

"Ya mau lah, siapa juga yang gak mau sekola di sekola seperti ini" jujur sheril

"Kalo Lo murid di sini?" Tanya balik sheril

"Iya, gw calon murid baru di SMA ini" jawab Bryan

"Widihhhh... kerennnnn!" Ucap sheril sambil bertepuk tangan

"Pasti nilai Lo bagus bagus ya! Hebat banget bisa masuk sekola ini!" Ujar sheril

"Lo juga bisa masuk sini kalo mau!" Ujar Bryan

"Gak tau deh, kayanya gw nggak yakin! Walau nilai gw cukup bagus. Tapi kayanya mustahil, karena biayanya terlalu berat" ucap sheril sedikit berbisik dan mendekat ke telinga Bryan. Dan lagi lagi membuat jantung Bryan kembali berdetak cepat. Takut detak jantungnya terdengar, Bryan pun menjauh dari sheril

"Kalo Lo mau, gw bisa bantu Lo buat masuk ke sini?" Ucap Bryan

"Masa sih? Yang bener Lo" ucap sheril tak percaya dengan mata berbinar

"Tapi ada syaratnya" ujar Bryan tersenyum