Anak punk itu memiliki rambut berwarna merah, berkulit sawo matang, serta memiliki tiga tindik di hidungnya. Aroma keringatnya, membuat nafsu makanku turun Lalu aku sedikit, menggeser tempat dudukku, tanpa sepengetahuan olehnya. Diriku tak ingin membuat kesalah pahaman dengannya.
Kulihat dia menggunakan kaos legbong putih, bergambar metal. Ia memakai celana jins biru robek, serta membawa gitar hitam di tangan kirinya. Kemudian dia melirik ke arahku, lalu memperhatikan raut wajahku. Begitu juga diriku yang sempat menatapnya. Setelah aku perhatikan baik-baik, rupanya ia adalah anak punk, yang mencoba mengembalikan dompet pada Si Pemiliknya. Karena suatu kesalah pahaman, dirinya hampir di hajar oleh masa.
"Siang mas." Sapa anak punk itu dengan ramah.
"Siang juga mas."
"Elu Si Jaket Merah yang pernah kecopetan waktu itu yah?"
"Iyah bang."
"Bagaimana, apa dompetmu kembali?"
"Sudah bang." Jawabku dengan rasa canggung.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com