webnovel

Beautiful Peach Blossom

"Aku sudah memutuskan hal ini matang-matang" ucap Wonbi penuh tekad meski air mata belum sepenuhnya kering dari wajahnya. Seorang gadis dari desa nan jauh berjuang untuk mengenyam pendidikan di istana kerajaan dengan menggunakan nama saudara sepupunya yang telah meninggal. Ia akan tetap merahasiakan identitasnya sebagai perempuan yang menyamar menjadi laki-laki. seiring perjalanan sebagai mahasiswa ia akhirnya mampu mengungkapkan rahasia dibalik kematian ibu dan sepupunya. Menjalani hidup dengan kumpulan pangeran kerajaan membuat hidupnya tak semulus yang ia kira. Awalnya cukup merepotkan akan tetapi semuanya ikut andil dalam mencari kebenaran tragedi sepuluh tahun yang lalu.

Rose_And_Sunset · History
Not enough ratings
53 Chs

BAB 21 "KEDATANGAN AYAH BARUKU"

ROSE AND SUNSET

Malam itu, setelah mendengarkan pernyataan minhyung yang mengatakan bahwa gadis yang meminta bantuannya adalah saudara tirinya. Semalam itu ia hanya mendengar suara deru napasnya dan suara dari kedua temannya yang sudah pulas. Ia tidur memosisikan berada di tepian, sedangkan seonho berada di tengah.

Beberapa kali ia mengubah arah tidurnya, namun rasa kantuknya tak segera dating. Pikirannya melayang-layang dari masa lalunya saat masih bersama ayah dan kakaknya, berlanjut hingga ia menjalani hidup tanpa kesedihan bersama hansung dan pamannya, kemudian saat hansung meninggal dengan cepatnya hingga ia sampai di bumi pendidikan haeseok seperti saat ini.

"kau kenapa?" Tanya sebuah suara dari ruangan itu.

Tentu saja ia tersontak kaget, tidak menyangka bahwa salah satu temannya masih terjaga. "kau dari mana saja?" tanya hyunsang lagi.

"ah, aku mencari udara segar tadi. Dan sekarang aku jadi terlalu segar hingga aku tidak bisa tidur" kata hansung.

"kau sedang memikirkan hal berat rupanya, kenapa? Menjadi peringkat satu agak berat menurutmu?" Tanya hyunsang beruntun, namun hanya dibalas gelengan kepala dari hansung.

Karena merasa kesal, hyunsang pun menyangga kepalanya dengan siku dan menatap wajah hansung yang terpaku pada langit-langit kamar. "kau bisa meletakkan peringkat pertama itu kepadaku kalau mau" goda hyunsang.

Mendengar perkataan temannya hansung pun geram, sehingga ia menyangga kepalanya dengan tangannya sama halnya dengan hyunsang, "hei, tidak akan semudah itu aku lepaskan predikatku. Aku rasa melihat wajah irimu terhadapku adalah hiburan tersendiri bagiku" ucap hansung sambil tersenyum mengejek.

"ooh, kau menyatakan bertarung dalam sebenarnya rupanya" Tanya hyunsang.

"bukankah kita sudah bertarung sejak awal?" goda hansung.

"oooh, begitu rupanya. Jadi kita benar-benar bertarung sekarang, oke, siapkan saja dirimu. Aku tidak menyangka, kukira kamu adalah pria polos yang hanya menang lotre, tapi aku salah" kata hyunsang.

"ooh, baiklah kalau begitu. Akan kita buktikan siapa yang sebenarnya menang lotre diantara kita" kata hansung.

Ia pun mengakhiri perbincangan malam itu dengan membelakangi mereka berdua dan tanpa sadar ia sudah terlelap.

# # #

Keesokan harinya, minhyung sudah menggebrak kamar hyunsang, seonho, dan hansung di pagi buta untuk melakukan serangkaian kegiatan pagi buatannya. Namun, ketika seonho dan hyunsang sudah terbangun minhyung kebingungan. Hansung hilang dari tempat tidurnya!.

Ia pun membangunkan semua penghuni rumah. Semua orang khawatir, berpikir keras kemanakah kemungkinan hansung berada sekarang. Di saat penghuni asrama lain masih berselimut tebal di peraduannya masing-masing, penghuni asrama bongsul sudah berlarian mengelilingi istana untuk mencari hansung.

"ya ampun, kemanakah bocah itu?" keluh minhyung.

"kuharap dia tidak kabur dari sini" keluh hyunsang.

Saat mereka sedang beristirahat menarik napas karena kelelahan, seorang kasim sedang lewat dan mereka pun menghentikannya. "maaf, bisakah aku bertanya sebentar. Apakah kau melihat seorang mahasiswa sudah berkeliaran di istana ini sendirian?" Tanya hyunsang.

"oh, kurasa aku melihat satu tadi. Dia sedang bergelantungan di pohon maple di dekat jembatan yang mengarah ke pavilion daeseok" ucap kasim tersebut.

Mengetahui lokasi yang dimaksud mereka pun bergegas ke jembatan menuju pavilion yang diketahui menjadi tempat pelatihan prajurit kerajaan. Mereka yakin benar bahwa apa yang dilihat kasim tadi adalah hansung. Hal itu dikarenakan tidak ada pemuda di istana selain seorang mahasiswa, karena semua kasim berusia lanjut dan para dayang merupakan seorang gadis.

# # #

Hansung menikmati pemandangan danau yang dilalui jembatan di dekat pohon yang menjadi tempatnya bergelantungan sekarang. Dia telah menghabiskan satu jam terakhirnya untuk membaca buku favorit sepupunya menggunakan lentera kecil karena waktu itu masih cukup gelap untuk bisa membaca buku. Ketika matanya mulai lelah ia pun menghadap kea rah bangunan yang ada di seberang jembatan, sinar matahari mulai terlahir dari atapnya.

Tanpa hansung sadari, di bawahnya berdiri di dohyun yang sudah memperhatikannya sejak ia keluar dari asrama. Ketika semua penghuni asrama keluar mencari hansung, ia segera mencari kea rah timur, karena ia sudah curiga bahwa gadis yang menjadi perhatiannya ingin menikmati matahari pagi.

"kau sangat menikmatinya bukan?" celetuk dohyun tiba-tiba.

Mendengar suara temannya hansung langsung celingukan ke bawah mencari sumber suara, "oh? Kau rupanya? Bagaimana kau tahu kalau aku ada di sini?" Tanya hansung sambil menutup bukunya.

"aku hanya berlari, dan ternyata menemukanmu di sini. Ayo cepatlah turun! Semua penghuni rumah sedang mencarimu" kata dohyun tanpa disadari ia merentangkan kedua tangannya. Sehingga, hansung merasa ia mendapat sinyal untuk bisa turun. BRUK!.

Dohyun belum benar-benar siap menangkap hansung yang jatuh dari atas. Merasa malu dan canggung. Hansung juga kebingungan kenapa ia berada di posisi yang tidak sepantasnya seperti ini? "ehm, aku minta maaf" ucapnya grogi dan tanpa menatap dohyun.

"bisakah kau turun sekarang?" pinta dohyun dengan suara tercekat dan napas yang sesak.

"oh ya ampun!" hansung memekik kaget.

Tak jauh dari tempat mereka berdiri berhadapan saat itu hyunsang dan minhyung sedang mengawasi. "hei kalian!" teriak hyunsang.

"ayo kembali ke rumah!" ucap minhyung. Akhirnya mereka pun berjalan bersama menuju ke asrama bongsul. Dalam perjalanannya mereka bertemu dengan rombongan lainnya, yaitu seonho, dasong, dan sungmin.

Sesampainya di asrama, mereka semua duduk berlutut di hadapan minhyung. Dirinya merasa kecewa karena program yang telah ia rancang telah gagal untuk pertama kalinya. "aku minta maaf, semuanya. Aku tidak tahu kalau ada inspeksi pagi-pagi hari ini. Aku hanya terbiasa bangun pagi dan keluar dari rumah, sekali lagi aku minta maaf" ucap hansung sambil menunduk hingga kepala dan tangannya menyentuh lantai.

"hei, sudahlah. Tidak apa-apa, kan kita semua juga tidak ada yang tahu" ucap seonho menenangkan.

"kau seharusnya memberi tahu kami dulu ketika mau keluar agar kami tidak panic seperti ini, kau tahu!" ucap sungmin dengan nada tinggi. Ia terdengar seperti ingin marah karena kelelahan pagi-pagi demi mencari seseorang.

"aku sudah memberitahu kalian tadi. Hanya saja kalian masih tidur jadi kurasa kalian tidak mendengarnya. Akan tetapi, aku telah memasang tulisan yang kutempel di samping pintu bahwa aku sedang mencari sinar matahari, itu masih tertempel. Kalian tidak ada yang melihatnya?" kata hansung sambil menunjuk sebuah lembaran yang masih tertempel di tempatnya.

Seonho pun mendekat dan membaca lembaran itu. "wah, benar kau menulisnya. Tapi kenapa tak satupun yang tidak melihatnya?" Tanya seonho.

"dohyun mungkin membacanya" ucap hansung apa adanya. "dia tadi menemukanku untuk yang pertama kalinya, iya kan?" tambah hansung.

"ehm, entahlah. Mungkin iya" kata dohyun. Ia sudah tahu kemana perginya hansung sejak pertama kalinya, hanya saja dia tidak memberitahu yang lainnya.

"oh begitu. Kalau begitu aku minta maaf" kata sungmin langsung pergi.

"yaah, bagaimana lagi sudah terjadi. Kalau begitu, inspeksi paginya kita mulai besok saja" ucap minhyung mengakhiri perkumpulan pagi itu. Mereka pergi satu per satu untuk siap-siap menuju kelas mereka masing-masing. Hanya tersisa seonho dan dohyun di sana.

"kemarahan mereka akan segera mereda, kau tidak perlu khawatir, oke?" kata seonho sambil menepuk bahu hansung. Hansung pun membalasnya dengan anggukan kepala, sedangkan dohyun menatap mereka berdua dengan tajam, matanya menyorot kea rah tangan seonho yang bertengger di bahu hansung.

# # #

Di dalam ruang belajar, semua mahasiswa sudah dating. Mereka semua sudah siap menunggu guru pertama mereka datang untuk mengajar. Pak han jiyoung memasuki kelas pagi itu, hansung yang awalnya sibuk membaca buku pemberian minhyung langsung memusatkan perhatiannya kepada guru han di depan.

"selamat pagi anak-anak, apa kabar kalian semuanya?" sapa guru han dengan wajah sumringahnya.

"sepertinya aku akan menyukai guru seperti ini" kata hansung kepada seonho yang ada di sampingnya. Menanggapi perkataan hansung, seonho pun hanya tersenyum dan mengangguk. Akan tetapi, sorot matanya tiba-tiba menangkap wajah jaebum yang menatap dengan senyum licik ke arah hansung. Jaebum yang menyadari sedang ditatap seonho langsung memalingkan wajahnya.

"pagi ini aku memiliki berita penting, entah ini merupakan berita bahagia atau tidak. Oke, langsung aja. Mulai hari ini, kita akan kedatangan seorang pengajar ilmu bela diri, dia dari negeri jauh. Nanti kalian akan bertemu dengannya. Untuk salah satu dari kalian tentu tidak asing dengannya, nama pengajar ilmu bela diri kita adalah kim hanlong" mendengar pengumuman dari pak han, hansung langsung menegakkan posisi duduknya dan tersenyum melebar.

Paman akan tinggal bersama di istana ini?