webnovel

bab 1

Sinar mentari pagi yang menyinari jendela kamar elizabeth. ia terbangun karna sinar mentari yang menerpa wajah cantik blasteran

Elizabeth beranjak dari tidurnya, ia melirik jam dinding menunjukkan pukul 08.00 pagi, ia beranjak dari kasurnya menuju kamar mandi

"loh ada mama papa disini", ucap elizabeth.

Setelah menyapa kedua orangtua ia langsung duduk di depan mamanya.

"malam sayang tadi mama mau bangunin kamu, tapi kamunya tidur nyenyak banget mama gak tega bangunin kamu", kata mama.

"Ya nih ma tugas banyak banget jadinya zabeth tidur terlalu malam", ucap elizabeth.

Setelah ia menyapa dan berbincang sedikit dengan kedua orang tua, suasana di meja makan begitu hening tidak ada percakapan satupun, hanya ada suara sendok dan garpu.

Beberapa menit kemudian sarapan pagi kami habis. ia beranjak dari tempat duduk mau pergi kekampus, ia berpamitan kedua orang tua

"Mom,dad elizabeth berangkat dulu", ucap elizabeth.

"Ya ati-ati", ucap mama.

Setelah berpamitan sama kedua orang tua, kemudian elizabeth menuju garasi, ia melajukan mobilnya membelah jalanan yang begitu padat.

Beberapa menit kemudian ia sampe di pekarangan kampus. semua tatapan yang tertuju pada elizabeth akan pesona yang dimiliknya.

Sesampai dikelas. ia menghampiri dua sahabat sedang berbincang ria entah apa yang mereka bicarakan..

"Hai gaes", sapa Elizabeth

Setalah menyapa kedua sahabatnya ia mengambil tempat duduk disebelah Alena.

"Eh gaes ada kabar kalau ada mahasiswa baru yang katanya dari Amerika", kata Elina dengan girang

"Serius? kata sapa lo", ucap Alina

"Gue antri bakso cak mang, eh gak sengaja gue dengar siswa-siswi ngomongin", jawab Elina

Elizabeth memutar bola mata males mendengar topik yang dibicarakan dua sahabat begitu semangat membicarakan laki-laki, ia lebih memainkan benda pipih persegi panjang membuka aplikasi instagram.

Beberapa menit kemudian bel masuk berbunyi semua siswa maupun siswi berhamburan menuju kelas masing.

Setelah selesai mata pelajaran. elina, alena, dan elizabeth memutuskan pergi kesebuah mall, ingin melepas rasa penat.

"Gaes enaknya kita beli sepatu, baju, atau tas", Alina dengan antusias.

"Enaknya kita beli baju deh, soalnya tas gue udah numpuk dilemari nih", ucap Elina.

Elizabeth hanya mendengar celotehan sahabatnya dengan antusias. Beda dengan elizabeth yang tidak suka beli baju, tas, dan sepatu menurutnya mengambur-haburkan uang mending beli buku atau digunakan yang bermanfaat seperti bersedekah orang yang tidak mampu

"Gaes gue pergi ke toko buku, kalau udah selesai kabarin", ucap Elizabeth.

"oke", alena dan elina menjawab dengan serempak.

Ditempat lain, ada seorang pria yang sedang mengedumel dari tadi ia menunggu sang supir pribadi oma dan opa belum datang juga, ia berdiri disini selama 15 menit. tidak lama kemudian ada mobil alphard putih berhenti tepat dihadapan kaca mobil pun terbuka.

"Apa betul alex dewantoro", seorang pria paruh baya yang ada didalam mobil tak lain iyalah supir pribadi oma dan opa.

"Bener saya Alex, kalau boleh tau siapa ya?",  jawab Alex pada pria paruh baya didepannya

"Saya disuruh oma dan opa menjeput tuan muda", jawab pria paruh baya yang tak lain sopir pribadi oma opa.

tanpa basa-basi ya langsung masuk ke mobil. Ia melihat pemandangan jakarta tidak ada perubahan sebelum ia berangkat ke Amerika, Alex ingat betul suasana jakarta.

ya orang itu iyalah alex dewantoro. sebelum alex ke rumah oma dan opa, ia mampir dulu ke sebuah mall ia pengen membeli buku novel dan perlatan sekolah.

di toko buku, elizabeth mencari Novel yang selama ini ia incar. ia keliling toko buku masih belum ketemu juga hingga disuatu rak ia menemukan novel tapi ada tangan seseorang pria yang menghalangi ia mengambil buku Itu

"Eh ini ini gue nemu duluan ya main ambil aja", ujar elizabeth dengan kesal.

'dasar laki-laki gak punya perasaan' batin elizabeth

"Gue duluan ya", ucap Alex.

Disitulah pertukaran dimulai yang tidak mau mengalah satu sama lain

Beberapa detik kemudian kedua sahabat elizabeth datang menemukan sahabatnya berantem sama cowok dan cowek itu gak mau mengalah sama sekali. kedua sahabatnya memisahkan mereka berdua.

"Beth mending kita ngalah aja ama nih cowok"

"Gak bisa gitu dong Lin", ujar Elizabeth.

Alina Elina menyeret elizabeth untuk keluar dari toko buku. Elizabeth gak henti-hentinya melampiaskan kemarahannya kepada dua sahabatnya ini, dua sahabatnya hanya bisa pasrah dengan marahnya sahabatnya ini.

"Gila tuh cowok, gue yang nemu duluan tuh novel malah direbut". ujar elizabeth.

"Tenang beth, masih ada novel lain", dua sahabat menenangkan sahabatnya.

"Novel itu banyak penggemarnya, tiap kali terbit langsung ludes dan gue gak pernah dapat. Sekali dapat, direbut tuh cowok," ujar Elizabeth dengan emosi yang mengebu-gebu.

Elizabeth barusan sampe rumah ia lihat kedua orangtua yang sedang asik menonton TV.

"Assalamualaikum Ma, Pa", Elizabeth menghampiri kedua orangtua untuk bersalaman.

"Lo kamu barusan sampe Beth", tanya mama yang sedang asik menonton tanpa menoleh sama anaknya.

"Ya ma hari ini mata kuliah cuma satu sekalian hangout ama teman", ucap elizabeth

"Ma, Pa elizabeth kekamar dulu ya udah pada bau nih", ujar elizabeth sambil cengar-cengir

"Pantes bau sampe ke semua ruangan" canda yang terlontar dari mulut papa sambil tersenyum melihat tingkah anak perempuan satu-sarunya

Sesampai di kamar ia langsung masuk kamar mandi, beberapa menit kemudian ia sudah selesai mandi. Ia lihat layar pipih ada notifikasi masuk ternyata grup dari dua sahabatnya.

Ting...

trio macan

"Gaes sudah ngerjain tugas dari pak eko", ucap Lina

"Eh buset gue belum ngerjain", jawab Elina

"Kebiasaan lu tuh" imbuh Elina gemes liat tingkah sahabatnya males mengerjakan tugas

"Untung gue udah ngerjain tugasnya wlee" imbuh elizabeth

Elizabeth mengenggeleng-geleng melihat kelakuan dua sahabatnya yang membuat moodnya naik, setelah kejadian di mall tadi mood elizabeth sangat hancur tapi kini udah kembali.

Ditempat mansion dewantoro, Alex yang sedang santai duduk disofa empuk yang berwarna biru laut sambil membaca buku yang baru direbut tadi siang.

Alex tiba-tiba terlintas kejadian tadi siang yang dimana ia ketemu sama cewek 'cantik dan unik, beda dengan cewek pada umumnya yang suka membeli tidak penting' batinnya Alex.

Tak lama kemudian pintu diketuk dari luar oleh seseorang yang tak lain yalah oma nya

"Lex makan dulu", ucap oma.

"Ya oma nanti alex nyusul", jawab Alex.

Alex menyusul oma dan opa diruang makan, ia melihat berbagai makanan khas Indonesia. alex kangen makanan khas Indonesia yang jarang sekali ia temukan di negara ia tempat beberapa tahun ini sejak kedua orangtua mengurus perusahaannya yang di sana

Ia tinggal Indonesia selama 6 tahun setelah lulus sd ia berangkat Amerika tinggal bersama kedua orang orangtua, Ia ke Indonesia karna paksaan kedua orangtuanya karna ia berantem sama temen sekolah, kedua orangtua memutuskan alex pindah sekolah di Indonesia.

Alex mengambil tempat duduk bersebrangan tempat duduk oma dan opa sambil mengambil nasi, sayur dan lauk-lauk yang digemari alex

"Gimana suasana djakarta", ucap oma.

"masih sama kayak dulu oma, gak ada yang berubah", jawab alex.

Oma hanya menggeleng dengan jawaban yang terlontar oleh cucunya yang sudah terbiasa dengan suasana Amerika.

"Selama kamu di Indonesia jangan membuat ulah, kalau gak nurutin oma dan opa bakal fasilitas selama di Indonesia opa cabut", imbuh Opa.

"Iya Opa", elax membalas dengan engan

Walau Alex tinggal Amerika begitu lama, tetapi ia masih ingat dengan bahasa yang di mana ia lahir. Selain itu, ia bisa menguasai bahasa lain seperti bahasa Inggris, Spanyol, Bulgis, dan Indonesia. Alex dituntut kedua orang tua untuk mengusai bahasa asing yang akan meneruskan perusahaan ayahnya suatu saat nanti.