Elia sudah berada di stadion dengan dinding rak buku-buku menjulang sampai ke langit. Tempat itu akan terlihat indah jika datang kesana hanya untuk bersantai. Keindahan itu menjadi tak terlihat jelas di mata Elia karena setiap hari, dia datang hanya untuk melatih fisiknya.
"Aku tak tahu kapan ini akan berakhir, tapi aku yakin persis seperti tujuannya. Lagipula aku sudah merasakannya. Tubuhku jadi terasa sedikit lebih ringan daripada hari-hari sebelum latihan. Rasanya semua makanan tercerna dengan baik dan tidurku, hummm itu satu-satunya yang bermasalah," kata Elia mengevaluasi diri sendiri ketika melakukan pemanasan sebelum melakukan push up. Selesai melakukan pemanasan dari kepala sampai kaki, Elia mengambil pose push up. Dia menghitung dari satu sampai tiga puluh, dan dia harus berhenti untuk istirahat sesaat, kemudian melanjutkannya lagi sampai mencapai seratus. Dia mengambil posisi duduk santai untuk menarik dan menghembuskan nafas secara teratur.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com