"Buktikan saja Pa, jangan banyak omong!" tegasnya dengan mulut tercekat kesal pada papanya, Sutedja.
"Kamu tenang saja Nak, Papa akan membuktikan omongan Papa, kau bisa pegang omongan ini," janji Sutedja terhadap putranya.
Pada saat mereka berinteraksi dengan segera Sutedja berhati-hati dalam berbicara. Lantaran, terdengar suara seorang yang melangkahkan kakinya mendekat ke arah mereka berdua.
TAK-TAK-TAK ...
Suara langkah kaki perlahan mendekat kepada mereka berdua. Sekilas Gavin, dan Sutedja menoleh pada sumber suara itu.
Ternyata orang itu adalah sipir mendekat pada Gavin, dan Sutedja. "Pak waktu besuk sudah habis, saya harap Anda harus pulang,"
Tanpa menimpali seorang sipir, Sutedja berjalan keluar dari dalam ruang tahanan putranya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com