"Sudah. Dia bukan Bibi yang kita kenal. Kalau dicocokkan dengan cerita Bibi di video itu, artinya perempuan yang tewas itu benar-benar hanya tiruan. Bibi yang kita kenal pasti masih hidup, hanya saja ... entah bagaimana kondisinya," Max memikirkan setiap kata-kata Theria yang lalu setuju dengan uraian itu. Uraian Theria bahkan sangat mirip dengan pemikirannya sendiri. "Aku tahu siapa yang melakukannya," sambung Max sambil menoleh pada Theria yang sedang memikirkan sesuatu.
Kening Theria berkerut. Dia ingin tahu lebih lanjut apa yang dipikirkan oleh Max.
"Namanya Mera. Seorang perempuan pebisnis dan sekaligus peneliti. Aku mengenalnya sebagai perempuan yang cerdas. Dia selalu memiliki ide-ide cemerlang untuk banyak hal. Kalau ada seseorang yang bisa melakukan ekspresimen gila itu, Mera lah orangnya."
"Kau yakin?" Theria bisa segera nyambung dengan topik baru yang dibicarakan Max. Ini tentang Won.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com