"Yah, kalau aku tidak salah, Lucia sudah maju, kalau tidak orang-orang tua yang keras kepala itu tidak bisa tiba-tiba melepaskannya."
"Apa yang Lucia ingin lakukan, kamu sudah punya tunangan, bukankah dia masih berdamai? "
"Aku tidak bisa langsung mengambil kesimpulan, hanya bisa melangkah selangkah demi selangkah. Dia membantuku mendukung usaha ini maka aku tahan pula, untuk saat ini cabang, kebutuhan bantuan seperti itu, aku tidak bisa menyerah untuk masalah pribadi. Di masa depan, aku akan membayarnya kembali. "
" Hei, kapan itu akan terjadi? Kamu bisa menimbangnya sendiri. Aku juga lelah. Aku ingin kembali. Kamu bisa menyelesaikan masalah ini di sini secepatnya dan kembali secepatnya. Wanita selalu sensitif dan curiga, kamu harus hati-hati. "
" Yah, aku tahu apa yang harus kulakukan. "
Irwan mengangguk, nadanya tegas, tidak pernah goyah.
...
Di Ibukota Jakarta— Intan tidak memiliki waktu luang kecuali untuk tidur.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com