Sesampainya di kamar langsung dibanting ke atas ranjang. Belum sempat melarikan diri. Kedua tangan terikat dengan mulut tersumpal kain. Dengan keadaannya yang seperti itu membuatnya tak bisa berteriak meminta tolong ketika pukulan demi pukulan dari ikat pinggang menghantam kulit mulusnya.
--
Liam sangat murka mendapati Marcell mencoba menemukan keberadaannya. Dia menyusun berbagai rencana untuk menyingkirkannya dari Dunia ini. Akan tetapi, mengalami kesulitan karena Marcell yang sekarang lebih pintar dan licik tentunya.
Arrgghh, memukulkan tangannya ke dinding meja. "Awas saja kau, Marcello Oxforth. Satu langkah saja berani mendekati, Istri-ku. Maka, akan kau gantikan dengan nyawamu yang sama sekali tidak berharga itu." Geramnya dengan kedua tangan mengepal erat hingga buku-buku jari memutih. Sial, belum juga reda amarah. Terdengar pintu diketuk.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com