webnovel

BAYANG KENANGAN

“Kau cantik”. Bisik Bayu kepada Rosa, mendengar perkataan Bayu membuat Rosa menjadi salah tingkah, jantung berdebar-debar, Wajah pun memerah, karena perkataan Bayu itu kepada rosa. “Jangan berkata seperti itu, aku jadi malu”. Lalu rosa menoleh ke arah Bayu. Yang sedari tadi wajahnya begitu dekat dari Rosa. “Aku sangat mencintai mu”. Kemudian ia kecup bibir rosa yang tipis itu dengan lembut. Sebuah ciuman hangat mengahangatkan rasa dalam diri mereka.

author_gaje_ya_kan · Urban
Not enough ratings
32 Chs

bab 3

"Ha ha ha ha...", Sambil menepuk-nepuk pundak Bayu, ia tertawa mendengarkan cerita dari bayu itu.

"kau, kau", dengan tangan-nya yang menutupi mulut ia tahan tawa dari diri-nya.

"Kau, kau... Bisa juga melucu",Sambil tetap saja tak henti tertawa.

Melihatnya yang tertawa akan ulahnya bayu pun ikut tertawa juga.

Kemudian sesudah itu mereka diam tanpa kata.

Sembari memandangi Kolam kecil yang tak jauh dari mereka.

"Aku sepertinya mengenali mu?" kata bayu kepada-nya, Rosa hanya diam membisu.

"tapi aku tak tau persis nya, kapan, dimana, dan siapa kamu sebenar-nya?". Lanjut bayu kali ini ia menoleh ke arah Rosa, dan seakan ingin jawaban dari Rosa.

"seperti-nya, bukan mengenali-nya kan?" kata Rosa dengan senyum tipis kepada bayu.

"Ya mungkin saja kan". Kini bayu sedikit menyeringai, memperlihatkan gigi-gigi putih nya.

"Maaf bayu" kata rosa di dalam hati-nya, entah apa yang ia pikirkan.

"apakah kali ini kamu tak menulis sebuah cerita?".

Mendengar pertanya-an nya itu, bayu mulai mengeluarkan alat-alat tuisnya, Rosa mengira ia akan menulis sebuah cerita lagi, namun...

"apakah kau ingin mendegar cerita yang ku buat?". Tanya bayu, Rosa hanya tersenyum kecil dan mempersilahkan bayu untuk membacakan cerita yang Bayu buat itu.

"Baiklah" kemudian ia membuka buku dan mulai bercerita.

"Angin berhembus kencang, seakan ingin menerbangkan tubuh kecilnya. Dia berlari, dan hendak berlindung dari tiupan angin kencang, namun angin itu seakan tak mau membiarkan-nya untuk berlindung. Tubuh-nya terhempas, jatuh ketanah, bermandikan lumpur. Tubuh-nya penuh dengan lumpur, ia ingin bangkit, kemudian sebuah tangan terulur ke arah-nya, seoarang peria memberi pertolongan kepada dirinya, peria itu berkata, "bisakah, kau berdiri". Sambil memapah ia untuk berdiri. Namun saat ia ingin berjalan seperti-nya kaki-nya terkilir, ia terjerembab, terjatuh di lumpur tadi, dengan sedikit tersenyum, peria itu menolong-nya lagi dan kali ini ia digendong peria itu, "dimana rumah mu?". Tanya peria itu, namun ia berkata kepada peria itu, ia tak memiliki tempat tinggal, ia sehari-harinya hanya tinggal di sebuah hutan, dan sebuah goa adalah tempat istirahatnya, mendengar perkataan sang gadis itu, peria itu hanya tersenyum dan membawa gadis itu ke kediaman-nya. Di kediaman-nya, gadis itu membantu membersikan rumah sang peria itu, sebagai balasan karena telah memperbolehkan-nya tinggal di rumah peria itu, tak jarang ia juga menyiapkan makanan untuk peria itu".

Lalu Bayu berhenti sejenak, dan melihat ke arah Rosa, yang sedang mendengarkan-nya bercerita.

Kemudian ia mulai membaca lagi cerita yang ia buat itu.

"Melihat sang gadis yang selalu membantu nya mengurusi rumah-nya, peria itu merasa senang. Tak jarang karena sudah bekerja keras, peria itu mengajak gadis itu kepesta untuk menemani-nya. Awal-nya ia tak menghiraukan perkataan orang-orang bahwa ia dan gadis itu seperti sepasang kekasih, namun, lambat laun perkataan dari orang-orang membuat-nya berpikir, memikir-kan sang gadis itu. Kadang ia mencuri-curi pandangan ke arah gadis itu, yang sedang menyiapkan makan malam untuk dirinya.

Deg, deg, deg.

Suara jantungnya berdegup kencang, tak kala gadis itu mengetahui bahwa peria itu menatap dirinya, saling tatap muka pun tak terhindarkan, mereka saling menatap satu sama lain-nya dalam waktu begitu lama. Entah dari mana datang-nya, sang peria, menghampiri gadis itu, dan wajahnya kini mulai dekat dari wajah gadis itu, "cup" kecupan hangat ke bibir gadis itu pun tak tertahankan, namun seperti-nya gadis itu tak menolak nya ia hanya bisa membiarkan peria itu menciumi dirinya. Lalu peria itu menyudahi ciuman-nya itu, dan berkata, "entah dari mana... Namun aku percaya aku sangat mencintai mu". Lalu ia memeluk gadis itu dengan erat".

Kemudian bayu menyudahi ceritanya dan menutup buku cerita milik-nya, Rosa hanya menatap nya seakan ingin bayu melanjutkan ceritanya lagi.

"besok saja". Kata bayu tersenyum sambil menunjuk ke arah matahari sore.