DUARRRR!!
Ketika api meledak keluar dari moncong meriam kapal 152 mm, Si Kapak Besi merasakan kapal baja tempat ia berdiri sedikit terguncang.
Beberapa detik kemudian, awan asap dan debu membumbung tinggi di tembok kota, kemudian suara ledakan yang menggelegar itu mereda sejenak. Setelah semua asap dan debunya menipis, Si Kapak Besi mengintip melalui teleskop dan ia melihat bahwa sekarang ada sebuah lubang besar di bagian bawah tembok kota itu.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com