webnovel

Berlian for Rayn

Berlian Zein menemukan tunangannya, berselingkuh di kamar hotel Hilton pada saat dia bertugas sebagai pengantar makanan. Siapa sangka jika tunangannya, Nicolas Wilson berselingkuh dengan adik tirinya, Maria Zein. Berlian merasa sangat kecewa dan frustasi sehingga membuatnya hilang akal dan dia malah terjebak dengan pernikahan dingin dengan Rayn San. Pria itu adalah Tuan Muda yang berasal dari keluarga bangsawan. Tempramen yang dingin, membuat orang takut dengannya. Selain itu, dia juga Ceo dari perusahaan San Entertainment. Meskipun demikian, identitasnya itu dirahasiakan. Dia hanya muncul sesekali saja di masyarakat. Apakah Rayn San akan membantu Berlian untuk membalaskan dendamnya pada Maria dan Nicolas atau musuhnya? follow me on instagram @f3.134

Ficee · Urban
Not enough ratings
178 Chs

Bangun Kesiangan

Happy reading

Itu benar. Dia sangat lelah. Berlian mengangguk.

"Lalu kenapa kamu tidak pergi tidur?"

"Sekarang?"

"Iya, tidurlah sekarang. Aku akan membangunkanmu nanti."

Berlian bingung saat dia melihat Rayn San yang melepas sandal di kakinya dan ketika dia kembali sadar, orang itu sudah mendorongnya ke tempat tidur.

Tubuh Berlian menegang tetapi Rayn San tidak melakukan apa-apa padanya. Pria itu mengantikan bajunya dengan piyama lalu berbaring bersamanya. Dia memeluk Berlian dari belakang. Gadis itu membeku.

Berlian menjadi tidak nyaman dipeluk Rayn San seperti itu tetapi untungnya pria itu memegang janjinya. Dia tidak berbuat apa-apa. Awalnya Berlian menahan diri untuk tidak tidur tetapi saat mendengar nafas Rayn san yang teratur membuatnya menjadi tertidur.

Saat Berlian bangun, hari sudah sore. Berlian tidak menyangka jika dia akan tidur selama ini dan bangun pada jam lima sore. Dia mengucek kedua matanya dan menoleh ke samping. Tempat itu kosong, Rayn San pasti sudah pergi dari tadi.

Saat dia turun ke lantai bawah, dia baru mengetahui bahwa Rayn pergi ke kantor karena ada kerjaan mendadak. Dia bertanya kepada Bibi Lena, "Jam berapa dia pergi?"

Bibi Lena tersenyum dan menjawab, "Dia pergi pada pukul sepuluh pagi. Tuan bilang bahwa Nyonya kelelahan dan meminta kami untuk membiarkan Anda beristirahat."

Berlian menunduk. 10 pagi, itu artinya dia hanya tidur sebentar. Berpikir tentang kejadian tadi malam, membuat Berlian merasa bersalah karena dia belum cukup beristirahat.

"Nyanyo, Anda pasti lapar! Apakah Anda ingin makan atau menunggu Tuan Rayn San pulang?"

"Aku akan menunggunya!"

Kemudian Berlian kembali ke lantai atas. Dia duduk bersila di atas sofa sambil memainkan jari pada ponselnya. Dia mengecek berita baru tentang keluarga zein.

Para wartawan tidak akan melewati peristiwa yang terjadi tadi malam. Tentu saja, keluarga Zein menjadi sorotan di masyarakat Berlin saat ini. Oleh karena itu, begitu dia membuka internet, dia langsung melihat berita baru.

Seperti yang dia duga, semua orang di keluarga Zein telah dibebaskan. Bagaimanapun, Polisi tidak menemukan bukti kejahatan Sandra zein terhadap Berlian sehingga polisi membebaskannya. Namun, Imanuel Khan tidaklah beruntung. Berdasarkan keterangan yang diberikan Berlian, polisi tahu bahwa Berlian dibius. Selain itu, pelayan hotel juga memberikan kesaksiannya.

Dengan bukti yang terkumpul, Imanuel Khan akan mendapatkan tuntutan pidana. Berlian tidak terkejut sama sekali tentang keluarga Zein dibebaskan dengan uang jaminan. Bunglon tua itu tidak meninggalkan bukti untuk menjeratnya. Namun, video yang direkam tidak bisa dijadikan bukti untuk menjeratnya.

Berlian berpikir bahwa tujuan Rayn San membuat rekaman itu mungkin untuk membersihkan namanya. Jika Rayn San tidak datang menyelamatkannya, bukankah reputasinya semakin hancur? Apalagi jika digabungkan dengan perisiwa 4 tahun yang lalu. Memikirkan hal ini, Berlian merasa beruntung bisa menikah dengan Rayn San.

Berlian mengusap layar ponselnya dan menelpon Rayn San. Di sisi lain, dia sedang memimpin rapat di kantor. Ketegangan menyelimuti ruang rapat. Para manager perusahan hadir dan menatap ke arah bos yang duduk di kursi ketua dengan gugup. Tiba-tiba terdengar deringan ponsel. Semua orang langsung memucat dan bertukar pandang, menujukan ekspresi kosong.

Beberapa detik kemudian, mereka melihat Presdir yang duduk di depan tiba-tiba mengeluarkan ponselnya. Wajahnya yang tegang langsung berubah menjadi bulan sabit. Kemudian dia mengumumkan bahwa rapat ditunda, dia bangkit dan ke luar dari ruangan.

Semua orang tercengang. Semua orang tahu bahwa bossnya tidak suka dinganggu pada saat rapat. Tetapi apa yang terjadi? Semua orang tiba-tiba mengalihkan tatapan penasaran mereka ke Kevin.

Kevin berdeham. "Jadi begini, baru-baru ini ada kesepakatan bisnis besar. Mungkin saja Presdir sedang berdiskusi tentang bisnis itu!"

Pada akhirnya semua orang mengerti dan memakluminya. Mereka terbiasa dengan prestasi yang diraih oleh Rayn San. Jadi wajar saja jika dia mendapat tawaran proyek yang besar. Orang-orang berspekulasi sendiri. Presiden itu hebat! Para eksekutif mengagumai Rayn San dalam diam di hati mereka.

Di sisi lain, Rayn San berhenti di koridor dan mengangkat telepon. "Kamu sudah bangun?"

Berlian tersipu, "Iyah, bukankah kamu mengatakan akan membangunkanku? Bagaimana kamu bisa membiarkan aku tidur begitu lama?"

Rayn San terkekeh dan berkata dengan lembut, "Maaf, aku sangat sibuk jadi aku lupa."

Berlian terdiam sejenak sebelum dia berbicara, "Kamu pulang jam berapa?"

"Hmm?"

"Aku… Menunggumu pulang untuk makan bersama!" Berlian menyembunyikan kegugupannya dan kecemasannya. Dia tidak terbiasa dengan kata-kata itu tetapi dia harus menerima kenyatan bahwa dia harus membiasakan diri sekarang mengingat statusnya yang telah menikah dengan Rayn San.

Sudah waktunya Rayn San untuk makan dan beristirahat setelah bekerja keras sepanjang hari.

Senyuman terlukis di bibir Rayn San. "Baiklah, aku akan segera pulang."

"Aku rasa hanya itu saja."

"Mm, sampai ketemu di rumah."

Setelah menutup telepon, dia memandangi ponselnya dan tersenyum bahagia.

Dia meletakkan teleponnya dan berbalik, lalu berjalan ke ruang rapat. Para eksekutif menunggunya, dan manajer keuangan yang berdiri di depan proyektor hendak melanjutkan laporannya tentang rencana berikutnya, tetapi disela Rayn San yang mengangkat tangannya.

"Cukup. Semua orang pasti sudah lelah. Rapat dihentikan sampai di sini. Aku akan menujukan rencana yang harus direvisi, jadi kerjakan lalu tunjukan padaku besok pagi. Itu saja." Lalu dia pergi.

Para eksekutif tercengang.

Apa? Apa? Rapat ditunda? Biasanya mereka menghabiskan waktu berjam-jam untuk rapat tetapi hari ini rapatnya selesai lebih awal. Tidak hanya para eksekutif yang kaget tetapi Kevin juga. Saat Rayn San mengangkat telpon, matanya sempat melihat penelpon 'Iya dia adalah Berlian' namun, dia tidak pernah menyangkan jika Berlian mempunyai daya tarik yang tinggi bagi bosnya!

Berlian bisa menghentikan bosnya hanya untuk makan malam. Diam-diam Kevin merenung, 'Dia harus mengubah strateginya mulai sekarang. Dia harus bisa menarik simpati istri bos dulu'

Setelah Berlian selesai menelepon Rayn San, dia menghubungi Sandra Zein. Suasana hati keluarga Zein saat ini dalam frustasi. Nicolas Wilson telah diminta pulang oleh ayahnya jadi dia tidak ada di sana. Di ruang tamu, mereka duduk dalam keheningan. Tiba-tiba deringan telpon menggelegar sehingga mengejutkan mereka.

Sandra Zein menatap kepala pelayan, Robert tidak sabar. Oleh karena itu, dia buru-buru mengangkat telpon. Beberapa detik kemudian, dia berlari ke belakang dan berbisik, "Nyonya, ini nona Berlian."

Sandra Zein mencibir.

"Dia masih berani menelepon ke sini!"

Robert menunduk dan tidak berani berbicara.

Maria berkata dengan lembut, "Nenek, mungkinkah kakak menyadari bahwa dia sudah bertindak keterlaluan kali ini dan dia menelepon untuk meminta maaf?"

Kiano Zein mengutuk dengan marah, "Apakah dia pikir dengan permintaan maaf sudah cukup? Mampukah dia membayar semua kerugian perusahaan kita?"

Bersambung

*Terima kasih sudah mampir. Dukung terus cerita ini ya.