Evan dan Ivy akhirnya tiba di depan gerbang kota, terlihat antrian untuk masuk kota mengular panjang hingga beberapa meter jauhnya. Keduanya berada tepat di belakang kereta kuda yang membawa bahan makanan mentah untuk restoran di dalam kota.
Jalannya antrian berubah-ubah, terkadang hanya beberapa detik lalu mulai berjalan, terkadang juga membutuhkan waktu lebih dari lima menit agar bisa kembali berjalan. Pemeriksaan oleh para penjaga kota jauh lebih ketat dari mereka duga.
"Penjagaan yang terlalu berlebihan," ujar Evan melihat arah kanan dan kirinya berjajar rapi para penjaga kota dengan seragam militer yang serba hitam dan merah.
"Aku pikir wajar karena beredar kabar kalau Pemimpin Liviel tengah berada di wilayah iblis," jelas Ivy, tetap memandang jauh ke gerbang masuk kota.
"I-Itu benar. Penjagaan mereka adalah hal yang wajar," timpal Evan, terbata-bata tatkala mendengar kalau seisi orang di wilayah ini sudah mengetahui tentang isu tersebut.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com