Mata Rein membola. Meri terduduk di atas lantai. Perempuan itu sontak meringis tertahan, tangan pegang kaki kuat.
Bukan terkilir biasa, tetapi kecelakaan serius.
Rein berniat menolong sang sahabat, hanya saja Redis menarik lengan Rein. Menahan orang itu agar tetap berada disampingnya.
"Biar Rey yang urus, kau tetap disini. Jangan bersikap berlebihan." Redis berucap tegas.
Aura tajamnya terpancar kuat. Gila sekali sih. Dasar gak punya hati. Rein gak bakal mendramatisir keadaan juga kok. Gak usah takut!
Rein hanya nunduk, suara tajam Redis terasa menusuk sampai ke ulu hatinya. Saat mendongkrakkan kepala, mata jernih Rein lihat Rey yang tiba-tiba menggendong Meri ala bridal style.
Sontak Rein syok, ibarat habis lihat ayam jantan bertelur. Terlebih Meri mengalungkan tangannya ke leher Rey. Wah romantis!
Tamu undangan histeris!
Sampai-sampai Rein berpikir, siapa sih orang yang akan menikah?
Dia dan Redis, atau Meri dan Rey?
Support your favorite authors and translators in webnovel.com