"Kamu kemana saja sih Dian? Dari semalam tidak bisa dihubungi?" Calista merasakan kecemasan tidak bisa mengetahui kabar sahabatnya yang sekarang entah dimana. Nada sambung sibuk terdengar terus menerus dari ujung telpon.
"Nyonya, kita berangkat sekarang?" Ketukan pintu dari luar, disertai panggilan dari Hera, menyadarkan lamunan Calista yang masih sibuk mencoba menghubungi nomer ponsel Dian meskipun tidak mendapat respon sama sekali.
"Sebentar bu." Calista mendesah kecewa karena tidak tersambung ke Dian sama sekali. Dia pun memutuskan untuk mengambil tas dan bersiap-siap berangkat ke butik.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com