webnovel

Pusaka Cahaya Surgawi

Dunia sihir yang tadinya asyik dan damai banget, eh tiba-tiba jadi kacau balau gara-gara datangnya sepuluh penguasa kegelapan yang doyan banget bikin onar dan kehancuran. Para penguasa kegelapan ini nyebarin teror sama bikin semua orang putus asa di pelosok negeri yang dulunya tentram. Eh, nggak disangka-sangka, takdir malah milih anak yang baru lahir, si Thaldra Soulbone, buat nanggung tugas berat nyelametin dunia. Padahal, dia kan masih bayi, tubuhnya masih lemah banget. Si Thaldra Soulbone ini jadi kayak dipaksa dewasa sebelum waktunya. Masih balita gitu, dia udah harus mulai petualangan keliling ke negeri-negeri asing yang bahaya banget tapi juga penuh keajaiban aneh. Misinya ? Nyari temen-temen seperjuangan yang setia dan berani buat bareng-bareng ngelawan kejahatan yang lagi mengancam. Selama perjalanan, dia nggak cuma dituntut buat nguasain ilmu bela diri sihir kuno yang ribet dan kuat banget, tapi juga harus berhadapan langsung sama makhluk-makhluk misterius yang serem-serem plus monster-monster legendaris yang katanya sih ngejaga rahasia terdalam dunia. Nggak cuma ini, Thaldra juga harus mecahin teka-teki peninggalan peradaban kuno yang ribetnya minta ampun, terus juga ngungkap rahasia gelap di balik kenapa sebenarnya sepuluh penguasa kegelapan itu nyerang dan mau ngancurin semua kehidupan. Kira-kira, si Thaldra Soulbone ini, yang jadi harapan baru, bakal berhasil nggak ya ngumpulin kekuatan bareng temen-temen petualangnya yang gagah berani, para pemimpin negeri yang bijak, pejuang cahaya yang nggak ada takutnya, dewi-dewi pelindung yang sakti, sama para penjaga negeri yang setia, buat ngadepin serangan ngeri ini dan balikin lagi kedamaian di dunia sihir ? Yuk, ikutin kisah petualangan yang paling seru, paling ribet dengan plot yang nggak ketebak, paling manis cerita persahabatan dan cintanya, plus paling misterius yang bakal bikin imajinasi kamu pusing, cuma di novel epik judulnya 'Pusaka Cahaya Surgawi' Siap-siap aja kamu bakal ketagihan dan dijamin nggak bakal nyesel deh pas lo buka halaman pertamanya~

NeroDraven · Fantasy
Not enough ratings
70 Chs

Pengasuh Cemerlang Veni

"Satu Bulan Telah Berlalu"

'dimana gurfeda sih, kenapa engga kembali kembali ya ?' Ucap Veni di dalam hati dengan gelisah Sambil Menggendong Bayi

"Bayi yang di gendong oleh Veni Tiba Tiba Menangis Tanpa Sebab"

'Kamu kenapa lagi bayi manis ?, Kamu Ingin Minum Susu ? Atau Kamu Ingin Makan ?' Veni Menatap Bayi ini dengan nampak bingung

Lalu ia menyadari sesuatu bahwa Pampers nya harus di ganti dengan yang baru

"Ah.., Ternyata Kamu Menangis hanya karena ingin di ganti Pampers aja" Ujarnya Dengan Ketawa Nampak Malu Ke Diri Sendiri

'Di Saat Veni Mencari Pempers Ia Menemukan Buku Harian'

"Buku Harian Milik Siapa Ini ?" Veni Menatap Sambil Membaca Tulisan yang berada di Sampul Buku

'Kenangan Terindah Tertulis Di Buku Ini ^~^' Lalu Veni Membaca Buku Harian Kedua yang Bertulis 'Aku Sangat Mencintai Keluarga ku' Dan Di Bawah Sampul Tersebut Terdapat Nama Penulis 'Lebiya♡'

'Ah Iyah, Buku Harian ini pasti dari adek sedarah yang selalu gurfeda tanyakan pada saat itu kepadaku' ujar Veni sambil menaruh kedua Buku Harian tersebut di atas meja

"Setelah Sekian Lama Mencari Pampers, Veni pun Mengganti Pampers Bayi Tersebut"

"Veni sudah menggantikan Pampers ke bayi itu lalu membuang Pampers lama ke tempat sampah"

'Akhirnya aku sudah selesai, Ah aku lapar,, sebaiknya aku makan dulu deh'

'Eh ?, Aku lupa untuk memasak makanan' Veni Menggeleng Kepala Sambil Merasa Kesal Ke Diri sendiri

"Veni Mengecek Bahan Masakan Ke Dalam Kulkas"

"Kulkas yang di lihatnya pun kosong"

'ih kok kosong sih, ah iya yah aku lupa kalau persediaan Gurfeda udah aku habisin selama sebulan, huh kalau gini terpaksa deh harus berburu sambil membawa bayi ini'

"Veni Membaca mantra magis untuk menciptakan busur"

'Naporma ang akong pana' -Mantra Magis

"Busur Magis Tercipta Lalu Veni Keluar Untuk Pergi Berburu"

"Satu Jam Berlalu, Veni Sudah Sampai Ke Tujuan Berburu nya"

"Veni Melirik Sekitar Dan Melihat Rusa Di Depan Matanya"

"Veni Mengendap Endap Sambil Menarik Busurnya Sedikit"

'Yeyy Ada rusa, Lumayan untuk hilangin lapar sih ini' ucap dalam hati Veni

"Veni Berdiam Di Tempat Lalu Melancarkan Satu Serangan Ke Rusa Menggunakan Busur Magisnya"

"Busur Tersebut Mengenai Rusa Akan Tetapi Rusa Berlari Ke Arah Veni Lalu Menyeruduk Seperti Kambing"

"Veni Dan Bayi yang di gendong nya langsung terhempas ke tanah"

'Ahh !!, Tidak !, Bayi ku !' teriak Veni secara tidak sadar

"Veni  Menghampiri Bayi Tersebut Dengan Kondisi Agak Tergores Luka Luka Di bagian Kaki Akibat Terhempas"

"Rusa yang Menyeruduk Veni Terjatuh Kehilangan Nyawa"

"Setelah itu Veni Menggendong kembali Bayi Tersebut"

'uhh kacian banget sih kamu harus terhempas seperti tadi'

"Veni Memandang Rusa Lalu Menghampiri Rusa Dan Mengangkat Rusa Tersebut Dengan Tangan  Kanan nya"

'ih susah banget sih ngebawa rusa ini kalau sambil menggendong, Jadi seperti ini ya rasanya jadi ibu tanpa ayah'

"Veni Mengeluh Sampai Di Depan Rumah Gurfeda"

'Akhirnya udah sampai, yeyy aku bisa makan deh'

"Veni Membuka Pintu"

"Veni Menutup Pintu Lalu Menurunkan Bayi Tersebut Ke Tempat Tidur"

'Thaldra SoulBone kamu adalah harapan masa depan ini, aku berharap ketika kamu udah dewasa, kamu bisa menjadi lebih hebat walaupun aku dan Gurfeda bukan orang tua yang melahirkan kamu'

"Secara Tidak Sengaja, Veni Meneteskan Air Mata"

'okey deh..., Saatnya Memasak Makanan'

"Veni Mensekah Air Mata Dengan Tangan Lalu Pergi Menuju Ke Dapur"

"Sesampai Di Dapur, Veni Mulai Memasak"

"Dua Jam Berlalu, Veni Selesai Memasak Makanan Lalu Menghampiri Bayi yang sudah Tertidur"

'Maaf Aku Terlalu Lama memasak makanan ini yah Thaldra'

"Veni Memberi Senyuman Lalu Memakan Masakan Yang ia buat sambil menyisahkan Sedikit untuk Bayi"

'kenyang banget, kayaknya aku kebanyakan makan deh..., um kira kira gimana yah kabar gurfeda, aku harap dia baik baik aja di luar sana'

"Thok-Thok-Thok Seseorang Tidak Di Kenali Mengetuk Pintu"

'Is, Siapa sih ? Padahal udah malam kok tiba tiba ada pengunjung, apa jangan jangan gurfeda yah ?'

"Veni Membukakan Pintu"

'Nona, Kami Kemari Untuk Evakuasi, Silahkan Ikutin Kami Menuju ke Negri TideAschen agar tidak terkena dampak penyerangan invasi'

"Penjaga Negri Menunduk untuk Memberi Hormat Ke Veni"

'Tidak, Aku ingin tetap di sini hingga temanku kembali' jawab Veni Dengan tegas

'Nona, Kami Telah Di Perintah Oleh Nona Flaura' ucap penjaga negri

'Flaura si paling memberi perintah itu kah ?, uh ogah ah, lebih nyaman aku di sini dengan bayi ku, Udah - Udah Kalian Kembali Saja, Bilang Ke Flaura Kalau Desa ini Tidak Ada orang lagi' Ujar Veni Dengan Wajah Kesal

'Baik Nona kami akan kembali jika ini kemauan Nona'

"Penjaga Negri Menunduk Lalu Meninggalkan Veni"

"Veni Kembali Ke Rumah Lalu Menutup Pintu Dan Menghampiri Bayi"

'Kamu masih tidur yah~' Veni Menatap Bayi Sambil Tersenyum

"Tiba Tiba Serangan Terjadi Dari Luar Menyebabkan Rumah yang di Tinggali Veni Hancur"

"Veni yang terkejut langsung melindungi bayi dari Reruntuhan Bangunan Rumah Milik Gurfeda"

'Aghh !!-'

"Veni Berusaha Memberdirikan Badan Sambil Melihat Sekeliling Dengan Pengelihatan Agak Samar Samar"

'Siapa yang berani Menyerangku ?'

"Veni Menggendong Bayi Lalu Membacakan Mantra Untuk Membentuk Senjata"

"Setelah Membacakan Mantra, Terbentuk sebuah pedang dan Serangan tidak terduga terjadi Dari Arah Samping Veni"

"Veni Terhempas Jauh Lalu Bayi Yang Di Gendong nya Terhempas Ke Atas Langit"

"Flaura serta Bala Bantuan Dari Negri TideAschen Tiba"

"Flaura Bergerak Cepat Untuk Menumpuh Bayi Ke Dekapan Dirinya Lalu Penjaga Negri Berusaha Bergerak Cepat untuk mengamankan Situasi"

"Gurfeda yang datang entah darimana langsung menumpuh tubuh Veni yang penuh Luka Di Saat Masih Terhempas"

'Veni maafkan aku....' Ucap Gurfeda merasa bersalah

"Veni Berusaha Membuka Mata Secara Perlahan Lalu Mengucapkan"

'Tidak Apa Apa Gurfeda, Ini Bukan Kesalahan Kamu tetapi ini kesalahan ku, Maafin Aku udah membiarkan kamu untuk mengecek situasi'

"Veni Memberi Senyuman Ke Gurfeda setelah itu pingsan tidak sadarkan diri"

"Penjaga Negri Telah Berhasil Mengalahkan Seluruh Monster Yang Ada Di Desa MoonTales Walaupun Lima Ribu Penjaga Negri Telah Kehilangan Nyawa"

"Flaura serta yang lainnya menghilang menggunakan kekuatan magis untuk menuju ke negri TideAschen"

~|Berlanjut|~

-!! PERINGATAN !!-

Karya ini bersifat khayalan semata, Keseluruhan Cerita ini Menggunakan Chat Dialog.

Jika Ada Nama Tokoh Maupun Dialog Atau Chat Dialog yang Kurang Sesuai Seperti Memiliki Kesamaan Dan Lain Sebagainya, Aku Mohon untuk di maaf karena cerita ini di kembangkan oleh satu orang.

×Pembaca Di perbolehkan untuk Mengkritik dan mengasih saran secara halus×

×Aku akan selalu memperbaiki cerita ini agar lebih di minati serta di nikmati×

Kontak Penulis: eyquf {Instagram}