7

Setelah kejadian Nayara berteriak, membuat semua yang ada di kamar Ezra tidak berkutik. Baru kali ini mereka melihat Nayara se-emosi itu. " Wah, mba Naya teriak gitu aja serem. apalagi marah ya pak" bisik Dery. "ssssttt diam. Mau kamu diamuk Naya?" si empu langsung kicep.

"Abang tuh ya duuuuuhhh. Dah ah males sama Abang, urus diri sendiri aja sana. Jangan minta bantuan Chris atau Naya. Capek" Naya meninggalkan sang kakak beserta rekan kerjanya menuju kamar. Ezra tidak berkutik setelah melihat sang adik pergi meninggalkannya. "Maaf ya, suasananya jadi seperti ini" Ezra mengedarkan pandangannya pada 4 orang dihadapan nya.

"Paham kok, paham. Lagian banyak yang Naya kerjakan dan dipikirkan bang.. Mulai dari Skripsi, gantikan alm Tante urus rumah, urus Abang, Chris sama om Xavier. Berubah ya bang, minimalnya diri sendiri trus bantu urus rumah.. Dah yuk gais, balik. Udah mulai malem, ga enak kelamaan disini. Pulang Bang, titip salam buat keluarga" ujar Dery lalu menyeret ketiga rekannya menuju pintu keluar. " Bang kita balik dulu, kapan kapan kesini lagi. " keempatnya kompak lalu meninggalkan kediaman rekan kerjanya.