webnovel

Tentang Kenzo

Nata mengedarkan pandangan pada jalanan. Setau Nata ini bukan jalan menuju kearah Rumahnya. Nata berfikir apakah Kenzo ingin menculiknya, Nata pun mulai cemas.

"Heh! lo mau bawa gue kemana? Ini bukan arah rumah gue, lo mau culik gue ya?" tanya Nata sedikit berteriak supaya Kenzo mendengarnya.

"Ck. Buat apaan gue nyulik lo!" jawab Kenzo singkat.

Nata terdiam, dalam hati membenarkan ucapan Kenzo.

Motor pun berhenti didepan sebuah Rumah Sakit, Kenzo dan Nata pun turun dari motor.

"Kok kesini? Siapa yang sakit? Mama lo?" tanya Nata penasaran.

Kenzo menoleh saat Nata menanyakan hal itu, jujur hati Kenzo sedikit perih mendengar satu kata itu, Mama!

"Mama gue udah gak ada, gue kesini mau liat bokap gue," ucap Kenzo dengan raut wajah sendu.

"Sorry"

"Iya gak papa. Ayo masuk!"ajak Kenzo seraya menarik tangan Nata masuk kedalam Rumah Sakit.

Nata mengangguk dan berjalan berdampingan dengan tangan yang dipegang Kenzo.

Pintu ruangan Arka terbuka. Arka menoleh dan mendapati Kenzo dengan seorang perempuan.

"Udah pulang nak? Siapa perempuan itu? Pacar kamu?" tanya Arka penasaran.

"Bukan urusan anda! Saya kesini cuma ingin melihat keadaan anda, saya cuma merasa sedikit kasihan kepada anda!" ucap Kenzo datar.

Nata tersentak mendengar perkataan Kenzo pada papanya.

"Zo, kok lo ngomong gitu? Itu kan papa lo?" ucap Nata pada Kenzo.

"Lo gak tau apa apa! Mending lo diam!" jawab Kenzo.

"Kenzo kenapa ya? Ada masalah apa sama bokapnya? Gue harus cari tau," batin Nata.

"Saya pulang dulu," ucap Kenzo datar pada Arka, dan mulai melangkah keluar meninggalkan Nata disana.

Nata yang merasa tertinggal pun cepat menyusul Kenzo. Sebelum itu Nata berpamitan pada Arka papa Kenzo.

"Nata pulang dulu ya om, om cepat sembuh," ucap Nata.

"Iya, hati hati!" jawab Arka sambil tersenyum.

"Makasih ya udah anter gue sampe rumah," ucap Nata.

"Gue harus cari tau secepatnya tentang kenzo!" gumam Nata, kemudian masuk kedalam rumah.

***

Disini nata berdiri, didepan kelas Kenzo. Nata sudah memutuskan untuk mencari tau tentang Kenzo dan permasalahannya kemarin, karena Nata masih penasaran.

"Ehh ada Nata, mau cari Kenzo ya?" tanya Jimmy, saat melihat Nata berdiri dikelasnya.

Nata menggeleng dan merasa agak canggung bertanya kepada Jimmy karena mereka belum kenal dekat.

"Santai aja, gue gak makan orang kok," kata Jimmy sambil tersenyum.

"Begini, kemarin gue sama Kenzo nyamperin bokapnya di Rumah Sakit. Tapi kenapa Kenzo kayak marah banget sama papanya. Lo tau gak itu kenapa?" tanya Nata.

Jimmy menghela nafas dan mengangguk, wajah Jimmy berubah sendu.

"Gue tau. Nanti tunggu gue ditaman belakang sekolah, gue bakal kasih tau lo," ucap Jimmy pada Nata.

***

Nata menyimak semua yang diceritakan Jimmy dengan serius.

"Gue rasa Kenzo cuma salah paham sama bokapnya. Gue sendiri gak yakin kalo om Arka yang bunuh istrinya, gue lihat seberapa sayangnya om Arka sama Tante Renata, dan gue juga lihat seberapa terpuruknya om Arka saat itu!" Jelas Jimmy dengan pikiran menerawang ke kejadian tiga tahun lalu.

Nata mengangguk membenarkan ucapan Jimmy, mana ada seorang suami tega membunuh istrinya.

"Thanks Jim udah kasih tau gue. Gue akan berusaha bantu Kenzo buat baikan sama bokapnya," ucap Nata.

"Iya Nat, gue harap lo yang bisa buat Kenzo berubah," ucap Jimmy.

Nata mengangguk dan berdiri seraya melangkah pergi dari sana.

***

"Zo, si Rio ketua Geng Kansas nantangin lo balapan lagi," ucap Zion sambil duduk disamping Kenzo.

"Udah kalah berkali kali masih aja nantangin!" cibir Libra.

"Yahh gitu kalo orang gak bisa nerima kenyataan kalo dia emang gak seberapa dibanding si boss!" ucap Gavin menimpali.

"Kapan?"

"Nanti malam"

Kenzo mengangguk.

"Tapi harus hati hati Zo, si Rio ketua Geng Kansas itu licik, bisa bisa aja dia main curang!" kata Jimmy mengingati.

"Kalian tenang aja," ucap Kenzo sambil tersenyum menatap semua sahabatnya. Kenzo tau kalau dia sedang dikhawatirkan, itu membuat hatinya menghangat.

Sahabatnya mengangguk dan membalas senyuman Kenzo. Mereka selalu begitu, selalu menyemangati, selalu saling mengkhawatirkan satu sama lain, dan selalu mendukung dalam keadaan apapun.

"Seseorang yang selalu ada, seseorang yang selalu berdiri paling depan untuk membantumu berdiri, ketika ada yang ingin menjatuhkan. Dan seseorang yang selalu ada disaat suka maupun duka" Kenzo bersyukur punya sahabat seperti mereka.

****

Disinilah Kenzo dan para anggota serta sahabatnya berada, disebuah jalan arena Balapan.

"Datang juga lo," ucap seorang laki laki bermanik biru kepada Kenzo.

"Gue selalu datang disaat ada orang yang ingin nantangin gue," jawab Kenzo datar.

"Kita liat aja, kali ini lo bakal kalah!" kata laki-laki itu penuh percaya diri.

"See? Kita liat aja!" kata Kenzo tersenyum smirk.

Bunyi suara motor pun mulai menderu keudara diarena Balapan itu.

Kenzo dan ketua Geng Kansas, Rio Arnanta sudah bersiap siap diatas motornya masing masing, pandangannya fokus mengarah kedepan.

"Satu, dua, tigaaaa" Suara perempuan yang berpakaian cukup seksi memberi aba aba bahwa balapan akan segera dimulai.

Kenzo melajukan motornya diatas rata rata, begitupun dengan Rio.

Saat dipertengahan jalan, Kenzo melihat banyak paku dan pecahan kaca berserakan dijalan, dan benar saja apa yang dikatakan Jimmy, mereka main curang.

"Pengecut emang gini, bisanya cuma main kotor," ucap Kenzo tersenyum smirk dan dengan lincah menghindari paku dan pecahan kaca itu.

Rio yang melihat Kenzo tidak masuk kedalam jebakannya menggeram kesal.

Akhirnya Kenzo yang mencapai garis finish duluan, disusul Rio yang dibelakangnya.

"See! Apa yang gue bilang, pengecut kayak lo gak bakalan menang walaupun pakai cara kotor sekalipun!" kata kenzo pada Rio.

Rio menatap nyalang Kenzo yang berkata seperti itu, itu tambah menjatuhkan harga dirinya.

"Awas aja lo!" kata Rio kepada Kenzo, kemudian pergi. Sebelum itu menyerahkan uang dan kunci motor kepada Kenzo, hadiah taruhan itu.

"Yey! Kita menang lagi," ucap Zion senang seraya merangkul bahu Kenzo.

"Selamat boss!" kata Jimmy dan Libra bersamaan.

Kenzo tersenyum dan melemparkan uang itu kepada anggotanya dan langsung diterima.

"Makasih boss," ucap mereka serempak.

Kenzo mengangguk dan pergi dari arena balapan itu disusul para sahabatnya, menuju markas.

***

Nata berbaring diatas tempat tidur, matanya mengerjap menatap jam dinding menunjukan pukul 08.00 malam. Sebenarnya Nata ingin tidur lebih cepat supaya besok tidak terlambat bangun pagi. Tapi sayang matanya tidak mau terpejam.

"Kenapa gue gak bisa tidur sih!" kata Nata sambil duduk.

"Apa karena gue belum makan ya?" pikir Nata.

Kemudian Nata bangkit berdiri dan membuka pintu kamar menuju dapur.

"Gue mau makan apa ya," ucap Nata sambil mengacak isi lemari makanan didapur.

Next chapter