1 Pengenalan

Kesedihan dan keindahan semua ada padanya, aku ingin mengenal akan siapa dirinya. "Bisakah? Mungkin".

Apakah yang mengawali suatu hubungan? "Pertemuan". Lalu, kenapa aku harus menundanya, "cinta" aku belum pernah mengerti akan cinta. Siapa wanita itu, aku ingin mengenalnya lebih dekat.

Namaku Hideki umurku saat ini adalah 15 tahun. Aku saat ini bersekolah di salah satu sekolah menengah pertama swasta yang cukup elit di kotaku.

Kehidupan ku selama ini cukup baik, karena aku berasal dari keluarga yang cukup mampu. Selama ini aku sering di tinggalkan sendirian di rumah oleh orang tua ku. Ayah ku adalah seorang pengusaha sukses, ia cukup sibuk dalam mengelola bisnisnya. Karena kesibukan ayah, ibuku juga terkadang ikut bersama dengannya.

Selama aku dirumah, aku sering merasakan kesendirian dan membuat ku terkadang penasaran dengan hal seperti itu. Tapi aku pikir, mungkin sudah cukup wajar mengingat aku ini sudah cukup besar. Dan semua berubah, saat aku mengalami pengalaman untuk pertama kalinya dalam berhubungan seks.

Tempat tinggal ku berada di sebuah komplek perumahan elit untuk kelas kalangan menengah ke atas, dan aku bertetanga dekat dengan rumah yang di ditingali oleh orang yang cukup berpengaruh di komplek tersebut.

Orang tersebut kalau dilihat dari usianya adalah sekitar 60 tahun, namanya Paman Naoki, tapi ia masih kelihatan gagah. Ia memiliki seorang istri yang masih kelihatan muda, ya bisa dikatakan usia pernikahan mereka terpaut 20 tahun. Nama istrinya adalah Tante Suzu, ia memiliki kulit putih yang indah dan bersih. Dan meskipun usianya sudah 40-an, Tante Suzu masih kelihatan cantik seperti wanita yang masih sangat mudah, kelihatannya dia sangat pintar merawat diri.

Aku sering bingung memangilnya apakah Oneesan atau Tante, dikarenakan ia terlihat sangat muda.

Dari pernikahannya dengan Paman Naoki, mereka memiliki dua orang putri yang cantik - cantik, yang sulung namanya Sora, sedangkan adiknya bernama Shiori, umur keduanya sedikit lebih tua dariku dan bisa dibilang hampir sebaya.

Wajah Tante Suzu mirip seperti salah satu artis di serial drama jepang bernama "Misaki Ito". Ia memiliki body yang sangat bagus, montok, padat dan berisi. Mungkin karena dia sering fitness, terlebih lagi Tante Suzu senang berpakaian sexy yang menonjolkan lekuk-lekuk tubuhnya. Membuat laki-laki yang memandangnya terangsang dan berpikiran mesum.

Tante Suzu orangnya supel dan pintar bergaul, sering dia ngobrol-ngobrol dengan anak muda seusiaku, termasuk aku.

Karena dia sering bergaul dengan ibuku, mereka jadi semakin akrab. Dan kadang kala saat ibuku pergi dengan ayah, justru ia yang dimintai tolong oleh ibuku untuk membantu ku.

Aku tidak pernah menyangka bahwa, aku bisa merasakan hubungan seks pertama kali darinya. Dan ini merupakan pengalaman pertamaku.

Kejadian itu bermula ketika orang tuaku pergi seminggu keluar kota, untuk keperluan bisnisnya. Seperti biasa, aku ditinggal sendirian dirumah.

Karena pembantuku dipecat ibuku tiga hari sebelumnya, akibat ketahuan mencuri uang ibuku. Aku akhirnya tinggal sendirian. Aku merasa kesepian.

Aku duduk diruang tamu sambil berkhayal. Untuk menghilangkan kesepianku, kuputar VCD porno yang baru aku pinjam dari temanku. Filmnya tentang seorang cewek yang sedang disetubuhi oleh dua orang.

Satu orang sedang di blowjob penisnya, sedangkan yang satunya lagi ngentot wanita itu dari belakang dengan posisi nungging. Sekitar 20 menit, mereka berganti posisi, salah seorang pria tersebut sedang meraba payudara wanita tersebut, dan wanita itu sedang rebahan diranjang sambil pria itu memasukkan penisnya kelubang vagina wanita itu; yang berada pada posisi terlentang.

Sedangkan yang satunya lagi sedang mengisap payudaranya. Desahan dan erangan mereka membuatku terangsang. Kuraba-raba celana pendekku (aku sudah tidak pakai celana dalam), penisku mengeras.

Semakin lama kuraba semakin keras. Kukocok-kocok naik turun. Birahiku memuncak ingin disalurkan, tapi aku tidak tahu harus kemana menyalurkannya.

"Sedang apa Hideki-san?" suara seorang wanita mengejutkanku.

Ternyata Tante Suzu, ia sudah berdiri disamping pintu rumahku. Dia berpakaian sangat sexy, dengan kaos ketat dan rok super mini. Dia memandang ke arah celanaku. Saking terkejutnya aku lupa menaikkan celanaku, sehingga dia dengan bebas bisa melihat penisku yang sedang tegang penuh, mengacung-acung.

Aku pun bingung harus mengatakan apa. Karena pintu rumahku tidak di kunci, dan sudah biasa jika ibuku meminta tolong kepada Tante Suzu untuk menemaniku apabila aku ditinggal sendirian. Jadi secara spontan aku hanya mengucapkan maaf pada nya.

"Maaf.. maaf.. Tante" sahutku terbata-bata.

"Akh, nggak apa-apa kok, kamu khan udah gede".

"Wah, penismu lumayan besar ya, udah pernah dimasukkin ke vaginanya cewek belum?" tanyanya cuek.

"Be.. belum pernah Tante" jawabku.

"Mau nggak dimasukin ke punya Tante?, Tante pingin nih ngerasain penismu" katanya meminta. Kemudian dia menutup pintu dan menguncinya. Dan berjalan mendekat kearahku lalu duduk disampingku.

"Tapi saya belum pernah Tante" jawabku.

"Tante ajarin, mau khan?" katanya sedikit memaksa.

Tanpa menunggu jawabanku, dia menaikkan kedua kakinya kepangkuanku. Tangannya meraba-raba penisku, aku gemetar. Baru kali ini penisku dipegang oleh seorang wanita. Dia mendekatkan wajahnya kewajahku, diciumnya bibirku.

Lidahku diisapnya. Aku membalas isapannya. Lidahku dan lidahnya tumpang tindih saling isap. sesekali isapannya diarahkan keleherku. ditariknya tanganku, diletakannya dikedua buah dadanya yang sudah mengeras.

Kuremas - remas buah dadanya, dia menggelinjang keenakan. Kutarik kaos ketatnya, aku terperangah, dia tidak memakai BH, buah dadanya padat dan kenyal. Kulepaskan isapan lidahnya, kuisap buah dadanya, dia melenguh, sambil tangannya terus mengocok-ngocok penisku.

Beberapa menit berlalu, dia berdiri, lalu melepaskan rok mininya. Maka terpampanglah pemandangan yang luar biasa. Aku bisa melihat dengan jelas vaginanya yang merah merekah, sangat indah. Dicukur rapi dan bersih.

Kemudian dia berlutut dilantai, dihadapanku. Wajahnya didekatkan keselangkanganku. Ditariknya celana pendekku. Bibirnya mendekati kepala penisku, dan mulai menjilati kepala penisku, terus kepangkalnya.

"Akkh.. aow.. oohh.. nikmat Tante, enakk.. sekali" aku mengerang ketika dia mulai mengulum penisku.

Hampir seluruh batang penisku masuk kemulutnya yang sexy. penisku keluar masuk dimulutnya. Nikmat sekali. Tak ketinggalan, buah pelirkupun diseruputnya. Puas mengulum penisku, kemudian Tante suzu berdiri dihadapanku.

Vaginanya berada pas diwajahku. Dia menarik kepalaku, mendekatkannya pada vaginanya. Aku mengerti maksudnya, minta dijilati vaginanya. Kujulurkan lidahku. Aku mulai dengan menjilati pangkal pahanya, terus mendekati bibir vaginanya.

"Aow.. oohh.. nikmat.. sayang, teruss.. terus" dia mendesah-desah ketika aku memasukkan lidahku ke lubang vaginanya.

Kusedot-sedot, kugigit-gigit kelentitnya. Dijepitnya kepalaku. Hampir seluruh isi vaginanya kujilati, vaginanya basah.

"Akkhh.. akuu.. nggak kuatt.. sayang, kita mulai aja" ajaknya.

Dia menurunkan tubuhnya perlahan-lahan kepangkuanku. Dipegangnya penisku, diarahkannya tepat kelubang vaginanya. Dia mulai memasukkan penisku sedikit demi sedikit. Semakin lama semakin dalam.

Sudah setengah batang penisku masuk. Sampai disini dia berhenti sejenak, mengatur posisi kakinya dan berlutut disofa. Aku tidak mau ketinggalan, kuambil kesempatan ini lalu kumasukkan penisku ke dalam vaginanya.

Dia menjerit ketika penisku amblas dilubang vaginanya. Dia mulai menaik turunkan pantatnya dipangkuanku. penisku serasa dijepit dan dipijit-pijit dari lubang vaginanya yang sempit.

"Gimana sayang enak khan?" tanyanya.

"Enakk sekali Tante, vagina Tante sempit sekali" jawabku.

"Sudah lama sekali Tante tidak merasakannya sayang".

"Paman Naoki tak pernah memberiku kepuasan" dia menggerutu.

"Emangnya, Paman Naoki impoten Tante?" tanyaku.

"Iya, iya sayang" jawabnya singkat.

Kupeluk pinggangnya erat-erat. Bibirku menghisap - hisap buah dadanya. Kubantu gerakkannya dengan menyodok - nyodokan pantatku keatas. Dia mengerang - erang merasakan nikmat. Matanya merem melek.

Semakin lama semakin cepat dia menggerak-gerakkan pantatnya, sesekali pantatnya diputar-putar. Aku merasakan nikmat yang tiada tara. Penisku serasa dipelintir oleh vaginanya. Sudah sekitar 30 menit kami berpacu dalam kenikmatan. Nafasnya dan nafasku saling memburu. Peluh kami bercucuran.

"Akh.. oohh.. aku tidak kuat sayang, aku.. mau.. keluar" dia menjerit - jerit.

Kurasakan vaginanya berkedut-kedut.

"Aku.. juga Tante" sahutku ngos-ngosan.

"Keluarin didalam aja sayang, aku ingin punya anak darimu" pintanya memelas.

Crott! Crott! Crott! Aku menumpahkan sperma yang sangat banyak di lubang vaginanya.

"Kamu puas khan sayang?" tanyanya.

"Puas sekali Tante" sahutku pendek.

Kami beristirahat sejenak. Kemudian masuk ke kamar mandi untuk membersihkan badan. Aku menyiram tubuh ku dengan shower, siraman air itu membuat badanku segar kembali.

"Aku pengen lagi sayang, kamu mau khan?" tanyanya meminta.

Aku tidak menjawabnya. Aku pun menariknya dan kubawa ke kamarku lalu ku minta dia untuk rebahan di ranjang ku. aku merangkak diatas tubuhnya dengan posisi 69. Selangkanganku berada tepat diatas wajahnya, sedangkan wajahku tepat diatas vaginanya.

Aku mulai menjilati dinding vaginanya. Dia kenikmatan dan menjepit kepalaku. Seluruh dinding vaginanya kujilati. Kucari-cari letak klitorisnya. Lalu kusedot-sedot dengan lidahku. Sesekali kugigit. Dia meringis.

Dengan jari-jariku kutusuk-tusuk lubang anusnya. Sesekali kujilati lubang anusnya. Tante Suzu tak mau ketinggalan. Dia menjilati penisku, dari kepala sampai pangkal penisku tak luput dari jilatannya.

Sstt! Aku mendesah ketika dia mengulum penisku. Dia sangat lihai memainkan lidahnya. penisku yang tadi mengecil, sedikit demi sedikit mengeras didalam mulutnya. luar biasa kenikmatan yang kudapatkan. Tante suzu memang benar-benar profesional. Seluruh batang penisku dijilatinya.

"Oohh.. aku tidak tahan sayang, kita mulai aja" pintanya.

Aku pun membenarkan posisi tubuhku dari tubuhnya. Aku berdiri dipinggir ranjang. Kutarik tubuhnya mendekat, hingga pantatnya berada dekat dengan penisku lalu aku pun berlutut, dengan posisi doggy style. Aku mendekatkan penisku kelubang vaginanya dan sedikit demi sedikit, penisku masuk kelubang vaginanya.

Sstt! Dia mendesis. Sudah seluruh batang penisku amblas ditelan lubang vaginanya yang basah dan memerah. Kugoyang-goyangkan pantatku. Tante Suzu membantuku dengan menggoyang-goyangkan tubuhnya. aku merasakan sensasi yang luar biasa. 10 menit berlalu, kuganti posisi. Kutarik penisku. Kakinya kunaikkan keduanya. Aku memasukkannya lagi. Dan mulai menggenjotnya.

"Akhh.. aku.. mau.. keluar.. sayang" dia mengerang.

Vaginanya berkedut-kedut. Vaginanya menjepit penisku.

"Akhh.. aku keluar.. sayang" dia melenguh.

Kurasakan vaginanya basah oleh cairan. Tante Suzu telah mencapai orgasme sedangkan aku belum apa-apa. Kubalikkan tubuhnya. Kuminta dia menungging. dia menuruti aja perintahku. Kudekatkan penisku yang masih tegang ke lubang anusnya.

"Kamu mau apain anusku sayang" tanyanya ketika kepala penisku menyentuh lubang anusnya.

"Jangan, jangan di lubang itu sayang, sakit" teriaknya.

Aku tidak mempedulikannya. Kumasukkan kepala penisku kelubang anusnya. Mulanya agak susah tapi akhirnya masuk juga. Kutekan pelan-pelan hingga seluruh batang penisku amblas. Aku mulai menggerakkan pantatku maju mundur. Kutuk-tusuk lubang anusnya.

"Oohh.. enak.. sayang, kamu pintar" pujinya ketika dia sudah mulai merasakan nikmatnya disodomi.

Sekitar 30 menit penisku keluar masuk dilubang anusnya. Kurasakan penisku berkedut-kedut.

"Akkhh.. aku mau keluar.. Tante" aku berteriak histeris.

Crott! Crott! Crott! Kutumpahkan spermaku lubang anusnya. Kudiamkan beberapa saat. Lalu kutarik penisku. Kuarahkan ke wajahnya. Kuminta dia menjilati spermaku. Dengan lahapnya Tante Suzu menjilati sisa-sisa spermaku, sampai bersih di jilatinya. Tanpa rasa jijik sedikitpun.

"Kamu hebat sayang, aku puas sekali" pujinya.

"Kamu mau khan memberiku kepuasan seperti ini lagi?" pintanya.

Aku mengangguk aja. Menyetujui permintaannya.

"Kalo kamu pengin lagi, datang aja ke kamarku".

"Masuknya lewat jendela ya! Kalo lampu kamarku mati, berarti Paman Naoki nggak di rumah".

"Ketok kaca jendela tiga kali, akan kubukakan untukmu, OK" dia menerangkannya untukku.

Kurebahkan tubuhku disampingnya. Kami tertidur setelah mencapai puncak kenikmatan yang luar biasa. Malam itu, Tante Suzu menginap dikamarku. Sampai pagi kami meraih kenikmatan.

avataravatar
Next chapter