webnovel

Blood Princess Dreamer

Aria adalah siswa yang baru lulus SMA tetapi gagal masuk universistas. Selama dia hidup dia selalu bermimpi aneh menjadi sosok Princess of Vampire yang memiliki kehidupan berbeda dengan dunia nyatanya. Dia yang selalu berpikir itu adalah mimpi, selalu berpikir bahwa itu hanya khayalan belaka. Tidak pernah di bayangkan itu nyata, tetapi pena takdir tidak menulis bahwa kehidupan adalah kehidupan manusia biasa. Ketika Malam dia diserang oleh mahluk mengerikan dan hampir terbunuh, tetapi saat itu dia membangkitkan kekuatan yang sama versi layaknya kekuatan dari mimpi tersebut. Dia Kemudian bertanya keras pada dirinya. Mimpi itu apa? kenapa diriku bisa menggunakan kekuatan itu, Apa yang terjadi pada diriku, siapa yang ada di dalam mimpiku itu. Mahluk apa Diriku ini?

kerty_Oicu · Fantasy
Not enough ratings
11 Chs

3. Kebangkitan Kekuatan

"Cepat lari." Ucap gadis berambut Perak.​​Tetapi aku tidak panik, benar monster ini pernah muncul di mimpiku. Hanya saja tidak habis pikir bahwa mereka muncul di dunia nyata.

Kalau mereka nyata apakah aku bisa melakukan itu. Aku akan bertaruh lagi. Aku pernah mencoba tetapi tidak berhasil karena aku mencoba menggunakan darahku sendiri dan itu bisa membuatku terluka atau anemia membuat sistem pertahananku menolak, tetapi di mimpiku diriku adalah Vampire yang bisa mengendalikan segala darah.

"Woi jangan melamun lari."

Monster kadal itu langsung melompat dan mengarahkan pedang pada kepalaku.

Tidak begitu cepat karena mataku bisa melihat jelas. Aku juga bisa melihat jelas darah berceceran bekas dari darah kadal yang baru saja dibunuh.

Perasaan yang sama muncul seperti saat aku dalam mimpi, tetapi terasa lebih berat jangan bilang perbedaan ras dan jumlah mana aku tidak bisa mengendalikan sepenuhnya tetapi segini cukup.

Sebuah tusukan tepat mengarah perut sang kadal yang berniat memenggal kepalaku. Benar tusukan itu adalah sebuah tombak darah yang ku buat dari darah monster tersebut.

"Pengendalian darah?"

Aku kemudian menarik keluar darah dari kadal tersebut. Sepertinya masih hidup agak sulit mengendalikan tubuh ini tetapi aku bisa melakukannya. Berarti keberadaan mimpi itu sesuatu sekali.

"Dia menghisap keluar darah kadal tersebut, padahal dia masih hidup loh."

Aku langsung ubah darah tersebut menjadi ujung tombak. Aku lemparkan ujung tombak tersebut dan itu langsung merobek salah satu tangan kadal.

Hanya luka kecil tetapi itu lebih dari cukup. Aku langsung mengendalikan darah milik kadal tersebut mengeluarkan darahnya.

"Uhkk." Apa ini, batasan kekuatanku aku langsung muntah darah.

Dengan darah yang keluar aku ubah darah tersebut menjadi sebuah paku dan menusuk lebih dalam ke dalam tangan kadal tersebut.

Sang Gadis langsung bangkit dan mulai membantai sisanya dengan kekuatan yang baru saja dia sembunyikan. Seluruh tubuhnya langsung mengeluarkan aura merah , tangan kanan yang memegang pedang langsung memerah layaknya darah. Kemudian tatapan dia sudah sangat dingin padahal begitu merah.

"Hanya sekejap bahkan aku tidak melihatnya." Aku terkejut, tetapi…

"Uhhhk, Uhkkk, Uhkk."

Batuk darah tidak berhenti. Jangan bilang ini batasan tubuhku.

"Matikan kekuatan mu itu."

Sesuai perkataan itu. Aku matikan segala sihir yang ku gunakan dan semua darah yang terbentuk karena itu langsung mencair.

Rasa ingin batuk pun berkurang, tetapi aku terasa anemia. Ini bukan pengalam pertama karena saat ujian juga aku mengalami ini. Sial aku harus tetap kuat karena ingin memastikan apa yang terjadi.

Aku langsung terduduk karena begitu lemas. Sial apa yang terjadi sih. Mimpi-mimpi itu apa sih, kenapa aku bisa menggunakan sihir khusus vampire, lebih penting lagi sebenarnya apa-apaan dunia ini. Kenapa ada monster.

Ketika aku duduk mulai lemas tidak sadarkan diriku. Aku bisa mendengar suara orang lain berlari kesini, bayangan mobil juga terlihat.

Jangan hilang kesadaran dulu aku harus tetap sad…

***

Apa aku akan bermimpi itu lagi, tidak sejak ujian mimpi itu tidak muncul lagi. Tentu karena di mimpi aku melihat diriku ditusuk oleh sosok yang tidak bisa aku ingat. tetapi aku ingat bahwa aku bisa melarikan diri.

Apa aku sosok vampire gadis tersebut, apa aku hanya menyimpan ingatan dari gadis itu, apa aku yang mengendalikan tubuh dia, apa aku ini sosok penyamaran dia di dunia manusia, apa-apaan aku ini. Terlalu banyak kemungkinan

"Tolong siapa saja jelaskan keadaannya."

Aku melihat pemandangan yang sangat asing. Tetapi aku tahu langit-langit seperti ini, pati ini semacam ruangan di rumah sakit, dari aroma juga begitu kuat dengan beberapa obat seperti cairan infus dan aroma obat-obat lainnya.

"Aku Aria."

Selamat kah diriku. Aku melihat sekitar, mataku langsung terfokus pada gadis berambut perak yang tertidur di kursi. Dia menungguku kah, untuk apa. Tidak sepertinya aku tahu beberapa alasan.

Pertama pasti karena aku menggunakan sihir, kedua pengendalian darah dan masih banyak lagi, apalagi diriku terlibat dengan monster-monster kadal tersebut.

Ketika aku berusaha duduk, sepertinya itu membangunkan gadis rambut perak tersebut.

"Kau sudah bangun." Ucap dia yang baru bangun juga.

"Begitulah."

"Sekarang bisa jelaskan!"

Suara pintu dibuka. terlihat om-om dengan tubuh kekar datang mengarah padaku. kemudian dia berkata.

"Jangan membuat pasien kita terganggu."

Dia memukul gadis tersebut dengan sangat keras dia bahkan hampir menyentuh lututnya sendiri karena pukulan tersebut.

"Mohon maaf tiba-tiba menanyakan yang tidak-tidak padahal baru bangun."

"Tidak masalah kok."

"Baiklah. Namaku Benjamin Krause, aku adalah salah satu petinggi organisasi Fixer."

"Fixer?"

"Sederhananya kelompok yang melindungi orang biasa dari monster seperti kemarin malam."

"Jadi beneran ada monster?"

"Dari reaksimu kamu baru pertama bertemu monster?"

"Iya. Tetapi kamu bisa menggunakan kekuatan kan?"

"Benar cepat katakan apa maksud pengendalian darah itu. Kau menarik keluar darah dari makhluk hidup itu sendiri."

Gadis rambut perak langsung angkat suara ketika topik membahas kekuatan yang ku gunakan sesaat sebelum tidak sadarkan diri.

"Kalau aku jujur tidak begitu yakin. seperti aku belajar dari mimpiku."

"Mimpikah?"

"Kekuatan darah dan lagi aku merasakan vampire dari tubuhmu.""Tetapi dek Celes, sesuai pengetesan dia manusia loh."

Pasti sih ada pengetesan apalagi tiba-tiba menggunakan kekuatan khusus para ras vampire membuat penasaran apa-apaan diriku ini. Selain itu aku juga mulai penasaran dengan mimpi dan monster tersebut kenapa ada di dunia nyata.

"Tetapi…"

"Mungkin saja dia menerima sesuatu dari sosok tidak dikenal dan membuat dia tiba-tiba mendapatkan kekuatan mirip seperti vampire, dan dek Aria ini tidak tahu dari siapa."

"Baiklah aku menyerah dulu sampai sini soal kekuatan itu."

Dia kembali duduk di kursi. Pembahasan kami mulai berlanjut. Semoga menjelaskan tentang apa-apaan monster kemarin malam itu.

Pak Benjamin langsung sedikit batuk untuk membersihkan suara dan tenggorokan. Dia mulai mengambil posisi serius.

"Soal monster kemarin yang kamu lawan adalah monster dari daerah bernama Underdark, mereka keluar dari dalam bumi untuk melakukan invasi."

Underdark dari dalam bumi? Tunggu bukannya underdark semacam dimensi khusus yang menyimpan kegelapan sepenuhnya. Tempat dimana makhluk-makhluk tidak berakal hidup disana. Sebuah tempat aliran energi tidak karuan terkumpul.

"Tetapi apa benar itu makhluk bumi, aku tidak percaya dengan itu."

"Dek Aria dari mana kamu berpikir seperti itu?"

"Mereka seperti makhluk dunia lain saat aku menggunakan kekuatanku."

"Begitukah, sepertinya kekuatanmu bisa merasakan hal seperti itu."

Pak tua itu langsung kembali berkata.

"Seperti yang Dek Aria katakan bahwa monster itu bukan dari bumi, dan underdark itu semacam dimensi khusus. tetapi pernyataan dari bawah bumi tidak salah karena dimensi mereka memang ada di dekat inti bumi."

"Begitukah?"

"Kemudian sebenarnya ras-ras fantasi hidup berdampingan di dunia ini hanya saja mereka menyembunyikan identitas. Tentu ada yang membuat wilayah mereka sendiri dan pihak internasional sepakat menyembunyikan itu."

"Kenapa disembunyikan."

"Tentu alasan sederhana agar underdark tidak jauh lebih kuat."

Underdark dari perkataan di mimpiku bahwa mereka menciptakan monster berdasarkan seberapa mengerikan monster dari pikiran para makhluk. Berarti jika ras manusia adalah paling banyak jika mereka mengenal sihir maka seluruh monster seperti itu makin kuat.

"Kau tidak bertanya balik?"

"Tidak sepertinya karena akan sangat pusing jika dipikirkan."

"Jadi sekarang ada apa setelah menjelaskan itu?"

"Benar juga, sebenarnya kami ingin menawarkan untuk Dek Aria untuk ikut ke Fixer."

Aku berpikir serius di momen ini. Tentu aku akan sangat terbantu jika ikut tetapi nyawaku akan sangat berbahaya, tetapi sebagai bayaran aku akan memiliki kemungkinan tentang siapa diriku.

"Ditambah Lagi dirimu gagal masuk universitas, menumpuk pekerjaan paruh waktu, biaya tempat tinggal masih belum dibayar."

"Kalian mencari tahu ku." Itu beneran nusuk ke hatiku.

"Begitulah, kami beneran berharap dek Aria ikut ke Fixer."

Sial aku beneran numpuk hal negatif dan sepertinya pihak Fixer ingin banget untuk diriku masuk itu.

"Jika aku masuk, apakah biaya kost ku akan dibayar, apakah bakal mendapatkan uang untuk ikut."

"Tentu saja, anda bisa saja mengaku sebagai pegawai negeri atau militer secara bersamaan kami di bawah naungan negara loh, selain itu kami memiliki kemampuan pendidikan setara universitas."

Benar-benar menguntungkan, saking menguntungkannya aku tahu bayaran untuk ini, adalah aku harus bertarung melawan monster-monster seperti kemarin malam. Bayaran besar pekerjaan berat.

Tetapi aku tidak ada alasan untuk menolak, apalagi untuk mencari tahu siapa diriku ini kenapa aku bermimpi seperti itu. Aku bisa mencari jawaban itu di Fixer dengan terlibat dengan kejadian tidak natural itu.

"Baiklah aku akan ikut."