David Sumeler menggenggam tangan anaknya. Dia menunggu Dian membuka mata. Dia menangis bahagia ketika melihat kelopak mata putrinya mulai terbuka, perlahan. Kedua kelopak mata itu pasti terasa berat bagi Dian saat ini. Walaupun begitu dengan segenap kemauannya untuk kembali hidup, dia bisa membuka matanya lebar-lebar. David berteriak, bersyukur pada Tuhan atas kebaikannya membantu putrinya sadar kembali. Semua orang di dalam ruangan itu senang melihatnya. Semua bernafas lega.
Nina, Madhu, dan JoydaG saling bertatapan. Mereka tersenyum satu sama lain. Senang karena kerjasama mereka membuahkan hasil.
Setelah itu, Dian dipindahkan ke kamar bawah. Dia kembali masuk ke kamar favoritnya. Karena tubuhnya masih lemah, David segera menyiapkan kursi roda agar Dian bisa bergeser ke manapun dia suka.
"Bukankah ini dulu dipakai Oma?" Tanya Dian saat melihat kursi roda yang sedang disiapkan David.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com