"Kami akan mengurusnya. Kami akan mengabari Anda ketika sudah selesai," Nija mengambil alih. Dia merasakan kalau ini saat baginya untuk memperlihatkan kemampuan. Dua hal yang dia sukai saat bertugas, memadukan kemampuan otak dengan senjata. Hari ini, kemampuan otak lebih diutamakan untuk memecah persoalan itu.
"Begitu?" Petrik tidak tahu harus bereaksi bagaimana lagi. Mantis adalah harapannya satu-satunya.
"Bagaimana Anda mendapatkan kontak kami?"
"Seorang rekan bisnis memberitahu tentang kalian," kata Petrik.
"Boleh kami tahu namanya?"
JoydaG dan Madhu tidak mengerti kenapa Nija membutuhkan nama orang itu. Bukankah sudah jelas hal itu tidak dibutuhkan, yang terpenting adalah menyelesaikan tugas dan uang ditransfer.
Petrik mengeluarkan dompetnya dan mengeluarkan sebuah kartu nama.
"Ini nama orang itu. Dia juga menyerahkan ini," Petrik memperlihatkan kartu Mantis yang berisi alamat email.
"Terima kasih banyak. Kami hanya ingin memastikan. Boleh saya ambil?" tanya Nija.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com