webnovel

Bayang-bayang kehidupan semu

Yuda kepala kelurga yang bertanggung jawab dengan keluarganya dia bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Dia mempunyai keluarga yang harmonis satu istri dan satu anak laki-laki. Yuda sangat mencintai istrinya Yumi. Namun suatu hari Yuda harus menerima kenyataan pahit bahwa dia harus di tinggal istrinya meninggal karena sakit. Hancur sudah hati Yuda seakan dunia sudah kelam. beberapa bulan hingga tahun dia sangat sulit menncari pengganti istrinya. Tetapi tidak di sangka dengan tidak sengaja menemukan wanita adik dari sahabatnya waktu dulu juga sering bermain dengan dirinya kebetulan pula wanita itu mempunyai kisah kehidupan yang hampir sama dengan dirinya yang di tinggal oleh pasangannya dan Mereka cocok lalu mereka memutuskan untuk menikah. Bagaimanakah kisah mereka selanjutnya..?

Naning_naning · Urban
Not enough ratings
408 Chs

Bab 11

" Kenapa Yud bagaimana hasil pemeriksaan Yumi ?" tanya pak Santoso.

" Yumi sudah parah yah harapan untuk sembuh tipis " jawab Yuda sedih.

" Ini benar Bun ?" tanya pak Santoso kepada istrinya, seakan tak percaya kalau Yumi separah itu.

" Iya yah dokter Deni bilang begitu " jawab Bu Santoso.

"Nanti kita kalau di depan Yumi jangan di perlihatkan muka sedih biasa-biasa saja seperti nggak tahu menahu soal penyakitnya ."

" Berarti harapan sembuh tidak ada. " kata  pak Santoso berkata lirih.

Setelah agak sore Wiwik dan anak-anak tiba di rumah sakit.

" Oma Kania datang " kata Kania sambil memeluk Oma.

" Sayang ayo ke ruangan mama " kata Bu Santoso, lalu Rio dan Wiwik mengikuti Bu Santoso menuju ruangan Yumi.

Setelah masuk ruangan Yumi yang sedang berbaring di ranjang Kania langsung memeluk mamanya.

" Mama jangan sakit " ucap Kania.

" Sayang mama tidak sakit kok sebentar lagi juga sembuh " jawab Yumi.

" Sayang jangan nakal sama Oma ya nanti Oma sedih " kata Yumi.

" Tuh tanya Oma " kata Kania sambil mengulurkan telunjuknya ke arah Oma.

Oma hanya tersenyum. "Kania pinter tidak nakal kok dan juga tidak rewel " kata Oma.

Oma ,  Wiwik serta anak-anak di dalam ruangan Yumi.

Sedangkan Yuda dan ayahnya di luar ruangan Yumi duduk berdua sambil mengobrol soal Yumi.

Yah bagaimana ini Yumi tidak bisa hidup lebih lama lagi , aku kasihan melihat Yumi sudah beberapa bulan terakhir dia merasakan kesakitan yang hebat, tetapi Yumi tidak pernah mengeluh sedikitpun.

Memang Yud Yumi anak baik tak pernah mengeluh ada masalah apapun dia selalu diam ucap pak Santoso.

" Wik dik Dery mana dari tadi bapak tidak melihatnya ?" tanya pak Santoso.

" Tadi ada telepon dari kelurganya lalu cepat-cepat pulang jadi tidak sempat ikut masuk ke sini pak " kata Wiwik.

" Ya sudah kalau begitu " jawab pak Santoso.

Malam semakin larut Kania dan Rio di ajak pulang opa.

" Ayo anak-anak pulang dulu sudah malam " kata opa.

" Pulang sama opa dulu ya besok ke sini lagi " kata Oma kepada Kania.

Kemudian Kania pamit kepada mamanya

" Ma Kania pulang sama mas Rio dulu ya

besok ke sini lagi " kata Kania sambil mencium mamanya.

" Ya sayang " jawab Yumi sambil mecium Kania tak terasa menetes air mata Yumi.

Setelah itu gantian Rio berpamitan dengan Yumi.

" Ma Rio pulang juga sama dik Nia ya " kata Rio .

" Ya sayang adiknya dijaga ya jangan sampai rewel " kata Yumi. Lalu mereka diantar Oma sampai depan ruang UGD .

" Pulang sama opa ya sayang " kata Oma.

Kemudian Rio dan Kania di gandeng opa,

" Ayo Rio kita cepat pulang " kata opa.

" Bun pulang dulu nanti kalau terjadi apa-apa sama Yumi segera hubungi aku " kata pak Santoso.

Bu Santoso hanya mengangguk saja sambil da…da…da…dengan kedua cucunya.

Ke esokan harinya Yumi di pindahkan ke kamar VIP satu tenang rasa hati Yuda, Wiwik membawa semua barang Yumi,Yuda dan bunda sedangkan bunda hanya membawa yang ringan. Sehabis pindah kamar bunda dan Wiwik mencari sarapan di kantin.

" Yud bunda mau ke kantin kamu pesan sarapan apa ?" tanya bunda.

" Apa saja Bun terserah makan tidak begitu nikmat rasanya " jawab Yuda.

Setelah mereka berdua ke  kantin Yuda

menemani istrinya duduk di samping Yumi yang sedang tiduran di ranjang.

" Pa " kata Yumi.

" Ada apa ma " jawab Yuda.

Badanku rasanya kok begini enggak enak semua aku ini apa tidak bisa sembuh. Jangan mempunyai pikiran seperti itu nanti dokter kan memberi obat yang bagus biar mama cepat sembuh. Padahal Yuda menangis melihat kondisi istrinya yang tidak membaik malah memburuk tapi Yuda selalu membesarkan hati Yumi istri yang dicintainya.

" Pa, kalau misalkan terjadi sesuatu pada diriku aku titip anak-anak pa jaga mereka sampai besar nanti." kata Yumi.

" Mama jangan ngomong begitu mama pasti sembuh tidak akan terjadi sesuatu

pada diri mama." kata Yuda sambil mengusap air mata Yumi dan membesarkan hatinya.

Tak lama kemudian bunda dan Wiwik datang membawa sarapan Yuda, ini Yud sarapannya cepat dimakan nanti kalau kelamaan keburu dingin tidak enak.

" Yumi bagaimana Yud badannya sudah enakan ?" tanya bunda.

" Mending Bun " jawab Yumi menyahut.

Yumi sedikit berbohong kepada bunda padahal bunda tahu kalau Yumi berbohong agar bunda tidak khawatir.

Waktu jam  kunjungan dokter tiba dokter

Deni memeriksa Yumi.

" Ibu Yumi sudah turun panasnya bagus " kata dokter Deni.

" Tapi pusingnya masih dok " kata Yumi.

" Nanti pusingnya berangsur hilang bu "

kata dokter Deni.

Setelah memeriksa Yumi dokter dan perawatnya keluar dari kamar Yumi dan berpapasan dengan Yuda .

" Yang sabar ya pak Yuda " kata dokter Deni.

" Terima kasih dokter " jawab Yuda.

Kemudian dokter Deni meninggalkan Yuda sambil berkata : 

" Mari pak Yuda .

" Baik dokter " jawab Yuda

Sementara ini urusan kantor pak Santoso yang mengecek laporan setiap harinya.

" Pak Santoso." kata Melly memanggil Santoso.

" Ada apa Mel?" jawab pak Santoso.

" Maaf pak bagaimana kesehatan mbak Yumi sekarang ?" tanya Melly.

" Kesehatan Yumi menurun Mel sepertinya di rumah sakit agak lama." kata pak Santoso.

" Laporannya sudah siap Mel ?" tanya pak Santoso.

" Sudah pak " jawab Melly.

Kemudian pak Santoso berjalan menuju ruang kerjanya, meskipun pak Santoso mengecek itu tetapi pikirannya tidak bisa fokus seratus persen dengan pekerjaannya.

Waktu istirahat Melly menyempatkan untuk memberitahu Bu Halimah .

Setalah telpon terhubung Bu Halimah menjawab.

" Mel ada apa kok nelpon jam segini apa kamu tidak lagi kerja ?" tanya Bu Halimah.

" Ini lagi istirahat Bu aku memberi tahu ibu mbak Yumi lagi sakit sekarang dia ada di rumah sakit kata pak Santoso di perkirakan agak lama kalau di rumah sakit.

" Mel jangan-jangan Yumi sakitnya kambuh " kata Bu Halimah.

" Mungkin Bu " jawab Melly.

" Tapi Mel sepertinya aku tak bisa besuk

Yumi karena yang mengawasi anak-anak tidak ada, Bu Joko lagi di rumah anaknya lahiran . Tolong Mel kalau kamu besuk 

Yumi kasih tahu kalau ibu tidak bisa besuk."

" Ya bu. " kata Melly, sudah Bu jam istirahat aku sudah selesai kapan-kapan kita ngobrol lagi.

" Ya Mel " jawab Bu Halimah.

Tak terasa jam kantor telah habis Melly, Nunuk dan Santi berniat menjenguk Yumi, melihat mereka bertiga buru-buru mau naik motor , pak Jono yang melihatnya lalu bertanya.

" Mau kemana bidadari-bidadariku ?"

" A…lah basi." kata Nunuk.

" Mau besuk Bu Yumi. " kata Santi.

" Aku ikut dong. " kata pak Jono.

" Nunggu kamu kelamaan. " jawab Santi.

" Enggak sebentar cuma ganti baju saja " kata Jono.

" Oke kita tunggu. " kata mereka bertiga.

Cuma lima menit pak Jono sudah siap.

" Ayo jalan aku sama mbak Melly " kata Jono.

" Baiklah aku sudah mengerti maksudmu " jawab Nunuk.

" Kemudian Melly membonceng pak Jono pegangan yang erat dong" !!  kata 

Jono.

Melly diam saja tidak menggubris omongan Jono pura-pura tidak dengar.

Setelah sampai di rumah sakit mereka langsung masuk ke kamar Yumi .

" Mbak Yumi " panggil Melly.

" Ya Mel sama siapa saja ini ?" tanya Yumi. 

bersambung..!