webnovel

Bayi di Depan Rumahku

Blurb Kehidupan rumah tangga, tak lengkap jika sang malaikat kecil belum hadir. Lima tahun sudah kami mengarungi bahtera rumah tangga. Namun, tanda-tanda malaikat kecil belum hadir juga di rahimku. Segala cara sudah kami coba. Namun, tak ada satupun yang berhasil. Hingga suatu hari, seorang bayi perempuan ditinggalkan seseorang di depan rumah kami. Awalnya kami akan melaporkannya pada ketua RT. Namun, sebuah ide gila hadir di otakku. Dan suami menyetujuinya. Kami mengadopsi bayi itu dan memberikan nama keluarga suami padanya. Entah apa yang terjadi tanpa sepengetahuanku. Segala kejanggalan terjadi semenjak bayi itu datang. Mulai dari liontinku yang hilang ada pada bayi itu, sampai sikap suamiku yang tiba-tiba berubah. Bayi itu seakan menjadi pusat utama dunianya. Bukan karena aku cemburu, tetapi sikapnya sangat berlebihan. Semuanya menjadi aneh, terlebih banyak hal-hal yang disembunyikan dariku. Suamiku, Papa dan Mama mertua, dan yang lebih mengherankan pembantu di rumahku. Akankah semuanya akan terbongkar? Dan dapatkah aku bisa menghadapi semuanya?

E_Rinrien · Urban
Not enough ratings
348 Chs

Kisah Berbeda

"Jangan puas di awal, nanti diakhir malah kamu kena mental," bisik Pak Anton.

"Sial!" seruku lalu bangkit dari posisi.

Kami kemudian berjalan mendekati mobil, lalu duduk selonjoran di bawahnya sambil menatap aliran sungai. Keheningan menemani kebersamaan kami saat ini, rasanya damai melepas sesak. Walau beban masih terasa menghimpit di dada.

"Teriaklah luapkan amarahmu, Dinda," kata Pak Anton.

"Tidak, Pak, saya sudah cukup lelah," jawabku.

"Baru juga berjuang, masa sudah lelah," sahutnya.

"Kalau Mas Denis lagi yang jadi tema. Saya lompat dari sini."

"Ya sana, kamu yang rugi kok, bukan saya ini. Malah saya senang, karena kalau kamu tidak ada. Minimal makhluk bawel di muka bumi ini populasinya berkurang," kata Pak Anton.

Astaga! Ternyata sebawel itu ternyata Pak Anton menggambarkan aku. Padahal, belum saja dia bertemu makhluk bernama wanita yang lebih menyebalkan dariku. Lihat saja Pak Anton, aku doakan jodohmu akan lebih bawel dariku.

"Oh begitu," sahutku singkat.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com