webnovel

Mengunjungi Jian Yixue

Di bawah kota Klan Bintang Abadi, ada sebuah penjara bawah tanah, itu luas dengan banyak lorong.

Seluruh penjara bawah tanah ini dilindungi oleh formasi yang sangat kuat, itu tidak terpengaruh sama sekali bahkan oleh pertempuran sebelumnya.

Tidak banyak tahanan di dalam sana, kebanyakan adalah binatang buas yang ditangkap untuk dijadikan lawan latihan generasi muda klan.

Qin Yuan menyusuri salah satu lorong sambil mengobrol dengan System.

"Ngomong-ngomong, berapa harga Buah Panjang Umur Tahap Kesepuluh?" Tanya Qin Yuan.

Memperpanjang masa hidupnya dengan harga 100 Point untuk satu minggu benar-benar tidak efesien, dia tidak bisa bergantung pada itu untuk selamanya.

Dalam ingatannya, Buah Umur Panjang Tahap Kesepuluh adalah salah satu yang dapat mengembalikan masa hidupnya ke kondisi normal.

Meski itu tidak sebaik Sumber Kehidupan Tertinggi, itu masih dapat membuatnya hidup normal lagi.

Hanya saja, itu terlalu langka dan mendapatkannya sangat sulit.

Tidak ada berita Kaisar Agung atau Leluhur Saint Abadi yang berhasil mendapatkannya.

[100.000 Point Karma.] System menjawab.

"100.000?" Qin Yuan menutup mulutnya dan tersenyum kecut.

[Apakah anda menginginkan sebuah misi harian?]

"Misi semacam apa?" Qin Yuan sedikit terkejut karena System tiba-tiba menawarinya misi karena sebelumnya misi yang ia berikan muncul tiba-tiba.

[Lihat...]

Ding

[Merekrut murid. Kultivasi si murid saat direkrut harus di bawah Ranah Nascent Soul, anda akan mendapatkan 100 Point Karma. Anda juga akan mendapatkan point setiap kali murid anda memiliki pencapaian tertentu.]

[Note: Batas murid yang direkrut dalam misi ini adalah tiga, lebih dari itu tidak masuk dalam misi.]

"Menerima murid ya, ini terdengar menarik... Tapi aku harus menemukan seseorang dengan potensi tak terbatas jika aku ingin murid ku terus memberi ku Point Karma.

"Apakah ada misi lain?" Tanya Qin Yuan.

[Belum ada untuk saat ini.]

Beberapa saat kemudian, Qin Yuan tiba di ujung lorong, di sini terdapat beberapa sel.

Di salah satu sel ada Jian Yang dan Jian Ming.

Keduanya sekarang sedang duduk santai sambil bermain catur.

Di seberang sel mereka adalah sel Jian Yixue.

Meskipun kultivasi wanita ini sedang disegel, dia tetap duduk bermeditasi.

Tentu saja, begitu dia datang, dia masih membuka matanya.

Jian Yang dan Jian Ming membeku dengan kaget.

"Yang Mulia Bintang Abadi..." Mereka dengan cepat memberi hormat.

Mereka berani bermain-main sebelumnya, tapi sekarang, bahkan jika mereka diberi seribu keberanian, mereka masih tidak akan berani bersikap lancang di depan Qin Yuan.

Qin Yuan tidak tertarik pada mereka, dia lebih tertarik pada Jian Yixue yang hanya menatapnya dengan dingin.

"Gadis kecil, sepertinya kau sangat pendendam?" Tanyanya dengan senyum tipis.

"Lebih baik kau membunuh ku sekarang jika kau tidak ingin masalah di masa depan," jawabnya dengan nada dingin.

"Oh, galak sekali..."

Qin Yuan menghampirinya dan mengulurkan tangan untuk meraih dagunya.

Dia hendak menghindar, tapi menemukan tubuhnya tidak dapat bergerak.

Sedikit mendorong dagunya ke atas hingga lehernya mengencang, Qin Yuan melanjutkan, "kau tahu bahkan kakek mu tidak cukup kuat untuk membuat masalah untuk ku, masalah apa yang dapat kau ciptakan?"

Dia tersenyum meremehkan sambil mengamati wajahnya.

Dia cantik, setingkat dengan putri dan muridnya. Tapi dia jauh lebih dingin, seperti ujung pedang yang dapat menembus apapun.

Pria yang melihatnya mungkin membayangkan bagaimana pemandangan ketika dia bertingkah patuh.

"Selalu ada kemungkinan selama aku hidup dan aku lebih baik daripada dia," jawabnya lagi tanpa mengalihkan tatapan darinya.

"Oh, arogan sekali, apakah kau sudah pernah mengatakan itu kepadanya?" Tanya Qin Yuan.

Dia memiliki cukup banyak ingatan tentang Kaisar Pedang Suci karena dia berada di generasi yang sama dengan putrinya.

Pada saat itu, dia dapat dikatakan sebagai tak tertandingi diantara pria muda.

Setelah generasinya hingga sekarang, sepertinya tidak ada jenius muda yang lebih mencolok darinya.

Jian Yixue tidak menanggapi pertanyannya. Dia berkata, "apa yang kau inginkan?"

"Lihat..."

Qin Yuan melambaikan tangannya hingga tiga sosok tak berdaya muncul di sisinya.

Jian Yang dan Jian Ming langsung terbelalak, mereka seolah-olah melihat kehancuran dunia.

Tentu saja, di mata mereka ini memang tidak berbeda dengan kehancuran dunia.