Entah kenapa, sore ini langkah kaki Bela ingin melangkah menjauh dari rumahnya. Jujur semenjak pulang dari kantor Raka tadi, hatinya terus dihantui perasaan cemas dan takut. Pikirannya terus berkelayung mengingat janji Raka padanya untuk bertanggung jawab padanya serta tidak ada kata perpisahan diantara keduanya.
Dia sadar kalau Raka laki-laki tampan pasti banyak wanita yang mengantre untuk dijadikan kekasihnya. Dan dia juga tidak munafik melihat wanita tadi yang tidak lain adalah Dona, dirinya menganggap kalau mereka berdua cocok sekali. Raka yang tampan dan Dona yang cantik sangat serasi bila bersanding. Dia mah apa, cantik? Manurutnya sih tidak terlalu cantik. Kalau dibandingkan dengan wanita yang bersama Raka tadi jelas dia kalah cantik.
"Apa wanita itu Dona? Ya wanita yang dincintai kak Raka, yang pernah dibahas sama mamahnya dulu?"Bela tiba-tiba teringat dengan percakapan Raka dan Salimar ketika dirinya sakit dulu.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com