webnovel

Perpisahan Sesunguhnya

Adzan subuh berkumandang, gadis kecil yang sedang berbaring di tempat tidurpun membuka matanya ketika mendegar alunan adzan berkumandang, yah gadis itu kanya, kanya yang sudah biasa bangun pagi untuk melaksanakan kewajiban sebagai seorang muslimpun selalu bagun pagi, namun sayangnya untuk pagi ini berbeda untuk kanya, kanya yang biasanya selalu di bangunkan oleh mamahnya untuk melaksanakan sholat subuh bersama. Pagi hari ini merupakan pagi yang berbeda bagi kanya mulai saat ini dia harus terbiasa bangun tanpa mamahnya.

Kanya bergegas mengambil wudhu, setelah itu diapun langsung melaksanakan sholat subuh, setelah melaksanakan sholat subuhpun dengan tidak lupa memanjatkan doa utuk selalu diberi kesehatan dan tidak lupa kanya pun berdoa semoga ia bisa secepatnya bertemu dan berkumpul dengan mamah, papah dan tentu saja adenya yang sudah sangat kanya rindukan. Kanyapun bergegas membereskan tempat tidurnya.

Kanyapun duduk sambil menatap keluar jendela yang mulai memperlihatkan matahari terbit, tanpa sadar air matanyapun menetes dari matanya, dia menolak keras keadaan yang menimpa dirinya, perpisahan kedua orang tuanya menjadikan keadaannya jadi seperti ini. Bagaimanapun ia hanya gadis kecil yang mendabakan hangatnya dekapan keluarga.

Ceklek

Pintu kamar terbuka, menampilkan wanita paruh baya, kanyapun cepat cepat menhapus air matanya, dan terseyum kepada neneknya yang perlahan berjalan menghampiri dirinya.

"sayang, sudah bangun?" ujaran lembut nenek kanaya ketika sudah menduduki dirinya disamping cucu kesayanganya itu.

"sudah nek" ujar kanya sambil tersenyum kepada neneknya yang sedang mengusap kepala kanya dengan penuh kasih sayang.

"nek, kanya rindu mamah nek" lirih kanya yang akhirnya tidak bisa menutupi kesedihannya hingga akhirnya air matapun turun dari matanya yang cantik.

"ssttt, jangan nangis sayang, sabar yaa, kanya harus kuat nenek tau ini pasti berat buat kanya, tapi nenek yakin kanya cucu kesayang nenek ini pasti bisa melalui semuanya, kanya jangan lupa selalu berdoa yaa semoga disana mamah selalu sehat, supaya dapat cepat-cepat bertemu dengan kanya" tutur lembut nenek kanya sambil memeluk memberi ketenagan pada cucu kesayangnya itu.

"sudah, sekarang naya mandi yaa, sekarang kan hari pertama naya sekolah disini, ayo kakek naya sudah menunggu dibawah untuk mengantar naya sekolah, sambil naya mandi nanti nenek siapkan baju naya yaa" ujar nenek kanya

"siap nek, kanya mandi dulu ya nek" ujar kanya sambil beranjak kekamar mandi.

"nenek kebawah dulu yaa, nenek sudah siapkan sarapan buat naya, nanti setelah selesai naya keruang makan ya, nenek dan kakek tunggu disana"ujar nenek kanya sambil beranjak pegi dari kamar kanaya menuju ruang makan.

"siapp nek" teriak kanaya dalam kamar mandi.

Pukul 06.30 kanya sudah siap dengan pakaian merah putih yang dipakainya, ia pun mengambil tasnya dan bergegas ke ruang makan dimana nenek dan kakeknya sudah menunggunya.

"pagi kakek" sapa kanya pada kakeknya sebisa mungki tersenyum didepan kakenya yang duduk itu.

"pagi sayang, wah sudah rapih aja nih, sudah siap berangkat kesekolah baru ?" tanya kakek kanaya tersenyum lega, melihat cucunya dapat tersenyum ceria lagi.

"naya sayang sebelum berangkat naya sarapan dulu ya, naya mau sarapan apa?" tanya nenek kanya

"Hmm.. hari ini naya pengen roti aja deh nek, selainya coklat yaa nek kanya kan suka coklat dan harus nenek yang buatin" ujar kanya dengan nada cerianya.

"siap tuan putri" ujar nenek kanya sembari membuatkan roti untuk kanya .

"ini sayang dihabiskan susunya juga diminum dan dihabiskan ya" ujar nenek kanya sambil memberikan roti yang telah dibuatkan.

"siap nek"

"yuk berangkat, hari ini kakek antar naya kesekolah" ujar kakek kanya saat melihat cucunya telah menghabiskan sarapanya.

"yuk kek,nek kanya sekolah dulu ya" ujar kanaya sambil menghampiri neneknya dan mencium tangannya.

"iyah belajar yang rajin ya, semoga kanya suka ya sekolahnya" ujar nenek kanya sambil mengusap kepala cucu kesayangnya

Kanya dan kakeknya pun bergegas meunju sekolah baru kanya, yang dimana sekolah tersebut sangat dekat dengan rumah nenek dan kakek kanya yang hanya berjarak 30 meter, sehingga kanya dan kakenya pun memilih untuk berjalan kaki menikmati sejuknya udara pagi. Hingga tiba di sekolah tepatnya didepan kelas kanya kakeknya berhenti dan berpamitan pada kanya.

"nah sekarang naya sekolah dulu yaa, belajar yang bener yaa, itu bu gurunya sudah ada, nanti pulang sekolah mau kakek jemput atau tidak " tanya kakek kanya sambil mesejajarkan dengan tinggi kanya

" siap kek, hmm.. kayanya ga usah deh kek kanya berani sendiri, udah ya kek itu bu gurunya udah nungguin aja" ujar kanya melihat ibu gurunya berdiri di hadapanya

"kanya ayoo kita masuk ke kelas, salim dulu ke kakenya" ujar bu guru

"kek kanya sekolah dulu ya" ujar kanya sambil mencium tangan kakeknya dan bergegas menghampiri guru yang sudah menunggunya

"hayu sudah siap belajar" tanya bu guru

"siap bu" jawab kanaya

"okey sekarang kita masuk kelas yaa, mari pak" ujar bu guru berpamit dan bergegas masuk kelas.

Disinilah kanya memasuki kelas yang bahkan belum kanya tau siapa-siapa. Seperti pada umunya yang ketika ada murid baru harus memperkenalkan dirinya, kanya pun memperkenalkan dirinya, hari ini pun dia mendapatkan teman baru yang bernama Alzakila atau bisa di panggil Kila yang kebetulan kila ini merupakan anak tetanga neneknya dimana rumah kila ini berdampingan. Mereka pun menjadi teman sepermainan dimana saat istirahat mereka selalu jajan bareng dan pada saat pulang sekolahpun mereka selalu bareng.

3 bulanpun berlalu kanya hanyalah anak kecil yang ketika pulang sekolah ingin cepat-cepat bertemu dengan mamahnya, kanya yang setiap harinya selalu merindukan mamahnya, yang hanya kanya bisa lakukan setiap harinya menangis-menangis dan menangis kan kerinduan dengan ibunya. Nenek dan kakek kanya berpikir dengan mendapatkan teman baru kanya akan betah, namun nyatanya kanaya hanya gadis kecil yang selalu bersama dengan mamahnya.

"Nenek kanya rindu mamah, kanya pengen ketemu mamah, cepet nek kita ke mamah" ujar kanaya

"iyah nanti ya, kita ke mamah" ujar nenek kanya menenagkan cucunya

"ga mau nenek bohong, nenek selalu bilang kaya gitu, pokonya kanya mau ke mamah" ujar kanya sambil berlari pergi dari rumah.

"kanya.. nayaa... kanya" teriak nenek kanya melihat kanya pergi keluar rumah

Kanya saat itu hanya bisa berlari sambil menangis entahlah saat itu dia tak tahu akan pergi kemana, sampai pada akhinya kaki yang berlari itupun berhenti disebuah taman, kanyapun melakah kan kakinya pada sebuah bangku yang bisa kanya lakukan hanya bisa menagis dan terdiam padangnya pun kosong mentap kedapan taman. Hingga sore tibapun kanya akhirnya memutuskan kembali kerumah nenek dan kakeknya. Sampai di rumah kanya memutuskan berdiam diri di kamar.

Tok tok tok

Terdengar bunyi pintu di ketuk dari luar kamar, kanya hanya diam tanpa berniat membukakan pintu.

"Naya.. Nayya ... Naya makan dulu yuuk, kanya pasti lapar, nenek sudah siapkan makanan kesukan naya" bujuk nenek kanya, diam sunyi hanya itu yang terdengar tanpa terdengar jawaban dari cucunya

"naya harus makan sayang, nenek tunggu di ruang makan ya" ujar nenek kanya sambil pergi tidak mendapatkan jawaban dari cucunya itu.

Makan malam hari ini pun menjadi makan malam yang kanya lewati, kanya yang berbaring tidak lamapun memenjamkan matanya dan tertidur.

Keesokan harinya

Mendengar kabar kanya yang seperti itu, mamah kanya pun akhirnya memutuskan untuk berangkat ke bandung menemui kanya, hatinya sakit ketika kabar kanya yang hampir setiap harinya seperti itu. Hingga pagi haripun mamah kanya sudah sampai dirumah ibunya.

"kanya.. hey sayang kanya" ujar mamah kanya sambil mengusap kepala kanya yang mencoba membangunkan kanya.

"eunghh" erangan kanya sambil membuka mata tepat saat itu pandangannyapun tertuju pada mamahnya yang di hadapanya.

"mamah..." ujar kanya sambil memeluk mamahnya

"kanya kangen banget sama mamah" isak kanya

"mamah juga rindu kanya, sekarang kanya mandi, siap siap kita jalan-jalan"

"siap mah" kanya bergegas pergi ke kamar mandi

Hari ini merupakan hari yang bahagia bagi gadis kecil ini, dimana dia bisa menikmati hari bersama mamah dan adiknya bercanda riang, bermain bersama, makan bersama dan menghabiskan waktu bersama. Hingga malampun tiba, kanya yang saat itu berbaring bersama mamahnya yang menemaninya menonton film.

"kanya" panggi mamah kanya

"iyah mah" jawab kanaya sambil melihat mamahnya.

"kanya mau ikut mamah lagi ke jakarta?" tanya mamah kanya

"iyah mah, kanya ga mau tinggal disini kanya pengen sama mamah aja"ujar kanaya

"kalo gitu nanti besok kita kerumah ayah kanya ya, gimanapun kanya harus ijin ke ayah kanya, kan ayah masih suka jengukin kanya" ujar mamah kanya

"iyah mah"jawab kanya

Keesokan harinya

kanaya dan mamah tak lupa adiknyapun sudah siap untuk berangkat kerumah ayah kandungnya kanya, mereka pergi dengan menggunakan kendaraan umum. Sampai di rumah ayahnya kanyapun yang disambut oleh ayah dan ibu sambungnya kanaya. Disini mamah kanya menyapaikan niatnya untuk membawa kanaya kembali ke jakarta namun ayahnya tidak setuju ayahnya ingin kanya tinggal bersama denganya tetapi mamah kanaya tidak setuju.

Hingga akhirnya kanya yang bersama adiknya sedang bermain diluar, mamah kanya pun menghampiri anaknya yang berada di luar. Hingga akhirnya kanya di panggil oleh ayahnya, dan terjadilah ayahnya memaksa kanya masuk kedalam rumah menyuruh ibu kanya pergi menguci rumahnya.

Kanya yang saat itu tidak ingin ditinggal oleh mamahnya pun menangis keras meronta dalam dekapan ayahnya untuk menghampiri mamahnya, sampai akhirnya kanya dibawa kedalam kamar dan ditinggalkan sendirian, kanya pun hanya bisa melihat mamahnya dari balik jendala yang tinggi melihat mamah dan adiknya perlahan menjauh, menangis terus menangis itu yang bisa kanya lakukan. Baru saja kemarin dia senang bisa bersama kembali dengan mamahnya menghabiskan waku bersama, tetapi hari ini dia harus berpisah kembali dengan mamahnya, yah kembali berpisah dan entah kapan lagi akan bersama.