Cup.
Sejauh itu, ciuman tersebut adalah yang kedua kalinya. Regas tak pernah sentuh Eli lebih. Pegangan tangan pun gak pernah.
Umur sudah mencapai belasan tahun, Eli anggap Regas bisa kendalikan dirinya. Baik buruknya sesuatu, Regas tak pernah buat sesuatu hal buruk pada Eli.
Ciuman dulu tidak di sengaja. Walau memang benar, Regas ngebet mau ciuman di bibir. Nyatanya anak itu tetaplah anak kecil. Bergerak pun tidak.
Lebih banyak takut, bergerak sedikitpun tahu benar akan berakibat fatal.
Eli merasa sangat di pertimbangkan posisinya. Ia dapat rasakan mana yang baik untuknya. Hidup yang lebih baik, akan berikan hal positif untuk hidup yang baik pula.
Hidup aman, tentram dan damai yang Regas cari. Hal yang orang tersebut ingin.
Mata Eli sangat ingin memejam, Regas mulai menggerakkan bibirnya. Rasa itu, manis. Tekstur bibir lembut dan sensasi geli yang menyebar menjelma jadi sengatan listrik, Eli jauh terjebak.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com