webnovel

Semua Tidur di Tempat Tidur

Editor: Wave Literature

Gambar itu menunjukkan rancangan kasar bentuk sebuah bangunan.

Bentuknya sangat unik dan asli, bahkan tampak seperti dibuat dari sudut pandang arsitektural.

Bukan seperti digambar sembarangan.

Dongfang Yu termenung, dia tidak percaya bahwa Hai Xiaotang sendiri yang membuatnya.

Dia ingin memastikan jika gambaran itu bukan milik Hai Xiaotang, namun dia tidak menemukan gambar arsitektur yang mirip seperti itu di dalam buku.

Yang lebih membuatnya heran lagi, gambar bangunan yang dibuatnya sangat mendekati tipe arsitektur yang ingin ditawarkan di New York.

Dia sepertinya belum memberitahu Hai Xiaotang mengenai ruang lingkup kompetisi desain kali ini.

"Apa dia tahu dari orang lain?" Hati Dongfang Yu bertanya-tanya.

Saat ini di dalam hati Dongfang Yu dipenuhi banyak sekali pertanyaan.

…..

Dongfang Yu memasuki kamar tidur, dia melihat Hai Xiaotang yang mengenakan baju dan celana tidur sedang berada di atas tempat tidur melihat-lihat kumpulan karyanya.

Kedua tungkainya ditekuk ke atas, sehingga dua buah kakinya yang putih menjuntai di udara.

Entah mengapa dia malah begitu menarik perhatian.

"Mamaku sudah pergi, kamu tidak perlu terus tidur disini!" Dongfang Yu mengingatkannya dengan tak acuh.

Hai Xiaotang menoleh dan melihatnya sesaat lalu berbicara dengan nada tak berdaya, "Tapi dia menyuruh orang untuk mengawasi kita. Kalau kita tidak tidur bersama, dia akan datang lagi."

"Yakin bukan kamu yang mencari alasan untuk tetap disini?"

Tetapi Hai Xiaotang malah menunjuk ke arah sofa, "Bantal dan selimut sudah kusiapkan, kamu tidur di sana, kalau tidak mau, tidur di kamar lain saja."

Dongfang Yu melihatnya, lalu tersenyum jahat, "Kamu suruh aku tidur di sofa?"

"Benar." Hai Xiaotang dengan yakin menganggukkan kepalanya, "Kamu kan laki-laki, tentu kamu yang tidur di sofa."

Dongfang Yu berjalan ke samping tempat tidur sambil meletakkan kedua tangannya di pinggang. Dia merasa ini sangat lucu, "Hai Xiaotang, aku kira ada dua hal yang kamu belum tahu jelas. Pertama, panjang sofa hanya 1,8 meter, sedangkan tinggi badanku 1,88 meter! Kedua, tuan rumah di sini adalah aku, bukan kamu!"

Hai Xiaotang tertawa dan balik bertanya, "Bukankah aku nyonya rumah disini? Walaupun cuma sementara, tetapi tetap saja benar kan! Maaf ya, kalau kamu tidak mau tidur di sofa, tidur saja di kamar lain."

Dia ingin melihat apakah Dongfang Yu berani pergi tidur di kamar lain atau tidak.

Kalau dia berani, mama mertuanya akan tahu dan dia yang akan kena masalah.

Bagaimana pun juga, Hai Xiaotang tidak akan tidur di sofa.

Hai Xiaotang melanjutkan memandangi portofolio Dongfang Yu. Tiba-tiba, dari sampingnya muncul bayangan besar yang menerjangnya!

Dia belum sempat bereaksi apa-apa, dalam sekejap tubuhnya terhimpit dari belakang!

Hai Xiaotang mengerahkan tenaganya untuk menoleh, "Kamu mau apa?!"

Dongfang Yu bergulung mendekati wajahnya, bibirnya melengkung jahat, "Aku tidak mau tidur di sofa, kamu juga tidak mau, jadi semua tidur di tempat tidur saja!"

"Siapa yang mau tidur bersamamu di sini! Lepaskan aku!" Hai Xiaotang berjuang dengan keras, tetapi dia tidak berdaya menggeser tubuh Dongfang Yu yang tinggi besar.

Tubuh mungilnya yang bergerak-gerak malah membangkitkan keinginan Dongfang Yu.

Pria itu menindihnya dengan kuat, sepasang matanya dalam dan menakutkan bagaikan lubang hitam.

Pandangan mata Hai Xiaotang begitu dekat dengannya, entah kenapa dia mulai panik.

"… Kamu mau apa?"

Mata hitam Dongfang Yu menatap lurus dan dalam kepadanya, hembusan napasnya terasa panas.

Suaranya rendah, "Hai Xiaotang, kamu sepertinya lupa siapa aku ini."

"…"

"Aku adalah seorang pria, laki-laki yang normal!"

Jadi walaupun Dongfang Yu tidak punya perasaan apa-apa terhadapnya, tetapi keinginan itu masih bisa muncul.

Mata Hai Xiaotang berkilat-kilat, mulutnya bereaksi lebih cepat daripada otaknya, sebentar saja dia sudah berbicara tanpa berpikir, "Aku tidak menganggapmu sebagai seorang laki-laki normal di hadapanku!"

Baru saja selesai bicara, dia sudah ingin sekali menggigit putus lidahnya sendiri.

Apa yang dia ocehkan!

Benar saja, tatapan mata Dongfang Yu langsung menjadi berbahaya…