webnovel

Black Dark

Arjun, begitulah nama bocah ini. Di usia yang belia, ia harus mengalami banyak kemalangan. Mulai dari seringnya melihat pertengkaran orang tuanya hingga satu per satu orang yang ia sayangi meninggalkan dirinya. Mulai dari meninggalnya ibunya, hingga ia harus dijauhkan dari kakak angkatnya, Agnimaya. Namun, semua kemalangan itu membuat Arjun semakin kuat menjalani garis takdirnya. Ia berjanji untuk selalu berada di jalan kebenaran. Tapi, selalu saja banyak rintangan untuk menjalani niat baik itu. Berbagai macam cobaan, semakin membuat Arjun menjadi sosok yang lebih kuat dari sebelumnya. Ia akan melindungi orang-orang yang tersayangnya yang tersisa. Namun, takdir berkata lain. Seolah takdir tengah mempermainkan dirinya. Hingga sosok dari masa lalu ibunya datang kepada Arjuna. Sosok pria yang baik itu mengulurkan tangannya ketika Arjuna berada di masa tersulitnya karena terus-menerus kehilangan orang yang disayanginya. Sosok itu adalah Hilal, mantan kekasih ibunya Arjuna. Sosok yang masih mencintai Maurasika, ibunya Arjuna, hingga saat ini. Hilal menjadi sosok ayah bagi Arjuna, yang bahkan selama ini Arjuna tidak tahu bagaimana cara sosok ayah selalu bersikap. Dia lupa pada sosok ayah. Ketika Arjuna mulai menjalani hidupnya yang baik-baik saja bersama ayah angkatnya, Hilal, tiba-tiba ada murid baru di sekolahannua yang memiliki nama belakang sama seperti Arjuna. Nama remaja berkacamata itu adalah Angga Ronivanendra. Yudha, sahabatnya Arjuna, mengatakan mungkin saja Arjuna dan Angga adalah saudara jauh. Tapi, Arjuna mengatakan jika tidak mau tahu lagi soal apa pun yang membahas nama keluarga Ronivanendra. Namun, beberapa situasi mempertemukan Arjuna dan Angga secara kebetulan. Apakah Angga memang saudaranya Arjuna? Lalu, apakah Angga juga akan menjadi target Arjuna selanjutnya? Untuk spoiler dan visual, silahkan ikuti IG : @mamathor_joon FB : Zanaka Sofia Maurya

Zanaka · Urban
Not enough ratings
371 Chs

Foto Pengantin

"Akan kuadukan kamu pada kakakku, Hilal!!" Maura coba mengancam.

"Hah? Aku sama sekali tidak takut. Coba saja!" kataku mencoba tidak takut.

Hey, memang aku tidak takut sebenarnya. Meski kakak laki-laki Maurasika adalah salah satu preman di sekolahan kami.

"Tidak hanya pada kakakku. Aku juga akan mengadukanmu pada teman gengnya kakakku juga!" lanjutnya lagi.

Astaga!

Kok jadi malah keroyokan, huh? Hajablah aku kalau melawan kakaknya Maura dan para gengnya.

"Memangnya aku melakukan apa padamu, Maura? Kenapa kamu mengancamku sekejam itu, huh?!" desisku, dengan suara rendah. Ini bukan karena aku takut lho, ya?

"Kau sudah menggodaku, Hilal!" Maurasika terlihat kesal dan bangkit berdiri dari duduknya.

Brugh!!

Sial! Aku malah jatuh terjungkal karena kursi yang kami duduki kehilangan keseimbangannya saat Maurasika berdiri.

Sakitnya memang tidak seberapa, tapi harga diri ini terluka karena itu.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com