Tanpa love tahu, sepasang manik perak menatap nanar kepergiannya.
--
Di dalam kesendirian tangis Love pecah. Ia mendekap erat lututnya seraya menenggelamkan wajah di antaranya.
Tangisnya semakin terisak. Siapa pun yang mendengar suara Isak tangisnya pasti akan terseret ke dalam luka yang ia rasakan.
Tak pernah Love sangka bahwa setelah bertahun-tahun lamanya dipertemukan kembali dengan seseorang dari masa lalu. Meskipun tidak melihat secara langsung, akan tetapi sentuhannya, suaranya, dan juga ciumannya sama seperti beberapa tahun lalu.
"Untuk apa kau datang lagi di dalam hidupku, Cell? Untuk apa?" Tanyanya, entah pada siapa karena nyatanya ia sedang sendirian di dalam kamar.
Luka yang coba ia balut dengan susah payah. Kini, mencuat kembali ke permukaan memporak-porandakan hati dan juga jiwa.
Sial, dalam situasi dan kondisi yang sama sekali tidak tepat seperti ini pun terdengar ketukan di pintu. "Ada apa?" Tanyanya, dari dalam kamar.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com