"Aku ingin menggendong Kral pulang ke rumah. Bolehkan?" Suara Darren tiba-tiba lembut merendah membuat Calista tidak bisa menolaknya.
"Haahh, ya tentu saja. Kenapa tidak?" Calista benar-benar tidak berdaya jika Darren sudah merajuk. Si mata hijau tahu betul kelemahan istrinya jika dia ada maunya. Darren tersenyum penuh kemenangan.
"Andrew, rapat siang ini dimulai pukul satu tepat. Jam tiga aku harus menjemput istriku pulang dari rumah sakit." Darren menelpon Andrew lewat telpon intern kantor.
"Siap tuan," Jawab Andrew di luar.
Tok tok tok …
"Siapa lagi?" Gumam Darren dalam hati. "Masuk!"
"Hai bro," Lewis, salah satu pemilik saham di perusahaan ini yang juga teman dan sepupunya itu masuk seorang diri. Tidak, bukan sendirian, tapi ternyata ada Jack.
"Ada apa kalian berdua kesini? Aku harap ini penting sekali ya." Ujar Darren mengancam kedua sahabatnya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com