webnovel

Beautiful Peach Blossom

"Aku sudah memutuskan hal ini matang-matang" ucap Wonbi penuh tekad meski air mata belum sepenuhnya kering dari wajahnya. Seorang gadis dari desa nan jauh berjuang untuk mengenyam pendidikan di istana kerajaan dengan menggunakan nama saudara sepupunya yang telah meninggal. Ia akan tetap merahasiakan identitasnya sebagai perempuan yang menyamar menjadi laki-laki. seiring perjalanan sebagai mahasiswa ia akhirnya mampu mengungkapkan rahasia dibalik kematian ibu dan sepupunya. Menjalani hidup dengan kumpulan pangeran kerajaan membuat hidupnya tak semulus yang ia kira. Awalnya cukup merepotkan akan tetapi semuanya ikut andil dalam mencari kebenaran tragedi sepuluh tahun yang lalu.

Rose_And_Sunset · History
Not enough ratings
53 Chs

BAB 46 "AKU TIDAK BOLEH BODOH!"

ROSE AND SUNSET

Baiklah, lupakan rasa iriku pagi tadi. Chaewon Nampak bersemangat sekarang setelah mendapat izin dari kedua orang tuanya. Aku harus bisa menghadapi ini semua. Aku tidak mungkin iri dengan mereka kan? Kata hansung dalam hati.

Sebelum hansung dan hyunsang ke rumah chaewon, mereka berdua terlebih dahulu mengunjungi mansion raja. Namun hanya hyunsang yang masuk, dia hanya menunggu di luar mansion raja. Sebenarnya sama dengan hyunsang, hansung juga ingin meminta restu dan izin kepada pamannya tapi apalah daya pamannya sedang pergi dari istana.

Ketika menuju ke titik awal dimana pertandingan panahan dimulai hansung sudah merasakan getaran-getaran darah dingin yang mengalir dari bawah kakinya ke ujung kepalanya. Dirinya sudah berusaha sekuat tenaga sesuai dengan ajaran dohyun, sejujurnya ia ingin memenangkan pertandingan ini dengan beberapa alasan tertentu yang mungkin hanya ia sendiri yang tahu.

Beberapa pemuda haeseok juga ikut menonton upacara pembukaan pertandingan panahan tersebut. Ada jaebum yang berdiri menatap tajam ke arahnya. "aku selalu tidak pernah tahu, dendam apa yang jaebum simpan untuk hansung. Kenapa ia sangat membenci hansung? Untung saja sekarang akulah yang menjadi hansung jadi secara tidak langsung aku telah melindungi hansung. Tidak. Sekalipun tidak, sampai kapanpun aku tidak bisa melindungi hansung dari segi manapun, justru dialah yang selama ini melindungiku" kata hansung dalam hati.

Mengingat kematian hansung dirinya hampir saja menangis, untung saja chaewon memanggilnya dan menunjuk kea rah wajah sepupunya yang meninggalkannya dan kakaknya. Sepupunya itupun menatap sinis kepada hansung dan hyunsang. "menurutmu dia takut pada tim kita?" Tanya hansung.

"dia ingin mengalahkan tim kita" kata hyunsang enteng.

"dia membenciku dan kakakku, dia tentu saja marah karena dia merasa dikhianati olehku padahal ia telah dikhianati oleh perasaannya sendiri" kata chawon.

"sudahlah, tidak usah perhatikan tim lain. Perhatikan saja peraturan main dan bagaimana cara kita bisa menang nanti. Memikirkan tim lain tidak ada gunanya" saran hyunsang.

Mendengarkan saran hyunsang membuat kedua gadis itu langsung menegakkan tubuhnya lagi. Ketua penyelenggara pertandingan itu memasuki podium. Ketua kehakiman mulai membacakan peraturan dalam pertandingan tersebut. Setelah mendengarkan dengan seksama barulah ia sadari bahwa untuk pertama kalinya dalam pertandingan ini yang biasanya diadakan 4 tahun sekali untuk para wanita bangsawan menghadirkan dua lelaki disini.

Dan untuk beberapa tahun berikutnya jika akan diadakan pertandingan panahan khusus pria atau mahasiswa haeseok dirinya dan hyunsang masih diperbolehkan untuk mengikuti pertandingan lagi.

"baiklah, sampai disini tidak ada masalah" kata hansung dalam hati.

Suara terompet menggema di seluruh sudut istana. Itu artinya pertandingan sudah dimulai. Jalan pertandingan dimulai dengan mencari petunjuk ke luar istana yang mengarah memasuki hutan. Ada beberapa petunjuk dan jebakan yang telah disiapkan oleh panitia. Jika salah satu tim terkena jebakan dan tidak berhasil diselamatkan maka akan dinyatakan gugur oleh panitia.

Ini adalah salah satu keuntungan tim, bisa saling menyelamatkan. Akan tetapi, jika gagal maka satu tim semuanya dihitung gagal.

Hansung menghela napas berkali-kali di belakang chaewon, dia berkata pada dirinya sendiri "aku harus menang aku harus menang aku harus menang!".

Setelah ia membuka mata ia menyadari bahwa hyunsang sedang memperhatikannya. "kau melihatku?" hyunsang hanya mengangguk lemah.

"Kenapa orang ini memeperhatikanku seperti ini? Aneh?" Pikir hansung

"ada sesuatu dalam diri pria ini yang sangat ingin kuketahui" pikir hyunsang.

Mereka akhirnya memutuskan berjalan menjauhi garis start, semakin dalam mereka masuk ke dalam hutan semakin mereka berpisah dengan teman-teman satu perlombaan mereka. suasana hutan juga semakin gelap, meskipun ada beberapa berkas sinar matahari yang memberanikan diri masuk ke dalam hutan.

"sebenarnya apa yang kita cari dalam perlombaan ini?" Tanya hansung

"hei, kau tidak mendengarkan kata ketua penilai tadi?" cerca hyunsang.

Merasa grogi hansung pun menjawab seadanya, "aku kan cuman mencairkan suasana disini biar tidak hening seperti ini"

"ada banyak hal yang bisa kita kejar dari pertandingan ini, setiap hal yang masuk ke dalam kriteria mereka akan dijadikan penilaian tersendiri, termasuk ketika kita sedang saling melindungi dan menyelamatkan satu sama lain. Serta ada beberapa pasang hewan buruan yang memang dijadikan umpan untuk kita" jelas chaewon.

Hansung hanya mengangguk pelan.

"lalu rencana kita sekarang apa?" Tanya hansung kepada mereka berdua. Namun sorot matanya berhenti pada mata hyunsang karena yang berada di sampingnya. Sedangkan chaewon yang berada di depannya menghentikan langkahnya.

"sebaiknya kau tanyakan pada ketua kita. Dia yang lebih berhak mengarahkan ke misi yang harus kita jalankan" kata hyunsang.

Mereka menatap punggung chaewon yang ada di depan.

Chaewon tetap diam tidak bergeming, ia mengingat nasehat kakaknya bahwa ia jangan sampai menunjukkan misi apa yang ingin dia lakukan ke orang lain. Ia harus memperhatikan apa yang ada di dalam kepala kelompoknya.

Chaewon balik badan dan melihat kedua temannya, "ehm, untuk saat ini aku belum ada ide sedikitpun jadi mungkin kalian bisa memberiku ide? Toh pertandingan ini berlangsung sampai besok kok. Mungkin kita bisa agak bersantai pagi ini, siang kita mencoba melihat pergerakan teman-teman yang lain bagaimana?" Tanya chaewon.

"aku tidak masalah, tapi daripada kita hanya berjalan tanpa arah dan tujuan bagaimana kalau kita berburu kijang terlebih dahulu. Kalau tidak salah tadi aku juga mendengar bahwa memanah kijang yang diberikan panitia akan memberikan kita nilai nantinya. Bagaimana?" Tanya hansung.

"aku siap-siap saja, lagipula jika nanti anak panah tuan putri tidak mengenai tepat sasaran maka kau bisa langsung memenggal kepala kijang dengan pedangmu yang panjang itu" kata hyunsang sambil melirik kea rah pedang hansung. Mengingatkan hansung pada awal pertandingan mereka berdua saat di awal penyisihan untuk mengurutkan ranking.

Hansung merasa tersindir.

Sedangkan chaewon tidak mengerti arah pemikiran mereka berdua. Dia hanya meneruskan perjalanannya. Tiba-tiba langkahnya terhenti. "aku baru ingat sesuatu, apakah panitia juga menyiapkan harimau untuk semua peserta?" Tanya chaewon.

Hansung dan hyunsang diam.

"aku lupa aku pernah mendengar hal itu" katanya.

"kalian mendengar sesuatu?" Tanya hyunsang.

"harimau?" Tanya hansung.

"bukan bodoh! Coba ikuti aku, aku yakin aku akan menemukan sesuatu sesuai dugaanku" kata hyunsang berjalan mendahului mereka berdua.

Mereka berdua berlari cepat tanpa bersuara. Mereka sudah ahli dalam strategi ini. Mereka pun mengikuti arah lari hyunsang, melihat pergerakan hyunsang yang tiba-tiba berhenti mereka pun ikutan berhenti.

"kau lihat disana? Ada dua kijang yang sedang minum di air sungai"

"wah, bagus. Hyunsang benar, umumnya seorang pemburu harus mencari arus aliran air karena disana dipastikan ada hewan yang sedang meminum airnya" kata hansung dalam hati.

Mereka bertiga memutuskan untuk bersembunyi di balik semak-semak.

Tanpa menunggu waktu lama lagi chaewon segera mengambil anak panah dan mencoba membidik salah satu kijang tersebut. Belum ia tembakkan anak panahnya, akan tetapi salah satu kijang sudah terkena tembakan anak panah orang lain dan kijang yang satunya memutuskan untuk kabur.

Dalam hati, hansung berkata "siapa yang sudah berani mengambil buruan kami?" Tanya hansung dalam hati.