Aku menatap dengan kedua mata datarku. Pasti setelah ini seluruh keluarga akan menjadi kacau.
Aku segera bergegas keluar. Dan segera melihat sosok Ar dan no yang berbondong bondong kesana.
Mereka terlihat cemas. aku menatap mereka.
"Bem apa yang kau lakukan??" seru no terlihat panik. dia mengoncang Bem.
Aku hanya memandang dengan tatapan datar seperti biasa.
"Aku hanya membunuh sampah yang tidak diperlukan" seruku bernada datar.
"Be..bem, kau akan di bunuh oleh seluruh ras vampir!!" seru Ar gadis cilik itu.
Aku memperlihatkan surat warisan sebelum mayatnya menghilang, aku sempat menempelnya darah di jarinya sebagai persetujuan.
"Aku akan menjadi pewaris selanjutnya, jangan panik seperti itu" serunya setelah itu meninggal kan Ar dan no.
Tetapi ar dan no sudah membatasi ku. Mereka berusaha keras menasehati ku agar jangan pergi kemanapun.
Aku menatap mereka dengan tatapan datar,.."Apa urusan kalian mengikuti ku?"
Mereka menelan ludah, benar aku belum tau kenapa mereka berperan sebagai pengawas ku..
"Ka..kami ini Temanmu" seru no menatap dengan kedua mata menekuk.
"Betul kata no sebagai teman, kami akan membantumu" seru Ar menyetujui.
Aku mengeleng.
"Kalian adalah pengawal ku bukan, jangan berbohong" seruku mengintimidasinya mereka.
Mereka langsung menunduk ketika aku menguatkan auraku.
"Be..Bem kami mengaku.., ayah..ayahmu yang menyuruh kami" seru no dengan raut wajah ketakutan.
Deg
Deg
Ar masih belum sembuh ia terduduk seketika dan memegang kepalanya. No terlihat khawatir ia segera meminta aku untuk menghentikan auranya.
Siapa mereka..?
_
_
"Hentikan Bem Ar bisa mati!!"
Aku menatap dengan tatapan datar. berjongkok dan menatap mereka.
"Lalu?, tugas kalian selesai kalian bisa meninggalkan ku sekarang" seru ku dengan nada datar.
No menatap tidak percaya, dia berpikir aku sudah menganggap nya sebagai teman. Padahal aku sama sekali tidak menganggap seperti itu.
Mereka adalah penganggu dan sudah terbukti bahwa mereka tidak ada hubungannya denganku.
_
_
"Be..Bem kami..kami menyadari bahwa kamu adalah teman ku" seru no berusaha meyakinkan ku.
Tetapi..aku benar benar tidak peduli.
"Aku tidak peduli, kalian bukan siapa siapa. Dan jangan pernah datang padaku lagi" seruku dengan suara datar.
Dan berbalik pergi tanpa mempedulikan aura yang tetap terpancar.
Aku bisa mendengar tangis no dan Ar dibelakang. Sejak awal aku tidak menyukai mereka.
Tidak menyukai siapapun di ras vampir ini.
_
_
_
Dan aku benar benar tidak peduli kalau akan membunuh mereka semua. Lagipula kotak itu benar benar akan membunuh semua ras vampir di tanah ini.
Aku tidak mau mengambil masalah dengan menghentikan benda itu. Toh aku sama sekali tidak peduli jika mereka mati.
_
_
Srek
kukibaskan sayap ku dan tatapan mataku menatap ke arah bawah menikmati mata berwarna merah. Auranya yang sangat dingin menghipnotis siapapun.
Rambut nya berkibar berwarna coklat. Ada seorang yang datang menyusul nya itu adalah kakak perempuan nya.
Dia melihat ku dengan tatapan berbinar binar. Aku melawannya dengan tatapan datar.
BRAK
aku menusuk kepalanya dengan pisau yang kusiapkan kemudian dia jatuh perlahan. Melihat ku dengan tatapan kesedihan.
Aku hanya menatap dengan datar dan melanjutkan perjalanan. Aku akan mencari nine, meminta maaf dan ingin menjalani sisa hidup bersamanya..
_
_
Hanya nine yang kucintai, hanya Nine, walaupun semua nya hilang jika ada nine aku sama sekali tidak apa..
Aku sama sekali tidak peduli apapun, hanya kepada nine.
_
_
_