webnovel

Romantis di atas Motor

Wanita mana yang tidak senang ketika diberikan kejutan oleh suami tercintanya? Arsha bahkan tak kuasa menahan air mata ketika melihat sesuatu di hadapannya yang sangat-sangat indah.

Suasana pantai yang sangat menyatu dengan tempat makan malam yang telah suaminya desain sedemikian rupa. Belum lagi terdapat beberapa hiasan lilin yang sangat indah.

"Duduk sayang," titah Andra setelah menarik salah satu kursi yang berada di dekat meja makan. Toh memang hanya dua kursi agar tidak ada orang lain yang berani duduk di tengah-tengah masa romantisnya dengan sang istri.

"Suka?" tanya Andra pada Arsha yang sedari tadi terus memandangi Arsha di sekitarnya yang memang benar-benar indah. Ia pun tak menyangka jika hasilnya akan sangat seindah ini.

"Sangat suka! Bahkan kalau bisa aku ingin membawa tempat ini pulang agar aku bisa makan malam di tempat seperti ini terus," ujar Arsha membuat keduanya sama-sama terkekeh sebelum melanjutkan aksi makan malamnya.

Melihat wajah sang istri yang tampak bahagia, tentu saja membuat Andra merasakan bahagia yang sama. Pria itu bahkan tak kuasa menahan senyumnya ketika melihat Arsha cukup lahap menikmati hidangan yang telah ia siapkan sebelumnya.

"Setelah ini aku akan mengajakmu berjalan-jalan sebentar menggunakan sepeda motor, apakah siap?" tanya Andra membuat Arsha yang tengah sibuk mengunyah makanan tiba-tiba tersedak dan setelahnya bertepuk tangan heboh saking senangnya.

"Tentu saja siap! Huh, aku sangat merindukan bagaimana naik motor," jawab Arsha sedikit heboh. Entahlah, malam ini terasa sangat membahagiakan untuknya.

Sesuai dengan apa yang Andra katakan sebelumnya, setelah selesai istirahat sebentar guna menurunkan nasi ke dalam perut, barulah keduanya menuju tempat sepeda motor yang dimaksud oleh Andra.

Sebelum keduanya naik ke atas motor itu, Andra lebih dulu melepas jaket yang tengah ia gunakan lantas memindahkannya pada tubuh sang istri. Ia tidak mau jika Arsha harus masuk angin setelah ini.

"Terima kasih suamiku," ujar Arsha membuat Andra tersenyum kecil mendengarnya. Mendengar panggilan 'suamiku' dari sang istri memang sanggup membuat hatinya berbunga-bunga seketika.

Perjalanan pun kini dimulai, indahnya suasana malam di pesisir pantai tentu saja sangat memanjakan setiap mata yang memandang. Saking senangnya Arsha sampai bersenandung kecil dengan kedua lengan yang melingkar di pinggang suaminya agar pria itu tidak merasakan dingin yang terlalu parah.

Aroma bakso mulai tercium di alat penciuman Arsha, wanita itu pun segera meminta pada suaminya untuk berhenti terlebih dahulu. Andra tersenyum kecil ketika istrinya menunjuk tempat makan bakso, ia pun dengan senang hati membawanya ke tempat pedagang bakso tersebut untuk menikmati baksonya.

"Jangan terlalu banyak makan bakso, nanti pipimu akan terlihat lebih bulat," ujar Andra sambil menyentuh pipi sang istri yang terasa sangat lembut di tangannya. Entah apa yang istrinya ini gunakan.

Arsha terlihat masih bodoh, pandangannya terus tertuju pada pedagang bakso yang mulai berjalan ke arahnya dengan membawa dua mangkuk berisi bakso yang telah ia dan suaminya pesan tadi.

Arsha maupun Andra sangat senang bukan kepalang ketika merasakan rasa bakso itu yang sangat nikmat, keduanya pun saling melemparkan pandangan dan mengangguk bersama sebagai tanda setuju jika bakso yang tengah ia makan sangatlah nikmat.

Entah karena enak atau doyan, Arsha kini memesan satu porsi lagi. Sayangnya, wanita itu mulai merasa kenyang ketika porsi yang ia pesan kedua tinggal setengah, hal itu membuat Andra segera membantu istrinya untuk menghabiskan bakso itu.

"Selanjutnya ke mana?" tanya Andra pada sang istri yang kini telah berada di belakang dirinya untuk bersiap kembali menaiki motornya.

"Pulang saja, aku sudah mengantuk," jawab Arsha membuat Andra dengan spontan memandangi wajah istrinya yang memang mulai sayu. Toh di jam-jam seperti ini istrinya memang sudah berada di kasur.

"Baiklah."

Keduanya pun kembali menaiki motor, namun kini Andra harus banyak mengajak bicara istrinya agar tidak tidur terlebih dahulu. Tidak lucu jika bidadarinya jatuh dari sepeda motor. Barulah setelah sampai Arsha segera menaiki kasur dan mulai terlelap di atas kasur empuk miliknya.

"Semoga mimpi indah, sayang," bisik Andra yang setelahnya dilanjut oleh kecupan kecil yang pria itu berikan pada dahi mulus istrinya.

Andra yang belum merasa mengantuk pun memilih untuk membuka laptopnya saja. Jika sudah berdekatan dengan benda itu, ia sanggup terus membuka mata sampai beberapa jam, dan akhirnya beberapa pekerjaan terselesaikan. Memang sudah ada yang bertanggung jawab dengan pekerjaannya, namun ia belum puas jika tidak mengejutkannya sendiri meskipun tidak semua.

Setelah dirasa sangat lelah, barulah Andra menyusul istrinya yang memang sudah terlelap sedari tadi. Seperti biasa, ia akan menjadikan wanita itu sebagai guling hidupnya yang sangat cantik dan wangi. Rambut Arsha yang harum selalu menjadi tempat favorit Andra untuk memberikan kecupan kecilnya.

***

Setelah selesai menunaikan shalat Subuh, beberapa saat kemudian Andra dan Arsha merasakan rasa kantuk yang sangat dahsyat. Namun, keduanya pun sama-sama merasa lapar juga.

"Kita bisa makan nanti setelah bangun tidur sayang, aku sudah tak tahan sekarang," ujar Andra dengan suara seraknya khas orang yang sedang mengantuk berat.

Arsha pun mengangguk setuju, apa yang dikatakan suaminya memang cukup benar. Arah pun kembali mengusalkan dirinya pada pelukan sang suami yang terasa sangat hangat dan penuh kenyamanan. Bagaimana ia tidak mengantuk jika di pagi hari seperti ini hujan tiba membuat suasana semakin dingin dan membuat makhluk apa pun ingin tertidur sekarang.

30 menit terlelap bersama, akhirnya Andra terjaga lebih dulu karena panggilan alam yang sangat mendesak. Pria itu dengan cepat bangkit dari tempat tidurnya lantas bergegas membuang air kecil di dalam kamar mandi.

Arsha yang merasa kehilangan sesuatu tentu saja segera membuka mata dan cukup terkejut ketika sang suami tidak ada di sampingnya. Namun ketika mendengar suara air, wanita itu kembali tenang dan semakin menarik selimut agar tubuhnya tidak terlalu merasa dingin.

"Ingin sarapan apa sekarang?" tanya Andra setelah keluar dari kamar mandi dan kembali duduk di samping istrinya yang masih berbaring di dalam selimut.

"Ingin nasi goreng dan telur mata sapi, tapi kamu yang membuatnya, bisa kan?" pinta Arsha dengan tatapan memohonnya yang membuat Andra mau tidak mau menyanggupi permintaan istrinya. Ia takut tidak diberi jatah jika tidak menuruti apa yang wanita itu inginkan.

Andra pun segera keluar dari kamarnya menuju dapur, untungnya ia menyewa hotel yang cukup memiliki ruangan lengkap. Akan kurang puas jika yang ia sewa hanya kamar hotel saja, tidak dengan kamar-kamar yang lain.

Selagi menunggu suaminya tiba, Arsha memilih untuk membasuh wajahnya saja menggunakan air segar lantas sedikit memoles wajahnya menggunakan make up tipis sehingga membuat wajahnya terlihat lebih fresh dan ceria.

Sebisa mungkin ia berpenampilan baik di depan suaminya agar tidak alasan untuk Andra ketika hendak mencari penggantinya. Hahaha.

***