webnovel

BAYANG KENANGAN

“Kau cantik”. Bisik Bayu kepada Rosa, mendengar perkataan Bayu membuat Rosa menjadi salah tingkah, jantung berdebar-debar, Wajah pun memerah, karena perkataan Bayu itu kepada rosa. “Jangan berkata seperti itu, aku jadi malu”. Lalu rosa menoleh ke arah Bayu. Yang sedari tadi wajahnya begitu dekat dari Rosa. “Aku sangat mencintai mu”. Kemudian ia kecup bibir rosa yang tipis itu dengan lembut. Sebuah ciuman hangat mengahangatkan rasa dalam diri mereka.

author_gaje_ya_kan · Urban
Not enough ratings
32 Chs

bab 25

Tertawa bersama dalam sebuah kebersamaan, Rosa dan Bayu apakah kalian bahagia?.

Mendengar pembicaraan mereka lewat alat sadap, yang terpasang di handpone rosa, yang tentu-nya atas persetujuan rosa, dalam perjanjian kontrak itu.

Ia pengawas rosa, pengawas dalam program itu, ia bernama rivaldo, umur 30 tahun.

Ia bertugas di defisi pengawas mengawasi gerak-gerik klein nya agar tak menyimpang dari rencana awal.

"Aku akan berusaha rosa, namun kamu tetap mengawasi perkembangan-nya". Ucap rivaldo kepada rosa saat bertemu secara langsung di sebuah kaffe.

"Namun jika ini begitu buruk, aku tak yakin namun aku akan kata kan padamu. Ia akan melupakan apa yang selama ini ingin ia jaga dalam ingatan-nya". Jelas rivaldo kepada rosa.

Rosa hanya tertunduk lesu, tampa ada kata yang keluar dari mulutnya.

"Ia berjanji akan melamarku di bulan desember, jika ia melupakan itu. Bukankah semua ini adalah sia-sia saja", ucap rosa dengan wajah yang nampak sedih.

Rivaldo hanya bisa menarik nafas panjang, tampa ada kata yang ia ucapkan.

Sembari melihat ke arah rosa, yang nampak sedih itu.

"Kau tau rosa menyia-nyiakan kebahagian yang ada di depan mata dengan suatu yang belum pasti ada nya. Bukankah akan ada penyesalan pada akhirnya".

Pertengah september tanggal 15.

"Selamat ulang tahun rosa!" ucap bayu

di hari ulang tahun rosa

"maaf aku hanya bisa memberikan ini saja". Ucapnya lagi, dengan memberi sebatang silverquen kepada rosa, dengan senang hati rosa mengambil silverquen itu dan langsung memakan-nya.

"Kau ini..." ucap bayu, lalu tangan-nya menyentuh bibir rosa, ia bersihkan bibir belepotan rosa itu dengan ibu jari (jempol).

Seketika itu tubuh rosa menjadi panas, jantung berdebar cukup cepat.

Pipi-nya kini mulai memerah.

Bayu hanya tersenyum melihat rosa yang mulai tersipuh malu.

Sesudah itu semua menjadi hening.

"Kapan kamu ulang tahun, Bayu?" tanya rosa dengan tetap mengigiti coklat silverquen.

"A... Januari, tanggal 20". Jawab bayu, dengan menekan dagu.

Seketika itu rosa terdiam mendengar jawaban rosa itu.

"Bulan januari ya?". Ucap rosa, lalu berjalan ke arah depan dan behenti ditepi pembatas gazebo.

Seperti ada yang ia pikirkan dalam waktu itu, namun setelah itu ia tersenyum kepada bayu, lalu berkata.

"kita akan merayakan-nya saat kita sudah menikah, iya kan?" dengan senyum penuh paksaan dari nya.

"Kau tau rosa menyia-nyiakan kebahagian yang ada di depan mata dengan suatu yang belum pasti ada nya. Bukankah akan ada penyesalan pada akhir-nya".

"Bisakah ini tak terjadi?" tanya ia pada diri sendiri.

Tiba-tiba bayu mengengam erat tangan-nya, seakan bayu tau apa yang ia pikirkan.

Bayu memeluk nya dengan begitu erat sangat erat.

"Jika melupakan adalah sebuah kepahitan, tolong buat aku mengingatnya kembali". Ucap bayu di telinga nya, rosa sembunyikan wajahnya di dada bayu, ia menangis hingga bayu merasakan air mata dari tangisan rosa membasahi baju bayu.

"aku tak akan melupakan mu, TAK AKAN PERNAH!" Teriak di sela ucapan-nya pelukan kini begitu erat dari kedua-nya.

"Dari mana kamu mengetahui ini?" tanya rosa kepada bayu.

"Ini bukan lah sebuah rahasia yang harus ku sembunyikan, Namun aku tak tau pasti dari mana aku mengetahui-nya, mungkin saja semenjak aku melupakan apa yang selalu aku bawa sehari-hari seperti buku tulis ku misal nya". Ucap bayu kepada rosa.