Chayra Fayolla meringkuk di atas tempat tidurnya, sudah hampir berjam-jam ia di sana tanpa bergerak sedikitpun. Sejak pertemuannya dengan Chenoa Rajendra satu hari lalu, Chayra Fayolla bahkan belum beranjak dari tempat tidurnya. Air matanya terus menetes meski ia sendiri sudah tidak mampu lagi untuk menangis. Hatinya benar-benar hancur saat ini. Hingga Chayra Fayolla sendiri tidak yakin, apa ia mampu memperbaiki hatinya hingga kembali seperti semula.
Sampai detik kemudian satu sentuhan hangat terasa di bahunya, ada cengkraman kecil yang chayra Fayolla rasakan seola saat ini ia sedang di ingatkan agar tetap kuat.
"Ibu... Apa dulu Ibu merasakan sakit seperti ini juga saat kehilangan Ayah?" Tanya Chayra Fayolla tanpa memalingkan pandangannya. Ia terus meringkuk, memeluk tubuhnya dengan selimut. "Apa Ibu menangis seperti ini juga saat jauh dari Ayah?" Tanya Chayra Fayolla sekali lagi dengan suara seraknya yang bahkan nyaris tidak terdengar itu.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com