webnovel

Wajah Bangga Sen Xinming….

Editor: Wave Literature

*

Sen Xinmeng saat itu sedang duduk di kursi berbentuk sangkar burung bergaya Eropa, ia melihat Ji An'an masuk ke kediaman keluarga Sen.

Aksesori kuncup bunga Lily menghiasi rambutnya yang panjang dan terurai di sisi sebelah kiri. Baju terusan panjang dengan hiasan renda di bawahnya, potongan lehernya yang sedikit lebar memperlihatkan tulang selangka yang berbentuk seperti kupu-kupu, dan ia terlihat sangat anggun seperti putri bulan dan riasannya juga terlihat begitu natural.

Ia menatap Ji An'an dari atas hingga ke bawah dan ia menertawakan keterbatasan dirinya.

"Nona Sen, pengawalmu berniat menggangguku, dan aku mewakilimu untuk memberi pelajaran kepada mereka." Ji An'an berjalan mendekat sambil tersenyum.

Sen Xinmeng melihat bekas tamparan telapak tangan di wajah keempat pengawalnya itu dan bertanya, "Apa yang telah terjadi?"

"Dia mengatakan bahwa dia adalah seorang wanita yang paling dicintai oleh Tuan Muda Beiming. Jika kita menghajarnya, seluruh keluarga Sen akan terkena masalah..."

Ketika pengawal itu hendak dan menghajarnya, Ji An'an mengandalkan kemampuannya dalam berbohong dan aktingnya yang luar biasa untuk menghentikan aksi mereka.

Bahkan ia menampar mereka beberapa kali. Untuk meninggalkan bukti, Ji An'an sengaja meninggalkan beberapa bekas warna hitam dan abu-abu di pipi mereka.

Ekspresi anggun di wajah Sen Xinmeng tidak bergeming, "Dasar sampah! Kalian langsung percaya apa yang dia katakan? Wanita yang paling dicintai… kamu benar-benar berani berbohong tentang harga dirimu."

"Kamu mengirim seseorang untuk mengikuti aku, kan?" Ji An'an tersenyum, "Apa yang terjadi antara aku dan Shaoxi, bagaimana mungkin kamu tidak tahu?"

Sen Xinmeng menyipitkan matanya lalu menyalakan rokok dengan gayanya khas, "Aku telah menyelidikinya. Kamu menyelamatkan Kakek Beiming setengah tahun yang lalu, dan aku juga telah mendapatkan hati Kakek. Lalu kamu memanfaatkan Shaoxi yang mabuk dan merayunya untuk berhubungan seks. Ji An'an, apa menurutmu trik-trik kecil ini bisa dirahasiakan dariku? Kamu memanfaatkan keinginan Kakek yang ingin segera menimang cucu untuk menikah dengan Shaoxi. Apakah kamu berpikir kamu bisa duduk tenang dan santai?"

Ji Anan tersenyum lalu mengeluarkan pena perekam dan meletakkannya di atas meja, "Dengarkan ini."

Sen Xinmeng mengambil perekam dan menekan tombol untuk memutar rekaman tersebut….

Ji An'an juga berkata di sela-sela pembicaraannya, "Ini kartu bankku. Dia sudah melamarku. Selama kamu memberiku sejumlah uang, aku berjanji untuk menjauh darinya."

[Menikahlah denganku.]

Dari pena perekam tersebut, terdengar suara Beiming Shaoxi yang rendah... 

…...

Ji An'an memalingkan wajahnya, saat itu matahari bersinar di luar jendela, tapi sepertinya ada kabut yang menyelimuti, lalu kabut yang tebal tersebut perlahan berubah menjadi sosok seseorang.

Mata yang dingin, anting-anting yang seperti ular menjuntai ke bawah.

Mantel berwarna abu-abu dengan kerah yang berbulu, membungkus kepalanya dan ia menatapnya dalam-dalam.

'Qianmo, hadapi seseorang yang lebih kejam darimu. Kamu harus lebih kejam dari dia.'

Su Qianmo dan Gu Nancheng pernah bersama, namun kini kenangan itu sudah berlalu… 

…...

Rekaman berakhir, dan tatapan mata Sen Xinmeng seperti sedang memiliki niat ingin membunuh.

"Sebelum aku datang, aku meninggalkan voice note untuk Shao Xi. Jika aku tidak kembali setelah satu jam. Rekaman suara itu akan dikirim secara otomatis." Ji An'an mengangkat tangannya lalu melihat jam tangan sembari berkata, "Empat puluh lima menit telah berlalu."

Ji An'an saat itu sedang memegang sendok emas, perlahan ia mengaduk teh hitam, "Nona Sen, waktunya tidak banyak, pikirkanlah baik-baik."

Pengawal itu membungkuk dan bertanya pada Nona Muda apa maksud dari ucapannya.

Sambil memegang pena perekam, ia mengangkat tangannya dan menampar wajah Ji An'an.

Cangkir teh hitam itu jatuh ke lantai dan suara pecahan terdengar cukup keras.

"Tamparan tangan ini adalah untuk rayuan yang telah kamu lakukan dengan tidak tahu malu kepada Shaoxi." Ini untuk keperawanan Beiming Shaoxi yang telah dinodai.

Ji An'an berdiri perlahan, dan di saat yang sama tangannya juga menampar balik… 

*Plak!*

Terdengar suara tamparan di ruangan minum teh.

Posisi Sen Xinmeng sedikit menyamping, karena telah ditampar ia menutupi wajahnya dengan satu tangan, dan ia masih tidak percaya ternyata Ji An'an berani memukulnya.

Ji An'an berkata suaranya yang dingin, "Jika kamu sendiri tidak peduli kepada laki-lakimu, jangan salahkan wanita lain yang bisa memberi perhatian lebih kepada laki-lakimu itu! Kesucian Beiming Shaoxi tidak akan bisa diganggu oleh wanita sepertiku."

Setelah berkata seperti itu, tidak lama kemudian suara yang keras tiba-tiba terdengar——

*Prang!* 

Jendela yang sangat besar dari lantai ke langit-langit terkena tembakan peluru, dan seluruh bagian kaca menjadi pecah dan hancur.