Suzy bangun tidur dengan rambutnya yang berantakan. Ia tersenyum saat mengingat mimpinya semalam. Ia membuka matanya dan melihat sebuah poster besar terpampang dikamarnya.
Kamar dengan nuansa putih yang ia dekor susah payah sesuai gayanya. Walau sedikit berantakan karena tadi malam ia habis berpesta kecil-kecilan bersama teman-teman kuliahnya merayakan nilai-nilai mereka yang memuaskan. Siapa lagi kalau bukan Jin Na dan juga Na Ri. Walaupun mereka berbeda jurusan namun kali ini mereka satu universitas dan mereka tinggal sebelahan.
Sekarang Suzy adalah mahasiswa keperawatan tingkat 4. Tidak terasa ia sudah melalui hari-hari tanpa tinggal dirumah Madam Jane dan tanpa bantuan dari beliau. Ia bersyukur karena kali ini ia mendapatkan benar-benar beasiswa yang ia perjuangkan.
Eomma yang sudah tidak kuat bekerja pun memilih pulang kekampung halaman dan membuka warung makan bersama nenek dan juga adiknya. Namun Suzy memutuskan untuk hidup di Seoul karena ia berhasil mendapatkan beasiswa. Ia hanya perlu mencari uang saku tambahan dari kerja paruh waktu.
Suzy mandi dengan perasaan riang. Ia benar-benar siap menjalani hari minggu ini. Saat ia sedang make up, Jin Na dan Na Ri mengetuk pintu dan menghambur masuk saat Suzy membukakannya. Mereka juga ikut bersemangat bersama Suzy.
Outfit yang mereka kenakan benar-benar keren dan trendy. Jin Na mengenakan kaos crop tee garis-garis pink putih dengan rok mini jeans dan juga tas pinggangnya. Sedangkan Na Ri memakai kemeja gombrong, tanktop hitam dan juga celana pendek. Ia mengepang rambutnya.
Suzy sudah selesai dengan make upnya. Ia mengenakan dress kuning bunga-bunga yang cantik. Dress lama yang ia sangat sukai. Dress itu sangat cocok ditubuh Suzy.
"wow kau cantik sekali Lee Suzy", puji Na Ri saat melihat Suzy dari ujung kepala hingga kaki.
"kau pasti menyiapkan ini semua dengan matang", tambah Jin Na.
Na Ri mengeluarkan tiga buah tiket yang ia kasih ke temannya satu persatu, "ayo, mobilnya sudah dibawah".
Lee Suzy benar-benar kagum dengan keramaian yang ia dan teman-temannya temui ditempat ini. Ia tidak pernah menonton konser dan ini kali pertamanya ia akan menonton konser.
Banyak penjual aksesoris diluar yang meneriakkan dagangannya. Antrian pun sudah panjang untuk masuk kedalam tempat konser. Memang mayoritas penonton ini adalah perempuan. Mereka benar-benar heboh dengam baju maupun tulisan atau aksesoris yang mereka bawa.
Suzy merogoh kedalam tas dan memgeluarkan light bomb yang ia sudah punya. Ia memang tidak membawa tulisan apa-apa. Ia tidak butuh dilihat namun ia ingin menikmati pertunjukkan.
"oh ya dimana Hye Soo?", tanya Jin Na.
Suzy segera mengecek handphonenya dan menelfon Hye Soo. Namun seseorang menepuknya dan ternyata itu Hye Soo, mereka berteriak bersama dan berpelukan.
Sudah lumayan lama Suzy dan Hye Soo tidak bertemu karena kesibukkan satu sama lain. Hye Soo sudah tidak bekerja ditempat Suzy karena ia pun sibuk dengan kuliahnya yang mengambil jurusan guru TK.
"aku sangat rindu padamu Hye Soo", ucap Suzy saat mereka melepas pelukan.
"aku juga. anyeong Jin Na dan Na Ri", Mereka semua saling menyapa.
Empat perempuan itu akhirnya mengambil posisi antrian bersama penonton yang lain.
"akhirnya hari-hari yang kau tunggu datang juga", bisik Hye Soo pada Suzy.
Suzy tersenyum. Ia benar-benar menanti-nanti hari ini selama bertahun-tahun. Jika kalian bertanya-tanya, benar sekali bahwa ini adalah pertama kali Bangtan Flowers melakukan tour konser di Korea.
Suzy mengingat hari dimana Bangtan Flowers pergi untuk debut. Mereka melakukan debut tidak hanya di korea namun di Amerika , Jepang dan juga China. Sehingga mereka benar-benar sangat sibuk. Beberapa kali Bangtan Flowers memang konser namun bukan konser tour seperti ini dan Suzy tidak bisa ikut karena sibuk dengan sekolah dan juga ia bertekad untuk mendapatkan beasiswa.
Suzy mengingat hari dimana ia dan Jimin berpisah. Hatinya berdebar walaupun saat ini mereka juga tidak akan bertemu. Jimin tidak akan bisa melihatnya namun Suzy akan menikmati pemandangan indahnya walaupun sedikit menyayat hati.
***
Suzy berterima kasih pada semua orang yang membantunya mempersiapkan dekorasi ini. Suzy puas saat melihat hasil tangannya beserta RM, V, Jin, J-hope, Suga dan Jung Kook menyulap sebuah kafe sederhana menjadi indah.
Hal ini memang terlihat norak tapi Suzy siap diejek oleh Jimin karena memberikan kejutan seperti pasangan yang hendak melamar. Namun Suzy mendesah, semua ini bukan untuk melamar Jimin.
V menepuk pundak Suzy, berharap memberikan semangat untuk perempuan kecil namun kuat ini.
"kalian pasti bisa", ucap V.
Setelah beristirahat sebentar, semuanya pamit untuk kembali pulang. Mereka sudah tidak diasrama sementara ini karena Bangtan Flowers akan pergi dari korea untuk debut. Sehingga mereka punya waktu bersama keluarga selama dua minggu.
Suzy sudah siap dengan baju dan dandanannya. Berharap Jimin menyukai penampilannya.
Seseorang masuk dan mengeluarkan tawa kagum melihat semuanya. Jimin tidak menyangka Suzy menyiapkan semua ini.
Suzy berdiri menyambut Jimin dan mempersilahkan lelaki itu duduk. Jimin tersipu karena dekorasi romantis yang Suzy siapkan.
"ini untukmu", Suzy memberikan bunga untuk Jimin.
"ini apa?", Jimin semakin tertawa dan malu diperlakukan selayaknya perempuan oleh Suzy.
Tidak lama kemudian Suzy datang membawa dua mangkuk besar ice cream. Ini adalah tempat menjual Ice cream gelatto sehingga tidak ada menu lain selain ice cream.
"silahkan", ucap Suzy mempersilahkan Jimin memakan ice creamnya.
"whoa coklat, kau benar-benar tahu aku menginginkan ini dari lama sekali tapi karena diet aku tidak bisa memakan ini".
"maaf. kau harus cheat day hari ini", ucap Suzy.
Setelah menikmati ice cream dan mengobrol. Suzy memberikan sebuah kotaj untuk Jimin.
Jimin membukanya dan mendapati sebuah gelang rajut yang unik dengan inisial "Sumin".
"aku membuatnya sendiri".
"oh ya?", Jimin mengambil gelang itu dan lamgsung mengenakannya. Ia terpukau dengan gelang yang melingkat sempurna dipergelangan tangannya.
"aku juga punya sesuatu", Jimin mengeluarkan sebuah kotak juga dan ia memperlihatkan sebuah kalung dengan liontin bulat seperti cincin namun itu bukan cincin.
Jimin berdiri lalu menghampiri Suzy yang berdiri. Ia menyibakkan rambut Suzy dari belakang dan mengaitkan kalung itu untuk Suzy. Ia memeluk Suzy dari belakang, mencium pundaknya.
"aku mencintaimu Lee Suzy".
"aku juga Park Ji Min".
Setelah itu mereka tidak banyak bicara, tidak ingin mengucapkan kata pisah karena bagi mereka tidak ada perpisahan. Hanya waktu yang akan menjawab semuanya. Mereka hanya menghabiskan waktu selayaknya dua orang remaja yang pergi kencan.
Setelah dinner, mereka keluar dan Jimin sudah menyewa taman hiburan untuk mereka berkencan. Habislah malam itu Jimin kena omel Suzy.
"kau ini belum debut sudah menghambur-hamburkan uang. Apa-apaan sih".
"kau lupa ? siapa pemilik saham terbesar ditaman hiburan ini?".
Jimin dan Suzy menghabiskan waktu memainkan banyak permainan. Mereka benar-benar bahagia menghabiskan waktu berdua.
Sekarang adalah permainan terakhir. Sekaligus menghirup udara. Mereka naik bianglala yang sangat besar dan juga berlampu indah.
"bagaimana hari ini? kau menikmatinya?", tanya Suzy.
"aku berusaha menikmatinya", jawab Jimin jujur bahwa ia tidak bisa berbohong, "aku tidak pernah hampir gila seperti ini. Saat aku tertawa, mataku panas karena menahan tangis. Saat melihatmu tertawa, rasanya ingin kubawa kau pergi ke tempat yang orang tidak tahu".
Suzy diam, ia menyentug liontinnya.
"aku tidak memintamu menunggu. Kalau saja aku merasakan ini semua terhadapmu lebih dulu, aku pasti akan disampingmu. Namun mimpiku dan Bangtan Flowers datang sebelum kita mengikat hati Aku tidak tahu kapan tepatnya aku jatuh cinta padamu. Tapi jika kau menemukan lelaki yang bisa menggantikan tempatku. Aku akan mendukungmu dan berbahagia bersamamu".
Suzy tersenyum, "yang kutunggu darimu adalah kau berhasil menggapai mimpimu".
Suzy mencium bibir Jimin, ia benar-benar sudah merelakan hatinya untuk Jimin bawa pergi.
Sepertinya Bianglala terasa lebih lambat saat Jimin dan Suzy menautkan bibirnya satu sama lain. Mereka hanyut bersama langit malam. Air mata menetes dari mata mereka. Mereka tahu, bahwa pengorbanan ini bukanlah hal mudah bagi siapapun. Namun entah mengapa hati mereka yakin bahwa tuhan akan memberikan jalan terbaik untuk mereka. Mereka hanya meminta, biarkan malam ini menjadi milik mereka berbagi kasih untuk terakhir kali. Suzy dan Jimin meninggalkan coretan nama mereka di Bianglala dengan spidol permanent.
Sumin❤forever!
***
Suara Suzy terasa hampir habis karena sibuk meneriaki para member yang sangat amat memukai. Suzy tidak berhenti mencari sosok Jimin. Apalagi saat dilayar besar, ia benar-benar puas memandangi Jimin.
Jimin memakai rambut pink yang sama persis saat Suzy pernah menyebutnya kepala gulali. Suzy merasa bernostalgia, hanya saja Jimin terlihat lebih sempurna daripada saat dulu.
Walaupun mereka suka berhubungan lewat chat SNS namun Suzy tidak menyangka bahwa Jimin benar-benar memikatnya dipanggung.
Mereka berteman baik hingga sekarang namun hal yang lama saat menunggu Jimin membalas pesan maupun foto dari Suzy namun Suzy tidak pernah kecewa karena ia sangat mengerti betapa sibuknya Jimin sebagai idol.
Semua member juga terlihat lebih tampan daripada dahulu. Terutama V yang sekarang disebut-sebut masuk kategori visual tertampan se Asia mewakili Korea.
Tidak diragukan lagi kepiawaian Bangtan Flowers diatas panggung. Mereka berhasil membuat ribuan perempuan histeris bahagia dan bahkan menangis karena terlalu bahagia melihat mereka semua.
Hye Soo, Jin Na dan Na Ri benar-benar ikut hanyut dalam euphoria konser. Mereka memiliki biasnya masing-masing. Hye Soo fans dengan V, Jin Na dengan Suga dan Na Ri dengan Jin karena mereka memiliki hobi yang sama yaitu makan.
Akhirnya mereka tiba dipenghujung acara. Disini banyak yang mulai menangis lagi karena tidak mau berpisah dengan Bangtan Flowers.
Layar besar menunjukkan mereka satu-persatu saat mereka mengucapkan kata penutup dan berterima kasih karena Armies telah mendukungnya hingga sejauh ini.
Giliran Jimin. Ia mengenakan kacamata yang warnanya senada dengan rambutnya. Ia sangat bahagia melihat semua orang disini namun saat ia ingin mengeluarkan kata-kata, ia malah tidak bisa. Emosinya meluap, Ia menangis. Membuat semuanya diam dan sunyi seketika.
"LEE SUZY, APA KAU DISINI?", teriak Jimin saat semua orang diam.
***