webnovel

#kesedihan, luka dan kehilangan

Namaku Chantika biasa dipanggil Chaca Nama yang paling special yang ibuku berikan kepadaku, aku terlahir dari keluarga yang cukup berkecukupan.

Ayahku seorang pengusaha dan ibuku seorang guru TK yang sampai detik ini ia masih mengajar.

ibuku sangat suka sekali dengan anak kecil, itulah sebabnya ia masih mengajar.

'' Bu .. " aku menghampiri ibuku yang sedang duduk melamun diteras depan

" ia nak " saut ibuku dengan penuh senyum kepadaku

" ibu kenapa ? kok chaca perhatiin belakangan ini ibu melamun terus " tanyaku kepada ibuku

" Ahhh masasih, bisa aja kamu " saut ibuku

aku duduk disamping ibuku , lalu memeluk eratnya " ibu Chaca tau pasti ada yang ibu sembunyikan"

seketika ibuku langsung terdiam sambil melihatku.

" Anakku.. kamu masih sangat kecil untuk mengetahui ini, tapi bagaimanapun juga kamu harus mengetahuinya " tatapan ibuku saat menahan air matanya

aku terdiam sesaat, melihat wajah ibuku yang gelisah dan sedih itu membuatku sakit

" gakpapa Buu.. apapun yang ibu katakan chaca dengerin kok buu "

ibuku terdiam sejenak, lalu ia menghela napas yang panjang

" Hmmm.. nak beberapa hari yang lalu, ayah mu mengatakan sesuatu kepada ibu, sesuatu hal yang dimana ibu harus menerimanya dengan rasa ikhlas, dan ibu pun berharap setelah kamu mengetahuinya kamu pun akan sama seperti yang ibu lakukan ya nak "

aku terdiam dan menatap ibuku dengan penuh tanda tanya yang ada di kepalaku.

ibu langsung memelukku dan menangis dipundakku

" ibu sebenarnya ada apa? ayah mengatakan apa sama ibu? " tanyaku

lagi lagi ibu menghela napasnya dengan panjang " Nak.. sebentar lagi akan ada seseorang yang datang ke keluarga kita "

" seseorang? siapa buu? saudara chaca yang dibandung ya? asik chaca ada temen deh "

" bukan nak" saut ibuku

" lalu yang ibu maksud siapa bu ? "

" sebentar lagi kamu akan punya adik nak " jawab ibuku

seketika aku terdiam dan tersenyum penuh bahagia

" ibu hamil lagi? ibu kasih adik buat chaca .. asikkk "

sejenak ibu terdiam dan hanya melihatku dengan tatapan resah

" ibu kok sedih ? kan ibu mau kasih adik buat chaca " aku sambil tersenyum kepada ibu

" ibu tidak hamil nak, adik yang ibu maksud adalah adik yang tidak lahir dari rahim ibu nak"

aku terdiam, dan bertanya tanya didalam hati dan isi kepalaku ini .

saat itu usiaku masih 14 tahun, masih belum memahami apa yang ibuku sampaikan kepadaku

setelah itu ibu melanjutkan pembicaraanya kepadaku dengan penuh hati hati dan lembut.

" Ibu sangat sedih nak , saat ayahmu mengatakan sesuatu hal yang sudah lama sekali ia tutupi kepada ibu , ayahmu selama ini sudah menikahi seseorang wanita yang dimana ibu tidak mengetahuinya dan memiliki seorang anak yang usianya tak jauh berbeda dari usiamu nak " tangisan ibu pecah saat mengatakan itu kepadaku

akupun menangis sambil memeluk ibuku, hari dimana aku pertama kali melihat ibuku terluka dan menangis didepanku

" chaca gak mau ibu tiri buu. chaca sayang ibu... chaca juga gak mau adik tiri buk, ayah tega sama kita buu " akupun sambil menangis dan berlari menuju kamarku

ibuku masih tetap menangis saat melihatku pergi begitu saja meninggalkannya

ku rebahkan badanku dikasur, kututupi mukaku dengan bantal lalu aku berteriak dan menangis saat itu.

sakit sekali rasanya melihat seseorang yang sangat aku cintai menangis menanggung banyak beban dan kesedihan yang tergambar jelas dari raut wajahnya, tetapi ibuku berusaha untuk kuat dan tegar didepanku.

" Ibu.. Chaca sayang sekali sama ibu " gumamku

keesokan pagi nya.

tiba tiba ibu sudah duduk disamping tempat tidurku sambil mengelus rambutku

" ibuuu.. " aku memegang erat tangannya

" nak ibu minta maaf ya sudah membuatmu sangat sedih, semalam ibu terpaksa mengatakan itu kepadamu karna bagaimana pun kamu harus tau itu, karna adikmu sebentar lagi akan tinggal bersama kita nak "

aku terdiam, dan rasanya aku belum bisa menerima keadaan saat itu.

" chaca gak punya adik buu .. chaca gak suka bu" akupun bergegas bangun dari tempat tidur menuju kamar mandi

ibuku hanya tersenyum melihatku.

aku bersiap siap untuk berangkat sekolah saat itu aku masih duduk dibangku SMP

dari tangga aku melihat ibu yang sedang sarapan sendiri tanpa ayahku.

" lohh..ayah kemana bu? " tanyaku

ibu hanya tersenyum kecil kepadaku lalu menyiapkan sarapan untukku.

siang itu cuaca sangat panas sekali , aku cepat cepat ingin pulang dari sekolah dan ingin sekali berendam di air.

" Assalammualaikum.. ibu chaca sudah pulang " teriakku

" buu.. buuu.. " sepi sekali rumah

" cring.. cring.. cring " telephone rumah berdering

aku lari dan bergegas untuk mengangkatnya " hallo.. "

" hallo nak, kamu sudah pulang? " tanya ibuku melalui telephone

" iya bu chaca baru sekali sampai rumah " jawabku

"yasudah bersih bersih ya nak, maaf hari ini ibu pulang mengajar langsung dijemput ayahmu mendadak tiba tiba ayahmu minta ditemani untuk menjemput adikmu "

dengan nada tak suka akupun menjawab

" ohh.. yaudah aku tutup ya bu telephone nya "

sudah pukul 17:00 sore ibu dan ayah belum pulang " apa mungkin ayah dan ibu bersenang senang " gumamku

" ahh gak mungkin juga tanpamu "

"ting.. ting..ting " suara bell rumahku berbunyi

dan saat aku membukanya ternyata ia nenekku yang tiba tiba datang dari bandung.

" nenekk... chacaa kangen sekali " langsung aku memeluknya

" chaaa.. " aku tersenyum bahagia melihat nenekku datang dari bandung, akan tetapi aku melihat wajah nenekku tak seperti biasa seperti seseorang yang sedang ingin menangis

" nekk kok mukanya sedih sih ketemu chacaa " ucapkuu sambil merengek ke nenek

nenek tiba tiba memeluk sangat erat kepadaku dan menangis sangat kencang

" chaaa.. kamu harus kuat, kamu harus ikhlas dan sabar yaa cuu "

aku masih tak mengerti apa yang nenek katakan kepadaku.

" nenek cepat cepat pergi ke Jakarta untuk melihat keadaan chacaa, nenek dapat kabar dari pihak rumah sakit ibu dan ayahmu mengalami kecelakaan dijalan tol saat arah pulang kerumah " nenek masih dalam keadaan menangis mengatakannya

" ibu dan ayah gak papa kan nek , gak ada yang terluka parah kan nek " tanyaku sambil menangis

" chaca.. nenek sayang sekali sama chacaa.. chacaa masih punya nenek yang sayang sama chacaa "

" maksud nenek apa nekk " akupun semakin menangis histeris

" ALLAH lebih sayang ibu dan ayahmu nak "

akupun langsung lemas tak berdaya dan duduk di lantai sambil menangis sekencang kencangnya saat mendengar nenek mengatakan itu, terasa sangat sesak dan sakit dihatiku , duniaku runtuh, duniaku sangat hancur

" ibukkkk... ayaahhh " teriakkuu

nenek masih memeluk eratku dan menguatkanku.

setelah selesai orang tuaku dimakamkan , pada saat itulah aku melihat seorang anak yang usia nya tak jauh dariku, ia satu satu orang yang selamat pada saat kecelakaan orang tuaku.

nenekku sudah mengetahuinya, dan ia pun sama seperti ibukku tak jauh bedanya, nenekku sangat menerimanya dan memperlakukannya dengan baik.

dan aku, masih acuh dan cuek terhadapnya

" Nekkk.. chacaa rasanya gak tau hidup chacaa kedepannya akan seperti apa tanpa ibu nek, chaca jadi gak tau tujuan chacaa hidupnya kemana nekk..chacaa sayang sekali sama ibu, chaca kehilangan ibu nekk , ibu kenapa cepet ya nek ninggalin chacaa..yang dimana chacaa masih butuh sekali kasih sayang seorang ibu nek " aku pun tak kuasa membendung air mataku ini

nenek mengusap air mataku , memelukku dan mengatakan

" chaacha..kan masih punya nenek, masih ada alasan chacaa untuk hidup, nenek sayang sekali sama chacaa "

dan aku pun menangis sambil memeluk nenek...

Sebelum bertemu dengannya dikota bandung,

Ada luka, kesedihan yang mendalam dihati seorang wanita yang bernama Chantika yang tak dapat diobati pada saat itu,

kisahnya membuatku ingin selalu menulis dan bercerita kepada siapapun,

bukan hanya tentang cinta dan kebahagian yang ia lewati banyak sekali.

semoga kalian suka ya dengan kisah hidup seorang Chaca, jika ada kalimat atau kata kata yang kurang tepat, bisa kasih tau aku ya biar aku koreksi lagi kalimatnya.

Terimaksih.

seftiani_liliscreators' thoughts