webnovel

❤Hari yang Ditunggu❤

Suzy tidak menyangka bahwa pilihan Jimin begitu ekstrem. Tapi tidak bisa disangkal bahwa perasaannya sekarang benar-benar bahagia.

Konser sudah selesai dengan penutupan spektakuler dari BF. Seluruh mata pun memandang Suzy. Banyak pula yang mengajaknya berfoto maupun bersalaman tapi tidak sedikit yang menatapnya dengan tatapan sinis.

Saat Suzy, Jin Na, Na Ri dan Hye Soo ingin keluar, security mencegat mereka dan mengatakan bahwa mereka dapat akses untul ke back stage karena Jimin menunggu Suzy disana.

Langsung saja para security melindungi mereka karena banyak yang menggila saat mendengar hal itu terjadi. Banyak para fans yang tidak terima. Suzy dan teman-temannya langsung diamani dari para fans yang jealous.

Suzy memperhatikan jalan menuju ruangan dimana ia akan bertemu Jimin secara langsung. Ia benar-benar tidak menyangka dengan ini semua. Terutama teman-temannya yang berdecak kagum.

"akhirnya aku merasa beruntung berteman dengan mu Lee Suzy", ledek Na Ri.

Suzy menyikut temannya itu. Ia sudah begitu gugup.

Mereka sampai didepan pintu. Saat Security ingin membukakan pintu, Suzy menahannya.

"sebentar. Aku gugup", kata Suzy.

Jin Na mengipasinya, "tidak apa. Walaupun gugup kau tetap cantik".

Pintu terbuka, V yang pertama kali menyambut Suzy. Ia hendak memeluk Suzy namun ia tahu akan diamuk oleh Jimin jadi ia hanya menyalami Suzy dan juga teman-temannya.

"welcome to the real Bangtan Flowers Room Lee Suzy", ucap J-hope dengan heboh.

Suzy menyalami mereka semua satu persatu. Begitu juga dengan Hye Soo karena mereka pernah bertemu dan masih mengingat satu sama lain karena Hye Soo selalu membantu Suzy di restaurant dan membantu mereka meminta izin kepada bos. Mereka juga pernah liburan bersama.

Namun Jin Na dan Na Ri terdiam karena terpukau melihat ketampanan para member. Keringat mereka yang masih membasahi tubuh mereka membuat mereka semakin sexy. Jin Na dan Na Ri tidak bisa berkata-kata karena melihat idol yang sedang top dan naik daun di kancah international.

V dan RM dengan ramah menyapa mereka dan disusul dengan member yang lain. Jin Na dan Na Ri hampir menangis.

"oppa, ahhh aku tidak menyangka bisa bertemu kalian", ucap Na Ri akhirnya tidak tahan dan dia menangis saat bersalaman dengan Jin. Ia tidak melepas tangan Jin.

Jin tertawa dan memeluk Na Ri yang menangis.

"hahaha jangan menangis. Sekarang kita sudah bertemu. Aku teman Suzy, kau teman Suzy. Berarti kita berteman", ujar Jin sembari mengusap kepala Na Ri yang masih menangis dipelukannya.

"aku ingin makan bersamamu, aku tau restaurant tteokbokki yang enak, ayam pedas yang dahsyat, huaaa", Na Ri semakin menjadi-jadi.

"wahhh, kau tau seleraku dengan baik. Sudah-sudah jangan menangis. Aku sudah kegerahan karena harus memelukmu", ujar Jin membuat semua orang tertawa.

Suzy mencari wajah yang ia rindukan namun tidak ada. "RM oppa, dimana Jimin?", tanya Suzy.

Tepat sebelum RM hendak menjawab, pintu terbuka dan Jimin masuk dengan membawa buket bunga mawar yang sangat besar berwarna merah. Ia memberikannya kepada Suzy dengan berlutut.

Semua orang terdiam menyaksikan hal tersebut. Suzy menutup mulutnya, ia kembali meneteskan air matanya. Begitu juga dengan Jimin. Rasanya bunga mawar ini tidak mewakilkan betapa rindu dan bahagianya dia.

Suzy meraihnya pelan-pelan, "bolehkah ku taruh ini disofa?" tanya Suzy dan saat Jimin berdiri dan mengangguk, Suzy buru-buru meletakkan lalu ia memeluk Jimin.

Mereka berpelukan. Suzy memendam dirinya bersama tubuh Jimin yang masih basah dengan keringat. Harum tubuh Jimin tidak berubah. Suzy benar-benar merindukan lelaki ini. Walaupun bentuk tubuh Jimin lebih kurus dan semakin sexy dengan ototnya. Suzy benar-benar sangat nyaman berada dipelukan Jimin.

Jimin menyium leher Suzy seperti dahulu saat mereka berpelukan. Hal ini sudah 4 tahun lebih mereka tahan. Jimin tidak dapat menahan diri. Ia juga menangis saat semakin erat ia memeluk Suzy.

"aku merindukanmu", bisik Suzy disela-sela isakannya.

"aku juga Lee Suzy".

Mereka tidak sadar bahwa sekarang hanya mereka berdua diruangan itu. Semua orang sudah pindah ruangan dan mengizinkan Jimin dan Suzy mengambil alih.

Jimin tidak melepaskan genggaman tangannya walaupun sekarang mereka sudah duduk dengan lebih santai dan tenang.

"bagaimana kuliahmu? apa banyak senior yang menggoda?", tanya Jimin khawatir.

Suzy mengangguk, "lumayan. Mulai dari jurusan ekonomi hingga hukum".

Jimin memajukan bibirnya, "sulitnya tidak dekat denganmu".

Suzy tertawa, "aku tidak sepopular itu".

Jimin tau bahwa Suzy berbohong karena diam-diam ia selalu menghubungi Jin Na. Bukan untuk memata-matai tapi setidaknya ia harus tahu siapa yang mendekati Suzy. Ia tahu bahwa setiap minggunya akan selalu ada nama baru yang muncul dari Jin Na.

"mana mungkin. Tapi aku tidak khawatir, mana mungkin kau bisa berpaling dari mochi sexy sepertiku".

Suzy melongo, penyakit narsis Jimin ternyata tidak hilang.

"fansmu akan kabur kalau tahu kau narsis begini".

"hahaha janganlah. Bagaimanapun, Armies adalah selingkuhanku. Kau harus merelakan itu".

Suzy memukul Jimin yang sekarang tertawa.

"aku sangat bersyukur mereka mendukungku tadi dipanggung".

Suzy memukul Jimin lagi namun sangat keras.

"waeee?".

"kau itu gila ya. bisa-bisanya melakukan hal itu", Suzy memukul pundak Jimin lagi.

"stop stop stop" Jimin meringis dan menangkap tangan Suzy, "Aku melakukan semua ini karena hatiku. Kau, Bangtan dan Armies adalah hal yang ku punya. Skarang sudah saatnya aku berjuang untuk ketiganya. Kita sudah sama-sama berkorban, sekarang waktunya aku membayar pengorbananmu. Aku sungguh-sungguh mencintaimu Lee Suzy".

Suzy menatap Jimin dan ia menggenggam tangan Jimin, "aku selalu disini untukmu Park Ji Min. Aku juga mencintaimu".

"tunggu aku selesai tour. Kita akan menghabiskan waktu bersama", ujar Jimin dan ia mencium bibir Suzy.

Mereka hanyut dengan bersama rindu yang mengelilingi mereka. Mereka harus bersabar dan menjalani hubungan ini dengan saling mendukung.

Cacian dan dukungan akan datang silih berganti. Dengan mengangguk menjawab pertanyaan Jimin didepan ribuan penonton membuat Suzy siap menerima resiko. Tapi ia tidak takut lagi karena sekarang ia percaya bahwa ia pantas bersama Jimin walau profesi mereka berbeda.

❤❤❤

hai hai, selamat datang kembali di volume 3 yang berisi addition version. Cerita-cerita singkat mengenai mereka. Aku tidak menjanjikan selalu update tapi untuk mengobati rasa rinduku dengan pasangan ini dan kuharap kalian juga rindu. aku akan membuat beberapa cerita singkat mengenai mereka.

Jangan lupa baca cerita ku yang lain ya

SERENDIPITY (JIMIN BTS) & LOVE IS THE HARDEST

THANKYOU

jmnchrstncreators' thoughts