webnovel

Bayi di Depan Rumahku

Blurb Kehidupan rumah tangga, tak lengkap jika sang malaikat kecil belum hadir. Lima tahun sudah kami mengarungi bahtera rumah tangga. Namun, tanda-tanda malaikat kecil belum hadir juga di rahimku. Segala cara sudah kami coba. Namun, tak ada satupun yang berhasil. Hingga suatu hari, seorang bayi perempuan ditinggalkan seseorang di depan rumah kami. Awalnya kami akan melaporkannya pada ketua RT. Namun, sebuah ide gila hadir di otakku. Dan suami menyetujuinya. Kami mengadopsi bayi itu dan memberikan nama keluarga suami padanya. Entah apa yang terjadi tanpa sepengetahuanku. Segala kejanggalan terjadi semenjak bayi itu datang. Mulai dari liontinku yang hilang ada pada bayi itu, sampai sikap suamiku yang tiba-tiba berubah. Bayi itu seakan menjadi pusat utama dunianya. Bukan karena aku cemburu, tetapi sikapnya sangat berlebihan. Semuanya menjadi aneh, terlebih banyak hal-hal yang disembunyikan dariku. Suamiku, Papa dan Mama mertua, dan yang lebih mengherankan pembantu di rumahku. Akankah semuanya akan terbongkar? Dan dapatkah aku bisa menghadapi semuanya?

E_Rinrien · Urban
Not enough ratings
348 Chs

Salah Curhat

Arnold datang lagi ke rumah meminta uang, kali ini Bang Anton tidak memberikan. Karena baru saja beberapa hari lalu Arnold juga datang ke rumah, mereka seperti waktu itu Bertengkar Lagi namun kali ini Bang Anton tidak begitu peduli.

"Bukan urusan gue lo mau boncengin buku anak orang atau apain anak orang," kata Bang Anton.

"Bang Biar kata gue b******* kayak gini kalau ada anak orang hamil gua bakal tanggung jawab," kata Arnold.

"Udah berapa banyak cewek di luar sana yang lo tidurin dan lo baru sekarang mau tanggung jawab," kata Bang Anton.

"Nggak usah lah lo sok suci begitu gue tahu lo juga dulu Playboy. Jadi sekarang Cepat kasih duit buat gue." Arnold memaksa, wajahnya merah sangat geram.

"Gue nggak mau kasih pokoknya," kata Bang Anton.

"Jangan sampai gue buntingin bini lo ya Bang. Baru lagi nyesel nggak ngasih duit sama gue!" ancamnya.

"Terserah! Emang kalau bacot nggak pernah bener! Sampah loe emang!" kata Bang Anton berseru kesal.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com