"Heh! Berani sekali kamu bersikap sok manis di depan saya sekarang setelah kamu membuat pipi anak saya seperti ini! Kamu itu benar-benar tidak tahu malu ya. Apa kamu tidak tahu jika anak saya ini yang memiliki saham terbesar di kampus ini? Siapa orangtuamu? Apa pekerjaannya? Tapi, jika melihat dari tampang mu dan pakaian mu yang lusuh keliatannya kamu dari kalangan orang miskin ya? Tas saja tidak bermerek sama sekali. Keyzi, sekarang balas perbuatan yang sama kepada wanita ini. Dia tidak berhak melakukan semua itu kepadamu, harusnya dia berhak menjadi pelayanmu saja!" ketus mamanya Keyzi dengan kasar.
Ingin Keyzi melukai pipinya Quiena dengan benda runcing yang sudah ia siapkan, namun di saat itu belum sampai ia menyentuh wajah Quiena, tangannya di pegang oleh seseorang. Semua orang menatap kearah orang tersebut ternyata dia adalah Nathan yang juga datang ke dalam ruangan presdir kampus itu.