234
Sambil makan bakso, aku mengajak Bang Anton cerita dan mengatakan soal pertemuanku dengan Sonia. Suamiku itu tidak merespon apapun, malah asyik memakan bakso. Aku jadi sebel tapi juga tidak enak hati, apa yang dipikirkan Bang Anton saat ini. Karena aku masih membicarakan keluarga Mas Denis.
"Bang, maaf kalau tidak suka," ucapku.
"Kamu kenapa? Aku tidak apa-apa kok," jawab Bang Anton.
"Tapi kamu kelihatan tidak suka Bang," kataku..
"Itu mah perasaan kamu aja yang baperan. Aku masih makan, mana bisa nyautin kamu," kata Bang Anton.
"Iya deh mungkin aku baperan," balasku menghela nafas dalam-dalam.
"Besok kita tengok saja ibunya Denis. Orang bilang ada mantan suami atau istri, tetapi tidak ada mantan anak dan orang tua." Bang Anton berkata sambil merapikan bekas makannya, lalu membuang sampah ke tempatnya.
Aku menyodorkan air minum, lalu dia menenggaknya sampai habis. "Kamu tidak keberatan, kalau aku menengok lagi Mama Amberly?" kataku..
Support your favorite authors and translators in webnovel.com