Tanpa memedulikan apa-apa lagi meskipun yang ada di depan mereka kini merupakan seorang tamu, Dokter Hani, Key dan Suzy secepat kilat menuju ke arah atas.
Mereka khawatir.
Suara pecahan itu terdengar sangat nyaring hingga ke lantai bawah, padahal jarak antara lantai temoat dimana kamar Gino berada cukup jauh.
Dan Nevan melihat itu semua. Bagaimana raut wajah yang beberapa saat lalu terlihat sedih kini berubah menjadi raut wajah cemas yang tak terkira.
Mau tak mau, Nevan yang ingin memastikan sesuatu juga turut ikut menaiki tangga menuju ke atas. Ia ingin melihat secara langsung bagaimana kondisi Gian dan Gino menggunakan mata kepalanya sendiri.
Bukan lagi berasal dari beberapa bawahan Ayahnya yang ia tugaskan untuk mengawasi perkembangan dari kedua kakak kembar Gina.
Saat Nevan melangkah masuk ke dalam kamar yang menjadi pusat orang-orang berkumpul, pemandangan yang disuguhkan sungguh membuat hatinya terasa seperti ditikam sesuatu.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com