webnovel

Apartemen Jiwa-Jiwa yang Hilang

Editor: Atlas Studios

"Zero?" panggil Roland dengan ragu-ragu.

Gadis kecil itu memutar kedua bola matanya dan membungkuk untuk meletakkan piring sebelum ia duduk bersila samping di meja kopi.

"Apa yang paman lakukan di sana? Apakah paman tidak ingin sarapan?" tanya Zero.

Gadis kecil itu memiliki suara anak-anak yang lembut dan tubuh yang ramping. Zero mengenakan gaun berwarna biru muda dan stoking sutra putih. Telapak kaki Zero hanya seukuran telapak tangan Roland. Zero sama sekali tidak terlihat seperti Penyihir Suci yang pernah mengancam akan membunuh Roland.

Namun, ketika Roland memanggil namanya, Zero tidak menyangkal nama itu, itu berarti gadis kecil ini mengakui bahwa namanya memang Zero.

"Apa yang harus aku lakukan sekarang? Apa aku harus membunuh Zero?" pikir Roland.

"Sekarang Zero hanya seorang gadis kecil, tidak mungkin ia bisa mengoyak-ngoyak tubuhku dengan kedua tangannya yang kecil itu seperti seorang Penyihir Luar Biasa?"

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com