Bahkan menikam jantungku menggunakan belati mungkin akan terasa lebih menyenangkan daripada apa yang harus kulihat saat ini. Aku sama sekali tidak menyangka apa yang baru saja kusaksikan. Klien yang menungguku ternyata Ares. Dan Siena, serta kedua anakku ada bersamanya. Mereka tampak seperti keluarga bahagia. Keluarga yang aku idam-idamkan selama ini. Setelah itu, segalanya berlangsung begitu cepat dan terasa agak kabur. Anak-anak berlari ke arahku, lalu pertengkaran Ares dan Siena dimulai.
"Apa penjelasanmu tentang semua ini? Kenapa anak-anakku memanggil paman mereka dengan sebutan Papa?" tanya Ares dingin.
'Jadi, Siena tidak mengatakan kepada Ares tentang pernikahan kami? Sepertinya, Siena memang sama sekali tidak menganggap keberadaanku,' batinku kecut.
Bibir Siena gemetar. Istriku menatap Ares dengan mata basah. "Aku ... aku dan Bang Dika bukan saudara kandung. Aku saudara kembar Juna. Dan ...." Siena terisak. "Aku menikahinya. Maafkan aku." Siena terbata-bata.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com