22 Hari pernikahan

Terima kasih masih setia membaca kelanjutan cerita ku

di bab kali ini alia dan rafa menikah.

**** happy reading****

Sebuah pernikahan tanpa cinta seperti mimpi buruk bagi siapa saja, tidak terkecuali bagi alia dan rafa yang terpaksa harus menikah karena alia kini telah berbadan dua. namun tidak ada yang tahu jika mimpi buruk bisa menjadi manis bila takdir berpihak pada nya. dan banyak juga pasangan yang menikah tanpa cinta, di kemudian hari saling jatuh cinta satu sama lain nya. bahasa jawa nya, (witing tresno jalaran seko kulino) arti nya cinta tumbuh karena terbiasa, terbiasa bertemu, terbiasa bersama dan terbiasa yang lain nya. semoga itu juga yang terjadi dengan alia dan rafa.

Hari ini rafa mengumandangkan ijab kobul dan menyebut nama ku dengan sangat merdu.

Laki-laki itu kini telah sah menjadi suami ku, laki-laki yang telah merenggut kegadisan ku laki-laki yang merenggut masa remaja ku.

Sudah terbayang bagaimana pernikahan yang akan aku jalani dengan nya, laki-laki yang sangat kasar, laki-laki yang benar-benar tidak harapkan hadir dalam hidup ku.

Alia meremas kain kebaya yang di pakai nya, air mata nya mengalir deras membasahi pipi nya. Semua ini hanya demi masa depan anak yang ku kandung.

Kefin yang menyaksikan acara itu melihat alia dengan tatapan yang sulit di arti kan.

"Aku pernah bermimpi memiliki keluarga yang bahagia, anak-anak yang lucu dan seorang suami yang dengan tulus mencintai ku. Tapi kini aku bahkan menikah dengan bos ku seorang duda yang usia nya terpaut jauh dengan ku." Batin alia

"Kamu bersiap lah kita akan kembali ke jakarta" bisik rafa di telinga alia yang membuyar kan lamunan alia

Para tamu undangan telah  berangsur pulang. Kami berencana kembali ke jakarta, sesekali kefin menatap alia dengan tatapan yang sangat sulit di artikan.

Aq duduk di belakang kemudi bersama suami ku yang hingga kini aku masih menyebut nya dengan pak rafa, kefin dan pak pengacara. Duduk di depan, alia melihat sesekali kefin menatap alia dengan tatapan yang sangat sulit di artikan. Tatapan yang sangat² tajam membuat ku sedikit tidak nyaman

Kevin terus melajukan mobil nya, setelah beberapa jam, sampailah kami di  bandara. Untuk melanjutkan perjalanan ke Jakarta

avataravatar
Next chapter