webnovel

Pesona Bunga Mawar (2) -End

Hari ini hari libur. Terutama karena pekerjaan sudah diselesaikan kemarin.

Pelayan itu mendekatiku ke tempat tidurku. Dia Menatapku dengan kedua mata dinginnya seperti biasa.

"Bolehkah kita ke taman..mawar"

Serunya pelan. aku mengangguk, menjawab perkataan nya.

_

_

Ah..mawar, katanya bunga itu menyimpan banyak misteri dan makna.

Mawar.., bunga menawan dan cantik. Kurasa tidak terlalu buruk menghabiskan waktu menikmati cantik nya bunga mawar.

_

_

_

Tak

Tak

aku berjalan didepan , dan nine mengikuti dari belakang. Ketika sampai terlihat hamparan bunga mawar dengan berbagai jenis.

Aku berjalan seperti biasa melihat betapa indahnya bunga yang satu itu.

Gadis berambut merah itu mendekati salah satu bunga dan tersenyum tipis.

Deg

Deg

Matahari siang itu begitu terik. Aku memandangi nya tanpa sadar. Rambutnya terurai hari ini.

Melambai lambai tertiup angin.

_

_

_

"Bem sama kau suka bunga?"

Jarang sekali ia mau memulai pembicaraan, aku tersenyum tipis. Membiarkan kedua mataku menatapnya.

"Tentu saja, mereka itu indah"

Pelayan itu berdiri mencabut salah satu bunga mawar berwarna merah. Dibatangnya terdapat duri duri tajam.

"Diantara semua bunga aku paling suka mawar, dia selalu melindungi dirinya dengan duri begitu misterius dan begitu indah"

Tak

Tak

Gadis itu meletakkan bunga itu di rambutnya, dia tampak semakin menawan dengan hiasan merah di rambutnya yang berwarna serasi.

"Katanya mawar itu memiliki banyak arti, dari warna sampai bentuknya"

"Aku pernah mendengar itu, aku juga suka bunga mawar" jawabku lagi memetik salah satu bunga mawar berwarna putih.

Kemudian aku memasangnya lagi di sebelah bunga mawar merah di kepalanya.

Deg

Deg

Dia melihat ku kemudian beralih menatap mawar lagi. Kedua pipinya memerah dengan manisnya.

"Warna merah muda katanya menandakan rasa kagum," kata pelayan itu memetik salah satu bunga mawar berwarna merah muda.

"Warna kuning menandakan awal yang baru dan kegembiraan" katanya lagi melihat bunga mawar kuning yang baru tumbuh.

Tak

Tak

Dia memetik salah satu bunga mawar segar. Yang terlihat sangat besar. Warna merah yang teramat merah seperti darah.

Dia menatapku dengan rambut nya yang berkibar dengan cantik nya.

Aku balik menatapnya, dia melirikku dengan tangannya memegang bunga itu erat erat.

"Warna merah menandakan cinta, dan aku mencintai Bem sama" katanya lagi.

Deg

Deg

debaran jantung semakin hebat. Aku mendekatinya. Lalu memegang kedua pipinya. Bunga merah itu kucium kemudian memasukkan nya kedalam saku.

"Bunga yang cantik" seruku lagi, dan sekali lagi mencium pipinya.

Rasa ..cinta kah?

_

_

_

mungkin saja perasaan dia selama ini adalah cinta. Sama seperti bunga mawar itu. Berwarna merah, baunya sangat harum..dan dipenuhi dengan duri yang menantang.

Aku menatapnya lagi. Dia terdiam menatapku. Kedua mata besarnya yang indah dan kadang kadang keras kepala.

Dia seperti mawar, dan aku menyukainya,

Deg

Deg

debaran aneh itu lagi, ketika menatap wajahnya dari jauh selalu seperti ini.

Mungkin saja perasaan ini adalah cinta, perasaan yang membuat siapapun merasa senang, dan membuat siapapun ingin tersenyum setiap saat.

"Terima kasih nine.."

"Be..Bem sama"

"mawar nya cantik, aku akan menyimpan nya hati hati"

Dia tidak menjawab hanya tersenyum kecil yang nyaris tidak nampak.

_

_

_

Hanya dengan melihat senyuman nya saja membuatku senang.

Kau seperti mawar nine, kau seperti mawar.

Penuh pesona, penuh kemisteriusan , kelopak nya sangat cantik seperti rambut panjang mu.

_

_

_

_

Perasaan ini namanya cinta, mungkin saja aku salah atau sekadar menebak. Tetapi...kau seperti mawar.

Pesona mawar yang selalu membuat ku berdebar debar setiap saat.

_

_

_

Untuk season selanjutnya adalah final.

akhirnya mereka bertemu, dan Bem sama akan berusaha menarik hati si nine lagi..

Uuuuuh mori akan Berusaha membuat season terakhir ini semanis manisnya!!

Salam dari mori , jangan lupa tetap dukung Mori ya agar tetap semangat membuat cerita cerita (◠‿◕)

Lunamori_Story_26creators' thoughts